Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Saya Nonton Stand Up Comedy yang Disiarkan TV secara Langsung

Muhammad Fariz Kurniawan oleh Muhammad Fariz Kurniawan
20 Desember 2020
A A
SUCI IX Kompas TV Layak untuk Dinanti karena 5 Alasan terminal mojok.co

SUCI IX Kompas TV Layak untuk Dinanti karena 5 Alasan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Di lingkungan pergaulan saya dahulu, yakni lingkungan teman kampus atau satu jurusan, teman-teman saya kerap menyaksikan sebuah acara stand up comedy yang diadakan oleh sebuah stasiun televisi. Mereka mendapatkan tiket acara tersebut melalui e-mail.

Untuk mendapatkannya, mereka biasanya pergi ke situs resmi acara stand-up comedy yang dimaksud. Kemudian memasukkan data-data pribadi secara lengkap. Jika beruntung, nantinya tiket akan dikirimkan ke e-mail kemudian dicetak secara mandiri.

Untuk kuantitas pemesanan, minimal 1 tiket dan maksimal 4 tiket per orang/e-mail. Lumayan, lah, buat dijadikan traktiran nonton ke teman-teman. Atau bisa juga sebagai hadiah kencan untuk kekasih kalau seandainya punya.

Hampir setiap minggu, teman-teman saya ini menyaksikan acara stand up comedy tersebut. Hal ini bahkan berlangsung selama dua season penyelenggaraannya. Kalau saja ada penghargaan untuk penonton setia, mungkin mereka sudah bisa masuk nominasi atau jadi pemenang sekalian.

Awalnya, saya tidak begitu tertarik untuk menyaksikan acara stand up comedy tersebut. Apalagi acaranya baru dimulai pada malam hari. Namun, kebiasaan mereka tersebut perlahan mulai menggelitik batin saya.

Berangkat dari pergumulan batin tersebut, saya kemudian mencoba untuk mengirimkan data pribadi ke situs penyelenggara acara stand up comedy yang dimaksud. Dalam beberapa percobaan pertama, belum ada pemberitahuan apa pun dari pihak penyelenggara. Mungkin saya kurang beruntung atau tidak tahu trik untuk mendapatkan tiket tersebut.

Meskipun demikian, saya terus mencobanya hingga berhasil. Pada tanggal 4 April 2017, saya berhasil mendapatkan tiket pertunjukan stand up comedy tersebut via e-mail. Waktu itu, saya meminta empat tiket. Niatnya sih mau ngajak teman biar saya tidak seperti kanebo kering sewaktu di sana.

Namun, tidak ada respons yang pasti dari teman-teman saya tersebut. Lantaran tidak mau rugi serta digantung, saya kemudian memutuskan untuk pergi sendiri. Biarlah tiga ini hangus, yang penting saya bisa menonton acara tersebut secara langsung untuk pertama kali.

Baca Juga:

Misteri Kondisi Cikgu Jasmi Setelah Lama Menghilang dan Tak Lagi Muncul dalam Serial “Upin Ipin”

3 Alasan yang Bikin Saya Enggan Punya TV di Rumah

Pada saat itu, lokasi penyelenggaraannya berada di Balai Sarbini. Aksesnya terbilang mudah dijangkau dari rumah nenek saya. Bisa pakai Busway lalu turun di Halte Semanggi atau naik moda transportasi lainnya. Pada saat itu, saya memilih menggunakan Kopaja.

Lantaran Jakarta terkenal dengan kemacetannya, saya memutuskan untuk berangkat mulai pukul 2 siang. Tujuannya tentu agar bisa check-in tepat waktu. Pada saat itu, tertera bahwa proses check-in akan dilakukan pada jam 5 sore.

Namun, saya tiba terlalu cepat di lokasi. Daripada saya mati gaya karena sendirian, saya kemudian memutuskan untuk ngalor-ngidul sembari mencari makanan di sekitar daerah Plaza Semanggi.

Untungnya, ada salah satu teman kuliah saya dahulu yang ternyata ikut menjadi penonton. Dia sendiri membawa dua orang temannya. Kampretnya, perjuangan saya untuk membawa empat tiket tersebut jadi sia-sia. Ternyata teman saya ini membawa tiket dalam jumlah banyak. Lantas, saya masuk ke lokasi pertunjukan dengan menggunakan tiket teman saya tersebut. Huft.

Setelah melalui proses check-in, kami berempat duduk di deretan bangku depan. Tidak depan-depan banget, sih. Meskipun demikian, kami sempat mendapatkan sorotan kamera yang lumayan jelas.

Acara tidak langsung dimulai setelah kami masuk. Ada semacam proses penyiapan panggung pertunjukan selama kurang lebih satu jam. Setelahnya, ada semacam briefing atau pembacaan tata tertib kepada para penonton yang hadir di Balai Sarbini. Kemudian disusul oleh acara utama, yakni pertunjukan stand up comedy, pada sekitar jam 7-8 malam.

Awalnya saya berpikir kalau menonton acara stand up comedy tersebut secara langsung di tempat alias on the spot akan terasa lebih lucu. Kata teman saya, beberapa jokes yang cenderung bernada kasar atau ofensif biasanya akan terdengar di acara ini jika kita menjadi penonton langsung di tempat.

Maklum, acara tersebut tidak disiarkan secara langsung alias live. Sehingga, bisa dilakukan semacam proses editing sebelum akhirnya ditayangkan di televisi. Mungkin hal ini pula yang menyebabkan mengapa acara-acara berbau stand up comedy jarang ada yang disiarkan secara langsung.

Namun, kenyataan berkata lain, Saya tidak menemukan adanya unsur-unsur joke yang dimaksud teman saya tersebut. Semua berjalan normal persis seperti ketika acara tersebut ditayangkan di televisi beberapa hari kemudian.

Pada jam 11 malam, acara tersebut akhirnya paripurna alias selesai. Teman-teman saya kemudian langsung pulang ke rumahnya masing-masing. Sementara saya tidak langsung pulang begitu saja. Saya ingin berfoto dengan salah satu dewan juri sekaligus komedian legendaris di Indonesia, Pakde Indro.

Alih-alih demikian, saya malah bertemu dengan salah satu dewan juri lainnya. Beliau merupakan komedian yang namanya melejit lewat acara ILK (Indonesia Lawak Klub). Jika Anda menebak nama tersebut adalah Cak Lontong, maka saya ucapkan “Anda benar”.

Daripada saya kemalaman dan tidak dapat transportasi, akhirnya saya memutuskan untuk berfoto dengan Cak Lontong. Saya pun menepuk pundak beliau sembari bertanya, “Boleh minta foto, nggak?” Cak Lontong kemudian menjawab, “Oh boleh.”  Saya pun kemudian berfoto dengannya dalam sekali cekrek. Bukan selfie sih, melainkan saya meminta bantuan penonton lain untuk mengambil foto tersebut. 

Setelah show alias pertunjukan tersebut, teman saya kemudian mengajak kembali untuk menyaksikan acara tersebut secara langsung. Namun, saya menampiknya secara halus sembari menjelaskan bahwa saya ada keperluan lain. Kebetulan pada saat itu saya ingin fokus belajar untuk menghadapi ujian aktuaris.

Dari pengalaman pertama saya menjadi penonton acara televisi secara langsung, tampaknya saya kurang cocok untuk menjadi tipikal penonton seperti itu. Apalagi kalau sampai menjadi penonton bayaran. Walaupun durasinya tidak sampai lima jam, saya sudah merasa lelah.

Bagi saya yang merupakan anak rumahan ini, rasanya jauh lebih nikmat kalau menonton suatu acara televisi dilakukan sambil gegoleran. Apalagi kalau ditemani seorang kekasih halal. Ehem, jadi ketahuan deh status saya saat ini.

BACA JUGA Indonesian Idol Harusnya Ubah Nama Jadi Indonesian Pop dan tulisan Muhammad Fariz Kurniawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Desember 2020 oleh

Tags: acara tvNonton
Muhammad Fariz Kurniawan

Muhammad Fariz Kurniawan

Saya merupakan penulis pemula. Saya hobi menggambar di mana saja.

ArtikelTerkait

Nonton Bioskop Sendirian Itu Sama Sekali Nggak Ngenes, Malah Banyak Untungnya Mojok.co

Nonton Bioskop Sendirian Itu Sama Sekali Nggak Ngenes, Malah Banyak Untungnya

28 Mei 2024
Comfort Show: Alasan Kita Nontonin Tontonan yang Sama Berulang Kali terminal mojok.co

Comfort Show: Alasan Kita Nontonin Tontonan yang Sama Berulang Kali

25 September 2021
Menonton Film Adaptasi Novel yang Pernah Dibaca di Mana Menariknya? terminal mojok.co

Rating Sebuah Film Nggak Perlu Dipercaya Sampai Kita Nonton Filmnya Sendiri

12 Oktober 2020
Siasat Nonton Bioskop 5 Alasan Jam Terakhir Adalah Golden Hour (Unsplash.com) kalimantan

Siasat Nonton Bioskop: 5 Alasan Jam Terakhir Adalah Golden Hour

11 Agustus 2022
Jerome Polin Nggak Salah, Nyatanya Acara TV di Jepang Memang Jauh Lebih Bermutu Terminal Mojok

Jerome Polin Nggak Salah, Nyatanya Acara TV di Jepang Memang Jauh Lebih Bermutu

10 Juli 2022
Mengenang Acara 'YKS', Acara Sahur yang Bikin Saya Pengin Joget #TakjilanTerminal28

Mengenang Acara ‘YKS’, Acara Sahur yang Bikin Saya Pengin Joget Terus #TakjilanTerminal28

26 April 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.