Agaknya setiap perpisahan selalu meninggalkan kenangannya tersendiri. Setiap perpisahan yang terjadi membentuk fragmen-fragmen yang suatu saat menjadi sangat dirindukan. Mungkin jika memang benar-benar ada mesin waktu di dunia ini, mungkin sayalah yang paling pertama mengantre untuk mencobanya. Dan waktu yang ingin saya kunjungi lagi adalah saat menaiki Honda Astrea 800 milik Bapak. Motor yang sekarang nggak diketahui rimbanya ini, sukses bikin hati ini rindu untuk sekedar merasakan perpindahan gigi yang nggak empuk-empuk banget itu.
Memang harus saya akui, dulu nggak suka banget sama motor yang satu ini. Saya terus mendesak Bapak untuk mengganti motor ini sama Honda Grand saja karena bentuknya lebih modern serta memiliki mesin yang lebih enak ketika dibawa jalan kala itu. Untungnya Bapak nggak terpengaruh sama rengekan saya dan dulu tetap bertahan sama Honda Astrea 800 warna hitam.
Selayaknya jatuh cinta yang jalaran saka kulina, perlahan saya pun suka sama motor yang iritnya nggak ketulungan ini. Ada saja hal-hal yang membuat saya makin suka. Dari bodi kotak-kotak yang menurut saya cocok dijadikan motor inventarisnya Robocop atau malah salah satu anggota Autobot.
Perlahan saya meyakini bahwa Honda Astrea 800 adalah motor terkuat dan terbandel yang pernah ada. Sempat saya berpikir bahwa motor ini ada salah satu Autobot yang dipimpin Optimus Prime. Dulu, saya bahkan sudah mengikhlaskan ketika Astrea 800 ini berubah dan minta ijin ke saya untuk menyusul kawan-kawan Autobot saat ingin demo di gedung DPR tawuran melawan Decepticon yang dikepalai Megatron. Sungguh, saya sudah bersiap jika itu terjadi.
Agaknya menyematkan Honda Astrea 800 sebagai terkuat dan bandel sudah sepantasnya dilakukan. Pasalnya, pernah pas malam Jumat yang ditambah gerimis sedang turun dengan dingin-dinginnya di tengah kebun tebu, motor Astrea 800 kebegal. Iya, kebegal sama batang tebu yang entah gimana kronologinya bisa nyelip di roda belakang. Prakkkk, suara itu terdengar keras, melengking, dan menambah hawa dingin karena bulu kuduk ikutan bergeming.
Saya dan Bapak pun berhenti, mengecek sumber suara yang mengagetkan itu tadi. Saya pun Bapak terkejut karena ada sebatang tebu yang sudah terkoyak oleh velg ruji Honda Astrea 800. Kuat tenan motor yang satu ini. Nggak ada tuh velg goyang dan ruji bengkok setelah mengalami kejadian nahas itu. Roda nggak goyang, masih bisa jalan dengan normal kayak nggak ada apa-apa.
Perihal mesin, motor ini memang nggak punya kapasitas yang besar-besar banget, cuman berkapasitas 86 cc, tapi torsi yang dihasilkan cukup jambak. Pun soal kebandelan mesin motor Honda Astrea 800 ini kebangetan, benar-benar kebangetan deh. Iya, kebangetan bikin bangga. Selama memakai nggak pernah ada masalah apalagi sampai turun mesin. Paling soal busi, dan itu nggak perlu diganti. Cuman perlu dibersihin sama digosok-gosok.
Saya pernah melihat ujung busi sudah termakan akibat digosok pakai amril. Tapi, ya itu, ketika dipasang, mesin masih bisa hidup normal. Nggak perlu ganti busi. Memang kebandelan Honda Astrea 800 ini nggak perlu diperdebatkan.
Bicara soal iritnya yang pol-polan itu pasti sudah banyak yang tahu dan sudah termasyur ke mana-mana. Jadi beneran musuhan sama tempat pengisian bahan bakar nih. Sebab seringnya beli bensin eceran, hehehe.
Coba saja lihat dari bodi motor yang satu ini yang sangat futuristik dan modern abis pada masanya. Ada windshield kecil dengan lampu depan kotak yang memunculkan kesan modern bak Autobot di serial Transformer. Bodinya terkesan serba kotak, makin menyimpulkan kesan mantap dan keren polll.
Masalah kenyamanan, mengendarai bebek jadul ini enak banget, shock depan ayun alias leading link menambah kenyaman ketika roda papasan jalan-jalan yang kurang friendly. Pokoknya sensasinya nggak bakal ditemui di motor sekarang yang sudah menggunakan shock breaker depan model teleskopik. Duh, saya sangat bahagia ketika menggunakan rem depan motor Astrea 800 ini, ada rasa mentul-mentulnya itu lho yang bikin enak. Mungkin kalian yang pernah naik Astrea 800 bakal merasakan kenyamanan yang sama.
Menyoal kekuatan lagi, sudah nggak perlu diragukan lagi. Saya berkali-kali menyaksikan motor Astrea 800 berkali-kali mbopong dua karung beras yang ditotal lebih dari seratus kilogram. Pun, rumput buat pakan kerbau sudah jadi makanan tiap hari. Jadi, sudah selayaknya motor Honda Astrea 800 menyandang motor terkuat, rosa, dan bandel.
BACA JUGA Nggak Cuma Aki Tekor, Ini Beberapa Parts Penyebab Electric Starter Motor Mati dan tulisan Budi lainnya.