Hingga saat ini, saya masih mengandalkan angkot jika bepergian. Selain tarifnya tidak terlalu mahal, moda transportasi tersebut juga tidak perlu mengandalkan kuota internet. Alias tidak perlu dipesan terlebih dahulu. Di samping itu, salah satu keunggulan yang saya dapatkan dari moda transportasi angkot adalah layanan audio alias musik angkot yang khas.
Sayangnya, pengalaman tersebut hanya bisa saya dapatkan di Bandar Lampung. Setelah kembali ke bijana, Jakarta, saya sangat jarang menemukan hal semacam ini.
Selama menjadi pengguna angkot di Bandar Lampung, ada banyak lagu yang lumrah diputar oleh para driver angkot. Tanpa perlu ngalor-ngidul, saya akan menyajikan playlist atau daftar musisi andalan pada layanan audio alias musik angkot Bandar Lampung.
Musik angkot Bandar Lampung #1 Armada/Kertas Band
Sebelum memasuki 2009, nama grup band Armada adalah Kertas Band. Pada saat itu, grup band asal Palembang tersebut sudah terkenal melalui lagunya yang berjudul “Kekasih yang Tak Dianggap”. Lagu ini kerap diputar di dalam angkot dan lingkungan pergaulan saya.
Setelah berganti nama menjadi Armada, popularitas band ini semakin menanjak. Buktinya, semakin banyak lagu-lagu dari Bang Rizal cs yang diputar. Lagu-lagu seperti “Buka Hatimu”, “Mau Dibawa Kemana”, “Apa Kabar Sayang”, dan “Bebaskan Diriku” lumrah saya dengarkan sembari menikmati suasana dalam angkot.
Musik angkot Bandar Lampung #2 Kangen Band
Kurang afdal rasanya bila Kangen Band tidak masuk dalam daftar ini. Meskipun grup band ini kerap mendapat cibiran, nyatanya persona Abang Andhika cs tetap mampu meluluhkan hati para penikmat musik nasional. Buktinya, beberapa teman saya di Jakarta mengakui jika lagu-lagu milik Kangen Band terbilang easy listening.
Dengan kesuksesannya menembus industri musik nasional, tidak mengherankan bila lagu-lagu Kangen Band hampir selalu menggema dari dalam angkot. Adapun playlist yang dimainkan biasanya memuat lagu-lagu seperti “Yolanda”, “Pujaan Hati”, “Kembali Pulang”, “Doy”, dan “Terbang Bersamamu”.
Dari daftar lagu di atas, terdapat lagu “Pujaan Hati” yang menjadi favorit saya. Lagu ini cukup mewakili kisah cinta saya pada saat masih remaja dahulu. Yakni diabaikan perasaannya oleh pujaan hati. Hiks.
Musik angkot Bandar Lampung #3 Hijau Daun
Representasi musisi Lampung (Bandar Lampung) di kancah nasional tidak hanya diwakilkan oleh Kangen Band. Hijau Daun merupakan salah satu musisi lainnya yang berhasil mengetuk pintu label rekaman raksasa di Indonesia.
Salah satu lagunya yang paling dikenal luas adalah “Suara (Ku Berharap)”. Sebelum dikenal di penjuru Indonesia, lagu ini kerap menjadi playlist andalan para driver angkot pada tahun 2008. Selain lagu tersebut, lagu seperti “Selalu Begitu” dan “Cobalah” juga kerap menjadi andalan musik angkot.
Musik angkot Bandar Lampung #4 Wali
Sepanjang telinga dan otak ini merekam, tampaknya Wali menjadi musisi terfavorit para driver angkot di Bandar Lampung. Kurang lebih terdapat sepuluh lagu berbeda yang diputar oleh mereka. Beberapa lagu tersebut diantaranya adalah: “Dik”, “Cari Jodoh”, “Baik – baik Sayang”, “Tomat”, dan “Aku Bukan Bang Toyib”.
Musik angkot Bandar Lampung #5 The Potters
Kesuksesan Kangen Band dan Hijau Daun di industri musik nasional tampaknya menjadi pintu bagi musisi asal Lampung lainnya. Pada 2009, The Potters sukses mengikuti jejak seniornya tersebut melalui lagunya yang berjudul “Keterlaluan”.
Berbanding lurus dengan kesuksesan yang didapat, lagu-lagu The Potters kemudian menjadi playlist andalan musik angkot. Selain “Keterlaluan”, lagu-lagu seperti “Aw Aw” dan “Temani Masa Tua” juga tidak kalah sering diputar.
Musik angkot Bandar Lampung #6 Peterpan/Noah
Pesona Om Ariel tampaknya sukses menaklukkan hati para driver angkot di Bandar Lampung. Di tengah gempuran lagu bergenre pop melayu, Peterpan dan Noah sukses menancapkan mahakaryanya dalam sanubari mereka.
Di era Peterpan, lagu seperti “Menghapus Jejakmu”, “Hari yang Cerah”, “Dibalik Awan” sering kali menjadi starter pack playlist andalan. Sedangkan di era Noah, lagu yang menjadi andalan mereka adalah ”Separuh Aku”, “Hidup Untukmu, Mati Tanpamu”, serta “Tak Lagi Sama”.
Musik angkot Bandar Lampung #7 Letto
Pada rentang 2005-2008, grup band asal Yogyakarta ini terbilang sangat populer secara nasional. Pada tahun-tahun pertama saya di MTs, lagu-lagu Letto kerap menemani dalam deru mesin angkot. Sebut saja “Permintaan Hati” dan “Sebelum Cahaya”.
Sebenarnya masih ada banyak lagu yang kerap diputar dari musisi lainnya. Seperti Five Minutes “Tak Bisakah”, Hello “Dua Cincin”, Lobow “Salah”, Salju Band “Kasih”, Zivilia “Aishiteru” dan lainnya. Akan tetapi, kalau saya tulis semua tentu bisa membuat saya dan para pembaca menjadi amsyong. Hehehe.
BACA JUGA Mengenal Profesi Aktuaris Bergaji Fantastis yang Ujiannya Susah Banget dan tulisan Muhammad Fariz Kurniawan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.