Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

6 Alasan Bodoh Mengapa Orang Nggak Mau Pakai Helm

Yuarandhi Shulistyo Nooraruma oleh Yuarandhi Shulistyo Nooraruma
1 September 2020
A A
Di Desa yang Nggak Ada Polisi Maksa Pakai Helm, Eh Pas di Kota Males

Di Desa yang Nggak Ada Polisi Maksa Pakai Helm, Eh Pas di Kota Males

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak orang di Indonesia yang masih sering menyepelekan masalah keamanan dan keselamatan dalam berkendara, terutama kendaraan roda dua. Kesadaran orang-orang Indonesia dalam memperhatikan keselamatan berkendara masih sangat minim sekali. Saya coba mengamati pengendara motor di lingkungan tempat tinggal saya. Kerap saya jumpai banyak yang nggak memakai helm baik itu sengaja maupun nggak sengaja.

Kebanyakan pengendara menganggap bahwa memakai helm saat berkendara kendaraan bermotor di jalanan justru banyak merugikan bagi si pengendara. Seperti kepala si pengendara yang nggak leluasa mendapatkan angin segar saat berkendara di jalan. Kominfo mengatakan bahwa setiap satu jam setidaknya terdapat 3 orang yang meninggal akibat kecelakaan di jalanan Indonesia. Terdapat banyak faktor yang menjadi penyebabnya, 61% karena faktor kesalahan manusia, 30% karena faktor lingkungan, dan 9% karena faktor kendaraan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat masih kurang menaati peraturan lalu lintas yang ada.

Helm adalah salah satu perlengkapan keamanan yang wajib dipakai oleh pengendara roda dua. Namun walau begitu masih saja banyak yang tak mau memakainya dengan berbagai alasan-alasan yang membosankan.

Nggak punya

Alasan ini cukup sering dipakai pengendara saat mereka sedang ketilang dan ketahuan nggak pakai helm. Sebenarnya alasan ini sangat nggak masuk akal, karena seharusnya jika seseorang punya motor harusnya mereka juga harus punya helm. Padahal biasanya setiap kita membeli motor baru pasti akan mendapatkan bonus sebuah helm kan. Banyak yang beralasan kalau mereka membeli motornya bekas makanya mereka nggak dapat bonus.

Ketika disuruh membeli, terus beralasan kalau harganya mahal-mahal. Ternyata mereka maunya helm yang keren, ya pantas mahal. Mereka nggak mau jika helmnya jelek yang harganya murah-murah. Padahal fungsi utamanya kan untuk melindungi kepala bila terjadi kecelakaan bukan untuk terlihat keren. Asalkan sudah sesuai dengan standar SNI maka berarti layak untuk dipakai.

Nggak ada polisi

Pengendara motor di Indonesia sepertinya nggak takut jika terjadi kecelakaan di jalan, yang mereka takutkan justru jika ketemu polisi di jalan saat sedang nggak memakai helm. Mereka hanya akan memakai helm bila ada polisi saja. Kalau nggak pakai helm, kan ntar kena tilang. Mereka, sepertinya, lebih takut kehilangan uang daripada nyawa.

Saat sedang berkendara, ada beberapa yang sebenarnya membawa helm, tapi ya itu hanya dibawa tapi nggak dipakai. Bahkan ada yang naruhnya di dengkul. Sepertinya bagi mereka dengkul jauh lebih berharga daripada kepala.

Atau memang karena otak mereka ada di dengkul?

Baca Juga:

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

Merasa hebat

Saya pernah punya teman yang kalau disuruh pakai helm susahnya minta ampun. Bahkan dia memiliki taglinenya sendiri “Helm hanya untuk orang-orang lemah.” Dia sudah merasa hebat dalam mengendarai motor dan seolah kebal saat jatuh. Padahal sikap merasa hebat seperti inilah yang biasanya justru malah akan mendatangkan musibah.

Seorang pembalap MotoGP seperti Valentino Rossi atau Marc Marquez sekalipun yang sudah terbukti kehebatannya dalam mengendari motor masih saja tetap memakai helm untuk keamanan mereka. Kenapa kita yang hanya pengendara biasa memilih nggak makai dan merasa sudah hebat serta merasa kebal sakit? Padahal kemampuan mengendarai motor kita pastinya nggak sehebat kedua pembalap itu.

Gerah

Memakai helm memang akan membuat kita gerah, tapi itu bukan berarti kita nggak usah memakai helm saat berkendara. Saya juga sering merasa kepanasan dan kegerahan setiap kali mengendarai motor. Apalagi saya sering berkendara jauh di siang bolong, saat matahari sedang terik-teriknya. Tapi saya tetap memilih memakai helm untuk keamanan, karena saya pernah merasakan sakitnya jatuh di jalan dan kepala saya membentur jalan tapi untungnya nggak masalah karena saat itu saya memakai helm.

Bikin rambut lepek

Salah satu ketakutan terbesar seseorang saat memakai helm adalah bikin rambut menjadi lepek. Penampilan rambut sangat penting, terutama bagi wanita. Apalagi jika rambut tersebut masih basah, pasti akan mudah sekali menjadi lepek. Setelah itu, jika rambut lepek akan menyebabkan polusi dan debu mudah sekali menempel di rambut kepala.

Hal inilah yang akhirnya membuat seseorang malas memakai helm. Mereka lebih memilih untuk tampil keren dengan mengibas-ngibaskan rambutnya saat berkendara. Mungkin menurut mereka itu keren, tapi nggak guna juga jika hanya akan membuat kepala mengalami cedera jika terjadi kecelakaan.

Cuma deket

Alasan inilah yang paling sangat sering diutarakan orang jika ditanya “kok nggak pakai helm?” Karena merasa hanya akan menempuh jarak yang dekat, mereka berpikir jika nggak perlu memakai helm karena nggak akan terjadi apa-apa di jalan. Semisal jika pergi ke minimarket, mereka hanya akan memakai kaos oblong, celana pendek, dan sandalan jepit saja terus langsung pergi ke minimarket tanpa peduli memakai helm. Apalagi jika itu dilakukan secara berulang-ulang, bukankah peluang kemungkinan terjadinya musibah juga akan bertambah?

Padahal musibah bisa datang secara tiba-tiba dan nggak ada yang tau, tanpa memandang jarak orang tersebut jauh atau dekat. Sekali orang tersebut memutuskan untuk pergi naik motor tanpa memakai helm maka saat itulah pula musibah akan terus mengintai. Bahkan bukan saja hanya kamu yang akan terkena tapi bisa juga orang-orang disekitar juga akan terkena dampaknya.

BACA JUGA Rasanya Jadi Orang Batang yang Terpaksa Ngaku Orang Pekalongan dan tulisan Yuarandhi Shulistyo Nooraruma lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 September 2020 oleh

Yuarandhi Shulistyo Nooraruma

Yuarandhi Shulistyo Nooraruma

sedang belajar menulis dan bercerita

ArtikelTerkait

Kotabaru Jogja, Kawasan Pemukiman Belanda yang Punya Fasilitas Lengkap, yang Sekarang Bersolek Jadi Tempat Wisata

Kotabaru Jogja, Kawasan Pemukiman Belanda yang Punya Fasilitas Lengkap, yang Sekarang Bersolek Jadi Tempat Wisata

24 Juli 2024
4 Alasan Nasi Goreng Pinggir Jalan Lebih Enak daripada Nasi Goreng Rumahan Terminal Mojok

Mengungkap Misteri Nasi Goreng Pinggir Jalan Lebih Enak daripada Nasi Goreng Rumahan

9 Januari 2023
musik haram backST 12 indonesian idol menyanyi konser mojok

Seandainya Jadi Peserta Indonesian Idol, Saya Pilih Jadi Runner Up Saja

25 November 2020
Exhuma, Film Horor Korea yang Menampar Sineas Horor Lokal Penjual Gimik, Mitos Agama, dan Jumpscare Murahan

Exhuma, Film Horor Korea yang Menampar Sineas Horor Lokal Penjual Gimik, Mitos Agama, dan Jumpscare Murahan

5 Maret 2024
4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Beternak Ayam Bangkok Terminal Mojok

4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Beternak Ayam Bangkok

19 Januari 2022

Analisis Sosio-Historis pada Logo Partai Sebelum Memilihnya 2024 Nanti

13 September 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.