Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengguna Angkot Bandung Perlu Lebih Proaktif, Jangan Acuh Tak Acuh, dong!

Oky Ruslan Wijaya oleh Oky Ruslan Wijaya
9 Januari 2021
A A
Pengguna Angkot Bandung Perlu Lebih Proaktif, Jangan Acuh Tak Acuh, dong! terminal mojok.co

Pengguna Angkot Bandung Perlu Lebih Proaktif, Jangan Acuh Tak Acuh, dong! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Mungkin buat teman-teman yang tinggal di Bandung atau sering berkunjung ke Bandung, udah nggak asing, lah, sama julukan Bandung sebagai kota sejuta angkot. Ya nggak berlebihan juga sih, mengingat memang angkot merupakan salah satu transportasi paling diandalkan di sana. Jaringan transportasi angkot Bandung bak urat nadi di dalam tubuh, ada di seluruh bagian kotanya.

Sebelum masa pandemi, operasional angkot Bandung sudah mulai jarang saat jam menunjuk angka pukul 21.00. Akan tetapi, di Bandung Barat, angkot beroperasi 24 jam. Jadi tidak perlu khawatir perihal transportasi.

Sebab jumlah angkot yang banyak sekali, pastinya para sopir angkot akan berlomba untuk mengambil sebanyak mungkin penumpang. Kalau istilah bisnisnya mungkin semacam red ocean, deh, kondisi bisnis narik angkot Bandung Raya, hehehe. Untuk menyiasati agar makin banyak penumpang yang naik, kadang angkot berjalan lamban kalau ada orang yang kelihatan berdiri di tepi jalan. Entah apa tujuannya dia berdiri, pokoknya didekati dan ditawari angkot.

Sebagian besar orang yang ditawari angkot itu menghadap ke arah angkot dan berdiri diam. Sebetulnya sopir-sopir angkot Bandung ini sudah memberikan isyarat apabila akan menawarkan kepada calon penumpang yang berdiri di tepi jalan tadi. Isyarat yang pertama adalah membunyikan klakson dari kejauhan. Kedua, tangan kondektur mengisyaratkan jari telunjuk ke atas yang kalau diartikan kurang-lebih “mau ikut?”

Isyarat dari angkot Bandung itu sudah sangat kooperatif dan mudah dipahami bahkan oleh orang yang jarang naik angkot sekalipun. Nah, masalahnya justru ada di calon penumpang yang berdiri di tepi jalan. Sebagai penumpang angkot, saya sudah lama mengawasi kalau banyak sekali, bisa dibilang sebagian besar, calon penumpang itu tidak merespons isyarat yang diberikan angkot. Mereka diam saja, tidak menolak atau melambaikan tangan minta disamperin. Baik yang berniat menumpang maupun tidak, buanyak yang tidak merespon.

Tindakan tidak merespons ini bikin si sopir angkot harus mengurangi kecepatan, menepi, dan menawarkan apakah penumpang tadi mau ikut? Kalau akhirnya dia mau ikut menumpang, sih, mending ya. Tapi, bagaimana jadinya kalau dia tidak ikut menumpang? Ya boros waktu lah, bro. Coba bayangkan, sudah angkot ini berjalan di lajur kiri alias memang kecepatannya tidak terlalu cepat, masih ditambah pula dengan harus “memanjakan” calon penumpang yang entah mau ikut atau tidak. Not to mention, kadang sudah disamperin dan ditanyain saja masih tidak dijawab. Wassalamualaikum.

Coba ya, kalau mereka yang memang tidak berniat naik angkot sedari awal memberi isyarat penolakan, tentu perjalanan angkot-angkot Bandung ini kian efektif. Apa susahnya menolak angkot? Saya tahu kalau angkot Bandung itu trayeknya banyak sekali, tapi terus terang, ya, mereka beda-beda kok penampakannya. Highlight warnanya itu sudah tampak walaupun dari jauh. Mestinya tidak susah lah kalau dari jarak sekitar 20-50 meter bisa membedakan apakah angkot ini merupakan angkot trayek kita atau bukan.

Sekarang lihat dampaknya ke pengguna jalan yang lain, terutama motor. Sebab, jalur angkot kebanyakan dipakai untuk motor. Angkot yang mengurangi kecepatan bikin motor terjebak. Mereka tidak bisa ke kiri atau ke kanan langsung. Pengguna motor juga menjadi “korban” para calon penumpang angkot Bandung yang manja ini.

Baca Juga:

Derita Pejalan Kaki di Surabaya: Sudah Dipanggang Matahari, Masih Tak Punya Ruang untuk Menapak Kaki

Trans Jatim Koridor 7, Seburuk-buruknya Transportasi Publik. Masih Perlu Banyak Belajar dan Berbenah

Kalau akhirnya si pengendara motor berhasil mlipir ke sisi kanan, pasti di belakang juga ikut macet karena adanya perubahan pola perjalanan si motor tadi. Apalagi kalau angkotnya posisi ngebut ya. Wah, bisa-bisa jalanan macet karena kecelakaan angkot dan motor.

Terus terang, sistem angkot Bandung ini sudah keren menurut saya. Di mana lagi ada angkot 24 jam dan bisa diandalkan seperti di Bandung? Akan lebih baik lagi apabila masyarakat yang menikmati moda transportasi angkot juga punya partisipasi aktif memberikan isyarat balik ke pengemudi angkot, baik isyarat menerima maupun menolak. Walau hanya sebuah gestur kecil, kita tidak pernah tahu kalau itu bisa memberikan perubahan besar dalam dunia bisnis angkot Bandung. Nggak ada salahnya menghargai orang lain, kan?

BACA JUGA Posisi Duduk di Angkot yang Paling Keren di Tingkat Kecamatan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Januari 2021 oleh

Tags: naik angkottransportasi umum
Oky Ruslan Wijaya

Oky Ruslan Wijaya

Pejalan sekaligus pencinta fenomena angkasa. Kadang overthinking.

ArtikelTerkait

Trans Jatim, Transportasi Umum Terbaik di Jawa Timur Saat Ini

Trans Jatim, Transportasi Umum Terbaik di Jawa Timur Saat Ini

28 Oktober 2022
Pengalaman Pertama Saya Naik Bajaj di Solo Lewat Aplikasi Maxride: Menyenangkan!

Pengalaman Pertama Saya Naik Bajaj di Solo Lewat Aplikasi Maxride: Menyenangkan!

7 Oktober 2025
Biaya Hidup di Kalimantan Timur Begitu Mahal bagi Perantau Jawa

Biaya Hidup di Kalimantan Timur Begitu Mahal bagi Perantau Jawa

2 Desember 2023
Posisi Duduk di Angkot yang Paling Keren di Tingkat Kecamatan terminal mojok.co

Pengalaman 2 Kali Hampir Kecopetan di Angkot Bandung. Ngeri-ngeri Sedap

5 November 2020
Aneh tapi Nyata, Transportasi Umum Andalan di Surabaya Bayar Pakai Sampah sampai Matur Nuwun adminduk surabaya

Aneh tapi Nyata, Transportasi Umum Andalan di Surabaya Bayar Pakai Sampah sampai Matur Nuwun

6 Januari 2024
Rute LRT Jalur Cibubur Adalah Seburuk-buruknya Penataan Akses Transportasi Publik

LRT Jalur Cibubur Adalah Seburuk-buruknya Penataan Akses Transportasi Publik

3 April 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Orang Jakarta Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Tidak Cocok untuk Kalian Mojok.co

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

11 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi
  • UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan
  • Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.