Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Saya Menjadi Tukang Cap Voucher Kuota Internet

Vivi Wasriani oleh Vivi Wasriani
17 November 2020
A A
tukang cap voucher kuota internet mojok

tukang cap voucher kuota internet mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa bulan yang lalu, saya mendapat tawaran pekerjaan dari kakak saya. Beliau bekerja di sebuah konter HP yang terbilang cukup besar di kota saya, konter yang memasok voucher kuota internet untuk hampir seluruh ponsel-ponsel kecil yang tersebar di tiap sudut kota. Tawaran pekerjaan yang tadi saya bilang adalah tawaran untuk jadi tukang cap voucher kuota tersebut. Kalau Anda pengguna kuota internet, pasti sudah nggak asing lagi dengan voucher isi ulang, kan. Iya voucher yang biasanya ada hologramnya itu, dan untuk mengisi ulang kuota, kita perlu menggesek hologram tersebut untuk mengetahui nomor token di baliknya.

Biasanya, di bagian depan atau belakang voucher terdapat informasi jumlah kuota internet yang ada di dalamnya, entah ditulis dengan spidol atau cap stempel. Nah, tugas saya adalah ngecap jumlah kuota yang ada pada voucher tersebut menggunakan stempel. Misal, di selembar voucher berisi 12GB untuk 30 hari, maka saya ngecap voucher tersebut dengan stempel “12GB 30H.” Dan kalau saya kebetulan ditugaskan untuk ngecap voucher berisi 2GB untuk lima hari, maka saya ngecap voucher tersebut dengan stempel “2GB 5H”, ya kira-kira begitulah tugas saya. Stempel yang saya pakai akan berbeda tergantung dari isi voucher itu sendiri. Dan yang sangat mengejutkan adalah saya diupah Rp15 untuk selembar vouchernya.

Saya nggak salah ketik, dan Anda juga nggak salah baca. Untuk mengecap selembar voucher yang terdiri dari stempel isi kuota dan stempel tanggal kedaluwarsa itu, saya dibayar Rp15. Tapi, dalam sehari, saya bisa mengecap empat ribu lembar voucher, yang artinya bayaran saya adalah Rp60.000 per harinya. Dan jujur saja, untuk ngecap satu lembar voucher memang nggak berat, maka seimbang saja kalau dihargai hanya Rp15. Dan dalam 15 hari, saya bisa mengecap 60.000 lembar voucher kuota internet.

Biasanya saya diberi pekerjaan ini jika konter tempat kakak saya bekerja sedang kehabisan stok voucher, saya ditugaskan mengecap sebanyak yang saya bisa untuk mengisi stok couver tersebut secepat mungkin. Sebenarnya pekerjaan ini memiliki waktu dan beban kerja yang fleksibel. Kalau saya mau, saya bisa mengerjakannya sepanjang hari jika saya nggak punya kegiatan lain selain ini. Saya juga bisa mengerjakannya tengah malam, atau pagi buta setelah salat Subuh. Pokoknya benar-benar sebebas saya saja.

Sebenarnya pekerjaan ini bukan pekerjaan keren, maka saya sungkan menyebutnya sebagai freelance, hahaha. Ya gimana mau keren, wong saya cuma mainan stempel beserta bantalannya. Tapi, nggak apa-apa nggak keren, yang penting dalam sebulan saya bisa menghasilkan lebih dari satu juta rupiah. Memang bukan nominal yang besar bagi orang lain, tapi bagi saya yang masih seorang remaja, bisa menghasilkan uang sebesar itu tiap bulannya sudah merupakan sebuah kebanggaan.

Dari yang saya ceritakan di atas, mungkin pekerjaan ini terdengar saat nyaman. Waktu dan beban kerja yang “terserah saya” dan bayaran yang lumayan. Tapi, sebenarnya lagi, ya nggak seenak itu juga, Mylov. Ya bayangkan saja dalam sehari saya harus ngecap voucher yang bentukan kertasnya nggak lebar, ya seukuran voucher kuota pada umumnya saja, dengan jumlah yang nggak sedikit. Empat ribu lembar itu banyak, Bos.

Akibatnya bahu dan punggung saya pegalnya minta ampun. Serasa mau patah tulang rusuk saya ini. Nggak jarang juga saya minta libur barang satu hari untuk mengistirahatkan punggung yang harus duduk anteng dalam waktu yang lama. Belum lagi kalau saya lagi semangat menulis artikel, makin pegal saja bahu saya harus mengetik panjang lebar di laptop. Dan nggak jarang lagi, saya minta ibu untuk mijitin badan saya. 

Saya jadi merasa bersalah, harusnya saya yang mijitin ibu. Kok malah saya yang minta ibu mijitin saya. Tapi, apa mau dibuat. Kalau nggak dipijit, badan saya sakit banget. Nyatanya, pekerjaan ini nggak seenak yang terdengar. Walau bayarannya lumayan, tapi sakit punggungnya juga njarem, Ngab.

Baca Juga:

Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Sungguh Mengganggu Keuangan Kaum Mendang-Mending

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

Belum lagi ada syarat tertentu untuk ngecap voucher tersebut. Saya nggak boleh sampai salah stempel isi voucher. Misal isi voucher adalah 12GB, saya malah memakai cap 2GB. Itu adalah kesalahan fatal, karena harga voucher tergantung dari isinya, kan. Kalau sampai salah stempel, mana ada pelanggan yang mau menerima voucher 12GB yang tulisannya 2GB, sudah pasti akan menimbulkan kesalahpahaman.

Alhamdulillahnya, sampai hari ini saya belum pernah melakukan kesalahan tersebut, dan semoga saja nggak bakal pernah. Belum lagi saya dituntut untuk mengecap dengan rapi, nggak terlalu tebal, juga nggak terlalu tipis. Kalau ketebalan, bisa luntur kalau nggak sengaja bersentuhan dengan permukaan lain disaat tinta stempelnya belum kering. Dan kalau ketipisan, kalau vouchernya disimpan dalam jangka waktu lama, lama-lama terkelupas juga capnya. Nah ribet, kan.

Selain itu, saya juga nggak boleh sampai salah stempel tanggal kedaluwarsa, karena ini menyangkut umur pakai kuota internet tersebut. Pernah beberapa kali saya salah tanggal, untungnya cuma beberapa lembar dan tanggalnya nggak terlalu jauh beda dengan tanggal yang ditentukan. Saat itu, masih aman nyawa saya.

Dari pengalaman ini, saya mengerti bahwa di zaman sekarang, hal kecil saja bisa menjadi mata pencaharian. Dan hasil dari jerih payah saya mengecap voucher kuota internet ini, lumayan juga. Mungkin bisa menjadi peluang pekerjaan bagi Anda, yang mau punya pekerjaan dengan waktu yang fleksibel. Tapi, saya ingatkan lagi, punggungmu bakal njarem, Gan. Poin selanjutnya, cari saja siapa yang memerlukan tenaga Anda tersebut.

 

BACA JUGA Saya Memainkan Game Dinosaurus Google Chrome selama Dua Jam, Inilah yang Terjadi dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2020 oleh

Tags: capkonterkuota internetpekerjaanvoucher
Vivi Wasriani

Vivi Wasriani

Hobi bernapas dan suka makan.

ArtikelTerkait

3 Syarat Utama yang Harus Dimiliki jika Ingin Menjadi Barista terminal mojok

3 Syarat Utama yang Harus Dimiliki jika Ingin Menjadi Barista

24 Juni 2021
Apa Salahnya Lulusan Sarjana Jadi Debt Collector? Pekerjaan Ini Legal dan Punya Etika kok Mojok.co

Apa Salahnya Lulusan Sarjana Jadi Debt Collector? Pekerjaan Ini Legal dan Menghasilkan kok

2 Januari 2024
Suara Hati Seorang PSK: Siapa Bilang Kerja Saya Gampang? (Pixabay.com)

Suara Hati Seorang PSK: Siapa Bilang Kerja Saya Gampang?

16 Desember 2022
jobseeker

Dear Jobseeker, Bagaimana Mau Dapat Kerja jika Posisi yang Dilamar Saja Tidak Tahu?

6 Desember 2021
memulai

Betapa Sulitnya Untuk Memulai Sesuatu

13 Mei 2019
3 Alasan Pekerja Indonesia Terpaksa Punya Side Job terminal mojok.co

Pekerja Indonesia Terpaksa Harus Punya Side Job karena 3 Alasan Ini

10 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Orang Jakarta Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Tidak Cocok untuk Kalian Mojok.co

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

11 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet Mojok.co

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

11 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa Mojok.co

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

11 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.