Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Terima Saja, Anak yang Terlahir Kaya Memang Lebih Sukses daripada yang Terlahir Pintar

Rahmatullah Syabir oleh Rahmatullah Syabir
6 November 2020
A A
Beberapa Alasan untuk Tidak Menulis di Terminal Mojok

Beberapa Alasan untuk Tidak Menulis di Terminal Mojok

Share on FacebookShare on Twitter

“Untuk berhasil di AS, lebih baik dilahirkan sebagai orang kaya ketimbang pintar.” menurut Anthony P. Carnevale. Dilansir dari Kumparan.com, menurut Georgetown Center on Education and the Workforce (CEW), “Orang dengan bakat sering kali tidak berhasil. Orang pintar dari kalangan menengah bawah tidak banyak yang sukses secara finansial ketimbang orang tidak terlalu pintar dari kalangan atas.” Intinya terlahir kaya punya kemungkinan lebih besar buat sukses.

Hasil pemaparan penelitian ini mungkin hanya berfokus pada apa yang terjadi di Amerika Serikat. Tapi, bagaimana dengan realitanya di Indonesia? Apakah sesuai dengan kesimpulan penelitian itu? Mari kita kupas secara tajam, setajam si**t.

Melihat apa yang terjadi di masyarakat kita, memperlihatkan bahwa sering kali anak yang terlahir sebagai anak orang kaya alias anak “sultan” itu memang memiliki masa depan yang sangat cerah atau lebih sukses daripada anak yang terlahir dari orang tua berpenghasilan pas-pasan.

Sebab memang anak terlahir kaya bisa dengan mudah mendapatkan apa yang dia inginkan. Beda dengan anak orang kurang mampu, butuh kerja keras untuk meraih cita-citanya dan sering kali juga kita jumpai anak yang masih mengenyam bangku sekolahan harus membanting tulang untuk menghidupi keluarganya.

Inilah yang menjadi potret ketimpangan alias kesenjangan ekonomi maupun strata sosial yang terjadi di negara kita tercinta. Padahal kita sama-sama makhluk ciptaan tuhan, kenapa harus terjadi demikian, perbedaan antara si kaya dan si miskin bagaikan langit dengan bumi.

Tapi, apa yang mendasari bahwa anak yang terlahir kaya lebih sukses dari anak pintar yang lahir dari keluarga kurang mampu? Contoh konkretnya bisa kita lihat dari sekeliling kita, ketika para anak pejabat menjadi pejabat juga, anak kepala daerah menjadi kepala daerah, anak bos perusahaan jadi penerus takhta perusahaan itu, anak artis jadi artis, anak dokter jadi dokter, bahkan anak koruptor pun bisa jadi koruptor.

Berbanding terbalik dengan anak yang kurang mampu, perlu proses yang begitu panjang untuk sukses. Ada lika-liku kehidupan yang perlu dihadapi. Misalnya sekolah pun harus bersusah payah, butuh biaya ini itu yang tidak begitu saja meminta sama orang tua langsung terpenuhi. Beda dengan si anak sultan tadi, dengan mudah mendapatkan apa yang dia mau.

Ini bukan berarti menggeneralisasi ya. Tidak semua anak yang terlahir kaya seperti itu, tapi kebanyakan memang demikian, sukses karena kesuksesan orang tua. Walaupun demikian, anak orang kurang mampu bukan berarti tidak bisa sukses, banyak kisah-kisah ketika anak yang lahir dari kalangan menengah ke bawah, besarnya bisa jadi orang sukses. Contoh nyatanya adalah Presiden RI Joko Widodo, yang proses hidupnya benar-benar dari bawah. Tapi, beda dengan anaknya yang mencalonkan jadi Walikota itu. Ups, maaf.

Baca Juga:

6 Alasan Orang Kaya Bayar Pakai Kartu Kredit padahal Bergelimang Duit

Beasiswa untuk Orang Kaya: Ironi Sistem Pendidikan Kita

Setidaknya ada tiga pembanding kenapa anak yang terlahir kaya lebih sukses dari anak yang pintar secara akademik, tapi dari keluarga kurang mampu.

#1 Privilege atau hak istimewa.

Hak istimewa disini adalah kemudahan yang didapatkan pada anak yang terlahir kaya. Jenjang pendidikan juga biasanya lebih mentereng. Dengan bantuan orang tua, biasanya lebih gampang melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan ke luar negeri sekalipun. 

Tidak dimungkiri bahwa ada juga anak orang kaya yang punya ketekunan kuat sehingga bisa dapat beasiswa dan sebagainya. Itu pun lebih baik karena hidupnya hanya fokus pada pendidikan, tidak perlu mikirin uang untuk hidup sehari-hari atau keperluan lainnya. Beda dengan si anak kurang mampu ini, harus memikirkan pendidikan dan uang untuk hidupnya sendiri dengan cara bekerja.

#2 Relasi

Relasi yang dimaksud di sini adalah jejaring yang luas yang dimiliki oleh si anak kaya ini berkat orang tuanya. Mungkin sering kita dengar bahwa mendapatkan pekerjaan itu lebih mudah ketika punya orang dalam. Ini yang terjadi sama si anak yang terlahir kaya ini, dengan bantuan kesuksesan orang tuanya, dia bisa dengan mudah mendapatkan apa yang dia mau.

Misalnya saja ketika masuk perguruan tinggi, mungkin anak si kaya ini tidak mampu lolos dalam sesi tes tertulis maupun berkas. Tapi, mereka mempunyai peluang lolos yang besar karena bisa masuk jalur mandiri yang membutuhkan banyak biaya itu ataupun bisa “lewat jendela” karena adanya kenalan orang dalam yang berpengaruh. Dan ini tidak mungkin bisa dilakukan oleh anak kurang mampu. Kebanyakan dari mereka memang benar-benar harus lulus jalur tertulis atau paling tidak jalur undangan.

#3 Kekuatan

Kekuatan yang dimaksud ini adalah penghormatan-penghormatan yang diterima di lingkungan masyarakat atau hubungan sosialnya. Biasa kita lihat anak orang kaya ketika bermain dengan dengan kawan-kawannya tidak ada yang berani untuk “menyentuh” atau bahkan memukulnya. Sebab, konsekuensinya sangat besar apabila si kaya yang dipukul. Beda hal dengan si anak kurang mampu yang dipukul oleh si anak kaya ini.

Begitupun dengan pejabat daerah bahkan pejabat di tingkat pusat, yang masing-masing anaknya dihormati atau punya kekuatan karena bersandar pada nama besar orang tuanya.

Satu lagi, anak-anak yang sering kena bullying di sekolahnya atau di tempat lain itu faktor kekuatan juga. Bisa jadi anak ini tidak bisa melawan karena yang melakukan bully punya kekuatan “orang tua”. Terkadang, gurunya pun tidak bisa bertindak apa-apa.

Jadi jangan heran apabila ada anak terlahir kaya yang jalan hidupnya mudah dan senang, masa depannya pun terjamin. Sebab hukum sosialnya memang demikian. Yang kuat yang menang dan yang lemah yang tertindas. Realitas memang pahit.

BACA JUGA 3 Hal yang Sering Jadi Perdebatan tentang Maulid Nabi dan tulisan Rahmatullah Syabir lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2020 oleh

Tags: orang kayaprivilege
Rahmatullah Syabir

Rahmatullah Syabir

Belum pernah naik pesawat.

ArtikelTerkait

privilege

Cerita Soal Privilege dan Pilihan Hidup

10 Oktober 2019
Patrick Star dalam SpongeBob SquarePants Sebenarnya Orang Kaya yang Pura-pura Bodoh demi Bisa Bahagia

Patrick Star dalam SpongeBob SquarePants Sebenarnya Orang Kaya yang Pura-pura Bodoh demi Bisa Bahagia

1 Februari 2024
Emang Penulis Terminal Mojok Ada yang Punya Privilege, ya?

Emang Penulis Terminal Mojok Ada yang Punya Privilese, ya?

18 Maret 2020
orang kaya tax amnesty salah kaprah definisi pajak penghasilan terminal mojok

Kenaikan Tarif Pajak Penghasilan bagi Orang Kaya, Solusi Jitu Menyelamatkan Keuangan Negara

20 Oktober 2021
Standar Orang Kaya di Mata Anak Kelahiran '80-an dan '90-an terminal mojok.co

Standar Orang Kaya di Mata Anak Kelahiran ’80-an dan ’90-an

23 November 2020
Memangnya Salah kalau Warga Kabupaten Tuban Kaya Mendadak dan Beli Mobil? terminal mojok.co

Memangnya Salah kalau Warga Kabupaten Tuban Kaya Mendadak dan Beli Mobil?

18 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.