Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menebak Prioritas Ducati Setelah Berpisah dengan Andrea Dovizioso

Damar Senoaji oleh Damar Senoaji
16 Agustus 2020
A A
Andrea Dovizioso ducati mojok

Andrea Dovizioso ducati mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Baik Andrea Dovizioso maupun Ducati telah menyatakan sikap resmi bahwa masing-masing pihak tidak akan melanjutkan kerjasama untuk musim 2021. Sejak penundaan gelaran MotoGP yang diakibatkan pandemi Covid-19, santer dikabarkan proses negosiasi perpanjangan Dovizioso dengan pabrikan Italia tersebut berlangsung alot.

Perkara nominal gaji disebut-sebut sebagai penghalang utama bagi keduanya untuk mencapai kata sepakat. Situasi pandemi membuat industri otomotif mengalami pukulan telak, akibatnya tim-tim pabrikan di MotoGP turut ditimpa masalah keuangan. Dalam nilai kontrak baru yang disodorkan pihak Ducati pada Andrea Dovizioso, dikabarkan bahwa terdapat pemotongan gaji dari kontrak sebelumnya yang diperkirakan mencapai angka 6,5 juta euro per-musimnya menjadi sebesar 2,5 juta euro saja. Desmodovi tak menginginkan adanya pemotongan nilai kontrak tersebut, sehingga penyelesaian kontrak baru menjadi rumit hingga sebelum balapan di Brno pekan lalu.

Perkara kondisi kas, pabrikan Jepang seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki bernasib lebih baik ketimbang pabrikan Eropa macam Ducati, KTM, dan Aprilia. Seperti yang kita ketahui, Honda, Yamaha, dan Suzuki memang menjual produk sepeda motor untuk pemakaian harian yang menjadikan produk industri motor Jepang lebih komersial ketimbang Ducati, KTM, dan Aprilia yang menjual motor-motor dengan kualitas jempolan namun mahal.

Hal tersebut menjadikan Honda, Suzuki, dan Yamaha hampir semuanya telah memastikan susunan pembalap untuk musim balap 2021. Bandingkan dengan tim pabrikan Eropa, selain KTM, susunan pembalap untuk musim depan remang-remang. Baik Aprilia maupun Ducati belum memastikan siapa saja pembalap yang akan memacu kuda besi racikannya.

Masalah finansial tersebut yang kira-kira memengaruhi proses negosiasi kontrak Andrea Dovizioso dengan Ducati hingga berjalan sedemikian kompleks. Tidak seperti kala Ducati mengamankan tandatangan Jack Miller untuk musim 2021 yang telah dirampungkan beberapa bulan silam.

Santer disebutkan bahwa Ducati menjadikan Jorge Lorenzo sebagai prioritas utama pengganti runner-up kejuaraan MotoGP tiga kali beruntun tersebut. Di belakang Lorenzo, terdapat nama Francesco Bagnaia dan Johann Zarco yang juga disebut tengah dibidik oleh Ducati. Di balik santernya penyebutan Lorenzo sebagai pengganti Dovizioso, kemudian muncul pernyataan yang menggelitik. Apakah benar prioritas Ducati saat ini benar-benar soal uang?

Lorenzo sendiri diketahui merupakan salah satu rider dengan bayaran termahal di MotoGP. Gajinya saat membela Ducati pada medio 2017 hingga 2018 lalu adalah sebesar 12,5 juta euro per-musimnya. Situasi tersebut menggambarkan betapa Ducati akan kerepotan menggaji Jorge Lorenzo.

Tapi ingat, Lorenzo pernah mau menurunkan gajinya. Maka besar kemungkinan Lorenzo tetap menerima pinangan Ducati. Alasannya, Lorenzo ingin membuktikan bahwa sosoknya masih kompetitif di MotoGP. Meski, Lorenzo sempat tampil buruk bersama Honda tahun lalu. Jangan lupakan juga ambisi Lorenzo untuk membalas dendam pada Honda. Lorenzo dianaktirikan dirinya selama berseragam oranye Repsol yang lebih memprioritaskan Marc Marquez.

Baca Juga:

Sisi Lain Gelaran MotoGP Mandalika yang Tidak Terekam Kamera Televisi

MotoGP Butuh Keributan agar Tak Lagi Membosankan

Dugaan prioritas Ducati selanjutnya adalah peremajaan skuad. Usia Dovizioso yang telah berusia 35 tahun pada 2021 mendatang dianggap sudah melewati puncak performa sebagai seorang rider MotoGP. Nama Pecco Bagnaia yang masih berusia 23 tahun apabila diduetkan dengan Jack Miller (25) akan relevan untuk wacana peremajaan ini. Namun menilik nama Jorge Lorenzo yang didapuk sebagai prioritas, dugaan ini tidak relevan. Johann Zarco sebagai prioritas terakhir juga memasuki usia kepala tiga pada musim 2021 mendatang.

Jika kemungkinan bukan uang dan alasan peremajaan, apa yang kemudian sebenarnya menjadi prioritas Ducati dalam melengkapi susunan pembalapnya? Wacana yang paling mungkin adalah masalah performa.

Walaupun sejak musim 2017 Dovizioso selalu konsisten membawa Ducati bertengger di papan atas, Ducati sepertinya berekspektasi lebih terhadap pembalap-pembalapnya umtuk dapat mematahkan dominasi Marc Marquez. Saya rasa Desmosedici GP17 dan GP18 adalah produk rakitan Ducati yang jempolan dan setidaknya mampu meraih satu gelar juara MotoGP sebagai motor yang mampu membuat pusing kepala Marc Marquez dan Honda. Marquez bahkan dikabarkan mengajukan permintaan khusus pada Honda untuk membuat motor RC213V menjadi lebih powerful guna mengatasi kekuatan Ducati di trek lurus.

Dengan kapabilitas motor yang oke, tentu saja Ducati setidaknya mengharapkan gelar juara dari Dovizioso. Saya melihat justru ketidakyakinan ada di pihak Ducati. Dengan usia yang tak lagi muda, Dovizioso diperkirakan tidak akan berkembang secara signifikan lagi.

Dugaan ini dibuktikan dengan pendekatan Ducati terhadap dua sosok rider top, yakni Marc Marquez dan Maverick Vinales. Marquez dianggap tidak akan terlalu sulit beradaptasi dengan Ducati karena dirinya sudah terbukti mampu menjinakkan Honda RC213V yang liar. Sedangkan pendekatan terhadap Vinales saya pikir adalah suatu pembuktian bahwa sejatinya Ducati berani mengambil resiko untuk mencoba orang-orang baru guna menggantikan peran Andrea Dovizioso sebagai sosok rider utama.

Karena seperti yang kita ketahui, Vinales yang merupakan pembalap Yamaha dinilai akan kesulitan menjinakkan Desmosedici karena terbukti perpindahan rider dari Yamaha ke Ducati tidak selalu berjalan mulus. Sebut saja Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, meskipun keduanya mampu juara dunia bersama Yamaha, namun adaptasi Rossi dan Lorenzo dengan Ducati tidak berlangsung baik. Situasi tersebut menggambarkan betapa sesungguhnya Ducati mencoba mencari referensi alternatif selain Dovizioso dalam usaha mengganggu dominasi Marc Marquez di MotoGP.

Uang tentu saja masih menjadi problematika utama bagi Ducati. Namun rasa haus akan kemenangan yang menyerang pabrikan asal Italia tersebut juga mesti disalurkan. Dengan demikian, Jorge Lorenzo adalah pilihan terbaik saat ini. Merekrutnya tidak akan sulit, berstatus sebagai test rider bagi Yamaha untuk musim 2020 ini, Lorenzo akan dengan senang hati menerima pinangan umtuk kembali terjun ke lintasan sebagai pembalap utama. Pembalap kelahiran tahun 1987 tersebut akan sangat berhasrat untuk kembali menunjukkan taringnya usai menjalani satu musim yang berat ketika berseragam Repsol Honda.

Kini, Lorenzo dan Ducati mempunyai kesatuan visi, yakni menggulingkan Honda dan Marc Marquez. Saya pikir ambisi tersebut akan mengalahkan hal-hal yang berhubungan dengan uang sehingga akan mengatasi permasalahan finansial Ducati yang goyah diterpa pandemi. Ya, Lorenzo adalah opsi yang oleh Ducati layak dijadikan prioritas.

BACA JUGA Lagu “Kangen” Dewa 19, Tembang Tumpuan Kerinduan Lintas Generasi dan tulisan Damar Senoaji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Agustus 2020 oleh

Tags: andrea doviziosoducatimotogp
Damar Senoaji

Damar Senoaji

Spesialis oret-oret random, lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya. Bisa diajak ngobrol di akuntwitter @DamarEvans_06

ArtikelTerkait

Ernest Prakasa, Party Pooper Keberhasilan Gelaran Formula E di Jakarta (Unsplash.com)

Ernest Prakasa, Party Pooper Keberhasilan Gelaran Formula E di Jakarta

6 Juni 2022
Dear Trans7, kalau Menayangkan MotoGP Mbok Ya Sampai Selesai! terminal mojok.co

Tuan Rumah MotoGP dan Kekhawatiran Rossi Sakit Perut

23 Juli 2019
Sisi Lain Gelaran MotoGP Mandalika yang Tidak Terekam Kamera Televisi

Sisi Lain Gelaran MotoGP Mandalika yang Tidak Terekam Kamera Televisi

17 Oktober 2023
Dear Trans7, kalau Menayangkan MotoGP Mbok Ya Sampai Selesai! terminal mojok.co

Dear Trans7, kalau Menayangkan MotoGP Mbok Ya Sampai Selesai!

24 Oktober 2020
Valentino Rossi Naik Podium Lagi dan Idealisme Lightning McQueen di Lintasan Balap MOJOK.CO

Valentino Rossi Naik Podium Lagi dan Idealisme Lightning McQueen di Lintasan Balap

27 Juli 2020
Moto GP Mandalika

Bukan Pawang Hujan, Ini Pihak yang Harus Dihujat dari Gelaran MotoGP Mandalika

22 Maret 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.