Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Hal-Hal yang Bakal Kamu Temui dan Rasakan Ketika Berada di Desa

Dewi Ainin oleh Dewi Ainin
11 Agustus 2019
A A
Pengalaman Berkunjung ke Desa Langau di Perbatasan Indonesia-Malaysia terminal mojok.co

Pengalaman Berkunjung ke Desa Langau di Perbatasan Indonesia-Malaysia terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Berbicara mengenai desa, pasti dalam bayangan sebagian orang beranggapan bahwa tinggal di desa itu kurang menawarkan kehidupan yang serba lengkap, apa-apanya masih terbatas. Misalnya listrik, sinyal, sarana prasarana. Dan juga masyarakatnya hidup secara sederhana.

Namun dari anggapan tersebut, ada juga sebagian orang yang beranggapan lain yaitu ketika tinggal di desa pasti tidak jauh tertuju pada ketenangan, kesejukan udaranya karena banyak pohon dan bebas dari polusi udara, bebas kemacetan jalan, serta keramahan akan orang-orangnya. Apalagi sekarang ada dana desa, yang bisa membantu desa agar lebih maju lagi. Sip!

Hal tersebut berbeda dengan kehidupan di kota yang dinilai kehidupannya lebih maju karena merupakan pusat ekonomi, menawarkan fasilitas sarana prasarana yang memadai, hiburan yang banyak, pendidikan yang lebih berkualitas, banyak tempat-tempat yang ramai, serba ada dan masih banyak lagi.

Tetapi di luar hal-hal tersebut, ada hal lainnya ketika tinggal di kota, seperti timbulnya masalah-masalah mengenai sampah dan kebersihan, kemacetan ada di mana-mana, polusi udara yang tinggi, penuh dan sesak, serta masalah-masalah lainnya.

Walaupun hidup di desa kurang menawarkan kehidupan yang serba lengkap, namun ada hal-hal lain yang bakal kamu temui dan rasakan ketika tinggal di desa. Kali ini akan dibahas mengenai hal-hal tersebut. Nah, apa saja hal-hal yang bakal kalian temui ketika tinggal di desa?

Bentuk rumah di desa masih sederhana, memiliki halaman yang luas, dan juga saling berdekatan. Rumah tidak dikelilingi oleh tembok yang menjulang tinggi dan pagar besi. Sehingga jika terjadi apa-apa, tetangga bisa cepat membantu. Misalnya apabila hujan datang dan jemuran belum diangkat, sedangkan keadaan rumah kosong ditinggal pergi, maka ada tetangga yang akan membantu mengangkatkan jemurannya.

Banyak penduduk desa yang berprofesi sebagai petani, sehingga ketika waktu panen padi tiba, mereka menjemur padi-padinya di jalan. Kok nggak di halaman rumahnya? Ya mungkin sudah penuh juga, dan jika di jalan yang beraspal akan lebih cepat kering, karena banyak menyerap panas.

Ya memang mengganggu kendaraan yang lewat sih, mau lewat saja kadang canggung, takut kalau padinya ikut di ban motor dan mengurangi padinya. Tapi tenang, sama yang punya boleh untuk dilewati kendaraan kok. hehe

Baca Juga:

4 Hal yang Bikin Orang Kota seperti Saya Kagok Hidup di Desa

Hidup di Desa Nggak Seindah Bayangan, Banyak Iuran yang Harus Dibayarkan kalau Nggak Mau Jadi Bahan Omongan

Ketika kita tinggal di desa, pasti akan mendengar suara-suara yang muncul. Seperti suara burung, kodok, jangkrik, kelelawar, tongeret atau garempong, ayam berkokok yang saling bersahutan, dan lain-lain yang bakal muncul di pagi hari, sore hari, dan malam hari, bahkan setiap waktu.

Dan pasti kita akan juga mendengar suara sapu lidi yang beradu dengan daun-daun yang sudah kering di setiap pagi hari, serta suara gemricik air yang mengalir di sungai. Suara-suara tersebut akan menjadi musik alam yang menghiasi suasana desa dengan syahdu. Yang rumahnya dekat jalan utama, pasti akan tambah mendengarkan suara lalu-lalang kendaraan.

Di desa banyak dikelilingi oleh hewan-hewan peliharaan maupun ternak. Seperti sapi, kambing, ayam, ikan dan lain-lain. Nah, hal yang bakal bikin kamu greget dengan hewan-hewan tersebut terutama ayam yaitu ketika mereka nelek atau membuang kotorannya di teras rumah. Entah itu ayam sendiri maupun ayam tetangga. wqwq

Dan juga saat kita baru saja menanam tumbuhan tetapi kemudian dicekeri atau dikias-kias olehnya, rasanya hadeh sekali. Selain itu, kamu juga bakal mencium parfum sedap dari hewan ternak tersebut dan pastinya selalu mendengar musik alam tadi. Embeeek… Emoooh… Kukuruyuuuk…

Biaya hidup di desa tergolong murah, karena kebutuhan pokok tersedia dan mudah untuk didapatkan di sekitar rumah. Bisa menanam sendiri, seperti padi, cabai, sayur-sayuran, buah-buahan, dan juga jika ingin menikmati daging atau ikan bisa mengambil hasil ternak sendiri. Pasti terjamin akan kualitasnya.

Sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli kebutuhan pangan, dan uang tersebut nantinya bisa digunakan untuk hal-hal yang lainnya. Selain itu masyarakat desa memiliki jiwa sederhana, sehingga tidak berperilaku boros.

Saat ada tetangga yang masa panen kebun atau sawahnya telah tiba, maka mereka akan membagikan juga kepada tetangganya secara gratis. Kadang semisal mau beli malah diberi lebih, lumayan kan. wqwq

Ketika lebaran tiba, warga desa melakukan silaturahmi keliling. Tidak hanya sebatas bersalaman setelah sholat Idul Fitri yang kemudian selesai begitu saja. Tetapi mereka mengunjungi rumah-rumah sesepuh satu persatu. Di mana di setiap rumah disediakan makanan yang enak-enak, dan kegiatan ini bisa berlangsung sampai lebih tujuh hari, pokoknya selama masih bulan Syawal.

Di desa juga terkenal dengan semangat gotong royongnya yang tinggi, meskipun hal tersebut sekarang sudah mulai luntur seiring perkembangan zaman. Gotong royong yang dilakukan yaitu dalam bentuk kegiatan pemeliharaan lingkungan seperti kerja bakti, ronda malam, membersihkan tempat ibadah dan membersihkan lingkungan.

Ada juga dalam bentuk pembangunan fasilitas umum maupun pribadi. Misalnya ada yang sedang membuat rumah, pasti para tetangganya tidak akan tinggal diam. Mereka akan datang dan membantu tanpa mengharapkan imbalan. Dalam istilah di desa, kegiatan ini lebih dikenal dengan sebutan sambatan.

Contoh lainnya ketika ada yang sedang mempunyai hajat, misal berupa nikahan, pasti ada tetangga yang membantu masak-masak maupun nyinom tanpa dibayar, disebut  dengan rewang. Selain itu, jika salah satu warga ada yang sakit, maka mereka akan berbondong-bondong untuk menjenguknya dan membantu berupa materi maupun non materi. Kepedulian antar warga memang masih sangat tinggi.

Oh iya, ketika di desa apabila kamu tidak srawung atau tidak membaur dengan warga tanpa alasan yang jelas, maka konsekuensinya adalah kamu nantinya akan dikucilkan. Bisa berupa tidak ada yang membantu saat ada sambatan dan lain-lain. Karena ada pepatah ora srawung rabimu suwung.

Demikian hal-hal yang bakal kamu temui dan rasakan ketika tinggal di desa. Ya begitu deh senang dan susah, walau tetep banyak senangnya tapi. Sebenarnya masih ada hal-hal lainnya sih, hehe. Bisa kalian tambahi sendiri. (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: Desakehidupan masyarakatKehidupan SosialLebaranPergaulantata krama
Dewi Ainin

Dewi Ainin

ArtikelTerkait

Jangan Cuma Mikir Hantaran, 5 Obat Ini Juga Harus Disiapkan Saat Lebaran  obat lebaran

Jangan Cuma Mikir Hantaran, 5 Obat Ini Juga Harus Disiapkan Saat Lebaran  

29 Maret 2025
pernikahan di desa bedanya di kota hajatan mojok.co

Meluruskan Salah Paham Soal Pesta Pernikahan di Desa yang Bisa Berhari-hari

30 Maret 2020
pengusaha lebaran

Bulan Ramadan dan Lebaran Membuat Banyak Orang Indonesia Jadi Auto Pengusaha

30 Mei 2019
twitter

Twitter itu (Sedikit) Menyebalkan

27 Juli 2019
Derita Mahasiswa Saat Lebaran: Menerima THR Sungkan, Menolak pun Enggan

Derita Mahasiswa Saat Lebaran: Menerima THR Sungkan, Menolak pun Enggan

21 April 2023
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya

22 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.