Sekitar setengah bulan lalu kuota internet Smartfren saya habis, padahal belum genap sebulan. Maklum sih, saya memang boros memakai kuota. Apalagi belakangan saya sering buka-tutup aplikasi YouTube dan main game online.
Saya bergegas membeli kuota internet. FYI, saya ini pengguna setia Smartfren. Meski nggak bisa dibilang sesetia Ditto yang bertahun-tahun nungguin Ayudia, entah mengapa saya enggan berpaling ke provider lain. Sesampainya di konter, si penjaga bilang bahwa Smartfren bakal menghilangkan jenis kuota volume.
Kata si penjaga, kuota volume nantinya akan diganti kuota unlimited. Kelihatannya memang seperti kabar gembira. Terlebih lagi, katanya harga kuota unlimited ini jauh lebih murah daripada kuota volume.
Kelak saya tahu apa yang diucapkannya itu benar. Ia lantas menawari saya kuota unlimited dengan harga yang supermurah. Ternyata yang ia tawarkan bukan cuma itu. Barangkali si penjaga ini telah hafal bahwa saya ke situ pasti beli kuota Smartfren. Lalu ia menunjukkan varian kuota unlimited terbaru dari Smartfren.
Bedebah. Caranya menawarkan kuota layaknya sales panci yang menggelar lapak di tengah-tengah ibu-ibu lagi ngerumpi. Bagai ibu-ibu yang kalau denger barang bagus berharga miring langsung terbirit-birit ambil dompet, saya pun terbuai dengan tawaran itu. Lah, gimana nggak terbuai, cuma dengan uang Rp29 ribu saya bisa mendapatkan kuota 6 GB plus layanan unlimited selama 28 hari!
Si penjaga bilang ke saya, kalau kuota 6 GB habis nggak usah khawatir, masih ada kuota 24 jam nonstop alias unlimited yang bisa digunakan sampai masa aktifnya usai. Betapa girangnya saya mendapati harga kuota internet yang murah di tengah perekonomian sedang bubrah.
Kesenangan saya pun makin membuncah setelah tahu di voucher tersebut nggak tercantum keterangan batas pemakaian wajar. Itu artinya, saya bisa menikmati layanan unlimited tanpa cemas dengan batas pemakaian. Nggak bolak-balik cek penggunaan data deh.
Setelah saya nikmati kuota tersebut, awalnya sama sekali nggak ada kendala. Saya streaming YouTube, bertamasya di lini masa Facebook, scroll Twitter, semuanya lancar. Hingga pada satu hari karena kebanyakan streaming video, jatah volume 6 GB saya habis. Saatnya memakai kuota unlimited.
Mula-mula saya gunakan untuk membuka aplikasi WhatsApp dan menonton beberapa WhatsApp Story teman-teman. Nggak ada masalah, semuanya baik-baik saja. Paket unlimited Smartfren yang saya beli itu belum menunjukkan kekhasannya: lemot.
Baru ketika saya coba untuk membuka Google, identitas Smartfren sebagai provider yang cocok buat rakyat jelata terkuak. Ibarat kebijakan bantuan dari pemerintah, Smartfren juga merepotkan buat rakyat jelata kayak saya. Coba bayangin saja, buat membuka laman Mojok saja harus nunggu sampai 10 menitan. Apa jangan-jangan mungkin karena harganya murah, kecepatan koneksinya disesuaikan?
Kalau memang begitu, sungguh teganya kau Smartfren mengelabui penggunamu yang setia. Ini kalau Smartfren itu pacar, bakal diputusin karena nggak berterus terang. Jika kuota volume digantikan dengan kecepatan unlimited, ya harusnya soal kecepatan disamakan, dong!
Selama ini, ketika membeli kuota Smartfren unlimited, saya selalu terkendala soal kecepatan internet yang melamban. Jaringan 4G melamban kayak jaringan 2G. Saya mengerti dan sudah hafal betul Smartfren itu menerapkan fair usage policy (FUP) di setiap kuota unlimited-nya.
FUP itu semacam penyesuaian kecepatan akses internet. Misalnya nih, kalau kita beli paket Smartfren unlimited, apabila telah melewati batas pemakaian atau volume tertentu, koneksinya akan melambat. Nanti bakalan ada pemberitahuan SMS yang isinya: Anda telah melewati batas pemakaian wajar.
Setelah SMS itu masuk, kecepatan internet pun menurun. Contoh, dari yang semula 1 MB/detik, bisa jadi 500 KB/detik atau lebih lambat lagi. Nah, yang saya pakai itu mungkin kecepatannya kira-kira menjadi 30KB/detik. Sudah bisa dibayangkan bagaimana lambatnya?
Waktu memakai kuota tersebut, saya pengin marah sekaligus nostalgia. Iya… nostalgia saat pertama kali mencoba layanan internet pakai kuota di hape China jadul yang tombolnya masih keypad. Hape itu cuma bisa untuk membuka situs macam Primbon dan Wikipedia.
Teruntuk kalian semua, saudara-saudara satu nusa satu Smartfren, saya sarankan sebaiknya jangan beli paket unlimited deh. Kalau bisa cari yang kuota volume saja. Nggak masalah mahal dikit daripada pake kuota unlimited malah menggerutu sendiri.
Sayangnya, ada rumor yang beredar kuota berbasis volume pelan-pelan akan dilenyapkan oleh pihak Smartfren. Kemarin saja saat saya mau beli kuota volume 16 GB, sudah nggak tersedia lagi, kata mas-mas penjaga konter. Aduh… bisa amsyong juga kalau semua kuota Smartfren diganti unlimited. Siap-siap menikmati jaringan 4G rasa 2G dah.
BACA JUGA Anji Perlu Mempertimbangkan Karier Baru Ketimbang Jadi YouTuber Kontroversial dan tulisan Muhammad Arsyad lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.