Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Maurizio Sarri, Si Pencetak Rekor Buruk Juventus

Agung Setoaji oleh Agung Setoaji
30 Juli 2020
A A
sarri juventus MOJOK.CO

sarri juventus MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Kekalahan 2-0 dari Cagliari memang tidak akan berpengaruh bagi Juventus. Mereka sudah dipastikan menjadi juara Serie-A sejak tiga hari lalu. Namun pertandingan yang berakhir dengan hasil pahit itu menegaskan sebuah fakta: kedatangan Maurizio Sarri ke Juventus selain untuk menjadi juara, juga untuk menorehkan rekor-rekor buruk.

Di musim 2019/2020 ini, Juventus sudah menorehkan enam kali kekalahan. Sebuah pencapaian yang buruk jika mengingat prestasi Juventus sejak musim 2011/2012.

Enam kali kekalahan di liga adalah rekor kekalahan terbanyak Juventus ketika meraih Scudetto. Selama delapan tahun, Juventus tidak pernah kalah lebih dari lima kali dalam semusim. Bahkan ketika kali pertama ditukangi Antonio Conte delapan musim silam, Juve pernah menorehkan rekor fantastis tak terkalahkan selama satu musim.

Fakta di atas membuat kita kembali mempertanyakan jargon “Stron9er” yang dijadikan tagar juara musim ini. Stronger dalam hal apa?

Juventus masih menyisakan satu pertandingan lagi melawan AS Roma. Namun melihat hasil apik yang diraih para serigala ibu kota kala melawat ke Torino dan permainan angin-anginan Sarri dan Juve, bukan mustahil catatan enam kekalahan ini akan menjadi bertambah menjadi tujuh.

Selain kekalahan terbanyak, musim ini Juve sudah kebobolan sebanyak 40 gol. Artinya, rata-rata Juventus kemasukan 1,08 gol per pertandigan, menjadi jumlah kebobolan terbanyak di antara sembilan musim. Sebagai pembandingnya, musim lalu saja, yang disebut sebagai musim terburuk yang membuat Allegri dicerca dan akhirnya hengkang, Juve hanya kemasukan 30 gol (rata-rata kemasukan 0,79 gol per pertandingan).

Di antara para juara liga-liga Eropa, jumlah itu juga merupakan jumlah kebobolan terbanyak; Liverpool cuma kebobolan 33 gol, Real Madrid kemasukan 25 gol, Bayern Muenchen 32 gol, dan PSG 24 gol.

Fakta lainnya, Juve hanya membuat 12 clean sheet dan menderita 156 tembakan mengarah ke gawang. Sedangkan musim lalu, Juventus berhasil mencatat 16 clean sheet dan hanya mendapat ancaman 112 tembakan ke gawang. Berdasarkan data ini, jelas sekali bahwa ada yang salah dengan pertahanan garapan Sarri.

Baca Juga:

One Stop Football, Acara Sepak Bola di Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

Napoli Hanya Butuh Konsistensi

Juventus, era Sarri, yang konon memainkan sepak bola menyerang tidak bisa dijadikan dasar pemakluman kemunduran ini. Toh keempat juara liga lainnya juga bermain menyerang. Memang ada yang pernah lihat Bayern dan PSG memainkan sepakbola negatif?

Oke kita bisa berdalih cederanya Chiellini dan Demiral membuat pertahanan Juve melembek. Namun jika kita perhatikan dengan lebih teliti; ketidakmampuan lini tengah Juve yang seharusnya menjadi garis pertahanan pertama, keletoyan Rugani, angin-anginanan Bonucci, dan Sarri yang terlihat terlalu santai kala menyemangati pasukannya ditenggarai menjadi faktor utama dari terciptanya rekor buruk ini.

Selain rekor kekalahan, pertandingan versus Cagliari menghadirkan sebuah fakta miris. Juve tercatat melepaskan 33 tendangan, yang berarti Juve melepaskan 1 tendangan tiap 3 menit. Dari 33 tendangan tadi, cuma sembilan yang mengarah ke gawang lawan. Dan yang lebih mirisnya lagi, tidak satu pun berbuah gol.

Secara total gol, memang Juve ngga mandul-mandul amat. Mereka berada di peringkat keempat tim pencetak gol dengan 75 gol. Mari kita bedah.

Statistik menunjukkan, Juve mencatat rata-rata 13,3 tembakan per laga. Artinya, peluang keberhasilan Juve mengonversi sebuah tembakan menjadi gol cuma 15,2% saja (didapat dari total tembakan selama semusim dibagi total gol). Sedangkan di musim 2018/2019, Juve memiliki rasio keberhasilan 15,4% (hasil dari 11,9 tembakan per laga dan 70 gol).

Artinya, pencapaian ini tidak berbeda jauh dari musim lalu. Namun, jumlah ini masih di bawah para pesaingnya; Atalanta (18,2%), Inter (17,7%), dan Lazio (17,9%). Tentunya fakta ini jauh dari ekspektasi, mengingat lini depan Juve yang dihuni striker sekelas Ronaldo, Dybala, dan Higuain. Kalau kata Mandzukic sih, not good.

Namun rekor-rekor buruk di atas tidak akan berdampak bagi kelanggengan karier Mbah Sarri di Juventus. Pihak manajemen melalui Fabio Paratici menyatakan Sarri akan tetap mengisap filter rokok di bench pemain Juve musim 2020/2021.

Untuk itu tidak ada yang kita, para Juventini, lakukan selain banyak-banyak mengonsumsi vitamin, makan makanan bergizi, dan senam jantung; supaya tidak lemes dan tidak kena serangan jantung saat rekor-rekor buruk untuk Juventus kembali dicetak Sarri di musim depan.

Sumber gambar: Wikimedia Commons.

BACA JUGA Belajar Menerima Penolakan Cinta dari Naruto atau tulisan Agung Setoaji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Juli 2020 oleh

Tags: juventusLiga Italiasarriserie A
Agung Setoaji

Agung Setoaji

Ayah beranak dua. Hobi makan dan tidur.

ArtikelTerkait

AC Milan Juventus Serie A MOJOK

Milan Kalahkan Juventus, tapi Dapat Penalti, Milanisti Kecewa

8 Juli 2020
Susahnya Jadi Juventini: Selama Masih Ada Allegri, Trofi Hanyalah Mimpi juventus

Susahnya Jadi Juventini: Selama Masih Ada Allegri, Trofi Hanyalah Mimpi

17 September 2022
Wawancara dengan Presiden Lazio Indonesia_ Tentang Loyalitas Laziale dan Optimis Dominasi Juventus Bakal Runtuh MOJOK.CO

Kedalaman Skuat Masih Menjadi Momok Lazio

17 Desember 2020
Liga Champions: Kehangatan Maurizio Sarri Untuk Juventus Jelang vs Atletico Madrid

Liga Champions: Kehangatan Maurizio Sarri Untuk Juventus Jelang vs Atletico Madrid

26 November 2019
pemain underrated program olahraga fans klub sepak bola youtube net soccer eropa sepak bola indonesia pemain muda mojok

Membandingkan 5 Kanal YouTube Liga Top di Eropa, Mana yang Paling Menarik?

16 Desember 2020
claudio marchisio juventus mojok

Claudio Marchisio, sang Pangeran yang Tak Pernah Naik Takhta

4 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.