Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Yamaha 125 ZR dan Trauma Masa Kecil Berkat Guru Bengis Miniatur Hitler

Reno Ismadi oleh Reno Ismadi
26 Juli 2020
A A
Yamaha 125 ZR MOJOK.CO

Yamaha 125 ZR MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Saya selalu merasa sebal dengan penunggang motor bersuara bising kayak Yamaha 125 ZR: “TREEEENGGG…TEEENGGG…TEENGGGG…TEENGNGNGNGNG….”

Rasa sebal itu karena dua hal. Pertama, suara cempreng itu menusuk telinga. Kedua, bikin saya ingat trauma masa kecil, kepada penunggang motor jahanam tersebut, yang tidak lain adalah guru SD saya sendiri.

Pak D namanya (sengaja saya sebut inisialnya sebagai alasan untuk berkelit jika barangkali beliau membaca tulisan ini). Guru semasa SD berkumis tebal dengan wajah khas melayu tulen. Beliau adalah orang yang berkontribusi memberikan trauma mendalam bagi kami (khususnya saya) terhadap suara cempreng Yamaha 125 ZR.

Pak D adalah guru Matematika dengan teknik mengajar khas militer. Entah tongkat rotan atau penggaris kayu, di antara dua barang tersebut sudah pasti menempel di tangannya setiap pagi. Saya tidak tahu dari mana dia dapat ilham cara mengajar seperti itu. Yang jelas, jika melihat perawakannya yang tidak gagah-gagah amat, saya cukup yakin bahwa dia tidak pernah digembleng di Akmil atau Akpol.

Meski punya jiwa militer, beliau tidak punya jiwa disiplin dalam waktu. Hampir setiap pagi dia selalu terlambat. Dan tunggangan yang selalu mengantarnya datang terlambat, tidak lain tidak bukan, adalah motor Yamaha 125 ZR.

Kelas kami dulu tepat bersebelahan dengan lahan parkir yang tidak seberapa luas. Alhasil, suara cempreng khas Yamaha 125 ZR selalu menjadi lagu wajib setiap pagi sekaligus penanda bahwa malapetaka akan segera dimulai.

Suara cempreng motor itu sudah bisa terdengar dari jarak 500 meter dan membelah kampung yang memang tidak ramai. Pak D dan motor bebek cempreng itu sudah menjadi ikon pasangan abadi, di mana ada suara cempreng Yamaha 125 ZR, di situ pasti ada Pak D. Ketika suara “TREEEENGGG…TEEENGGG…TEENGGGG…TEENGNGNGNGNG….” mulai terdengar, di situ pula banyak anak sudah menyiapkan mental sekaligus fisik yang mumpuni untuk menerima gemblengan dari miniatur Hitler itu.

Entah sudah berapa kali saya ditempeleng karena melirik jawaban teman sebangku. Teman yang lain, tak jarang, ada yang pulang dengan kepala benjol hasil dari ciuman manis penggaris kayu. Ada pula yang pulang membawa oleh-oleh jari tangan bengkak sebesar pisang 40 hari, hingga tangan itu untuk cebok pun tidak bisa. Yang lebih mengerikan, teman saya (laki-laki) harus merelakan dadanya perih, hasil dari teknik melintir puting yang entah beliau pelajari dari mana.

Baca Juga:

Gear Ultima Wujud Kebohongan Yamaha, Katanya Bikin Motor Matik Ternyata Bikin Tank

Skripsi, Lari, dan Yamaha Grand Filano: Teman Setia Healing di Sudut Jogja

Dari rangkaian peristiwa tersebut, maka kami mulai belajar bahwa segalanya akan menjadi buruk jika suara jahanam Yamaha 125 ZR itu mulai terdengar. Maka sebagai anak kecil yang lugu, setiap alunan rombeng motor bermesin 2 tak tersebut terdengar, kami akan mulai menebak-nebak ‘’Kepala siapa yang akan benjol berikutnya?’’

Laki-laki itu menjadi satu-satunya orang yang bisa membungkam seisi kelas yang biasanya riuh jika guru lain yang mengajar. Sekaligus menjadi momok menakutkan bagi bocah-bocah begundal tukang rusuh dan member tinggal kelas. Di depannya, bocah-bocah begundal itu tidak lebih dari makhluk kelas 2 dalam rantai makanan.

Cara mendidik tersebut yang mungkin saja membuat saya dan beberapa anak lainnya memiliki kisah pilu tersendiri dengan mata pelajaran bernama Matematika. Maka sekali waktu, Penunggang Yamaha 125 ZR itu dipindahtugaskan ke sekolah lain menjadi hal menggembirakan yang setidaknya patut dirayakan dengan syukuran.

Saya tidak pernah suka dengan cara mengajarnya. Meskipun, perlu diakui, dia mengajarkan pentingnya berlaku jujur dan menghindari sifat malas yang dia sebut sebagai “sifat iblis”. Bahkan sampai sekarang, ketika saya coba meresapi sisi positif dari teknik mengajar macam itu, saya juga tetap tidak suka.

Tetapi betapa pun bencinya saya dan mungkin juga yang lain, kami sering rindu dengan suara motor jahanam Yamaha 125 ZR di pagi yang terlambat itu. Kelas kami adalah kelas penghabisan bagi beliau di SD itu.

Betapa pun mengerikannya teror Pak D dan lantunan Yamaha 125 ZR jahanam yang menyertainya, kenyataannya dia sudah jadi legenda hidup bagi puluhan atau bahkan ratusan muridnya.

Entah dia akan dikenang sebagai trauma mendalam atau kisah kebanggan bagi murid-murid yang berhasil lolos dari gemblengannya. Tergantung bagaimana perasaan akan bekerja. Ah bapak, saya jadi pengin ketemu. Eh, nggak, ding.

Sumber ilustrasi gambar: Wikimedia Commons.

BACA JUGA Kenangan Manis Bersama si “Bebek Sirkuit” Jupiter Z atau tulisan lainnya di Terminal Mojok.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

 

Terakhir diperbarui pada 26 Juli 2020 oleh

Tags: guru galakguru killertrauma masa kecilyamahaYamaha 125 ZR
Reno Ismadi

Reno Ismadi

Bachelor of International Relations, Master of Doing Nothing.

ArtikelTerkait

Yamaha Aerox 155 Connected Nggak Cocok Dijadikan Motor Ojol, Bikin Resah Penumpang Mojok.co

Yamaha Aerox 155 Connected Nggak Cocok Jadi Motor Ojol, Cuma Bikin Resah Penumpang

24 Juni 2024
Motor Yamaha Fazzio, Motor Matic Buruk Rupa yang Nyaman (Unsplash)

Review Setelah Hampir Setahun Naik Motor Yamaha Fazzio: Motor Matic Buruk Rupa yang Akhirnya Terasa Nyaman di Bawa ke Mana-mana

8 Januari 2024
Yamaha Fazzio: Motor yang Awalnya Terlihat Aneh, tapi Lama-Lama Bikin Kepincut Mojok.co

Yamaha Fazzio: Motor yang Awalnya Terlihat Aneh, tapi Lama-Lama Bikin Kepincut

19 November 2025
Yamaha NMAX Itu Motor Overrated dan Nggak Spesial Sama Sekali, kok Bisa Penggunanya Arogan di Jalan? kendaraan dinas kades yamaha all new nmax 155 honda vario

Yamaha NMAX Itu Motor Overrated dan Nggak Spesial Sama Sekali, kok Bisa Penggunanya Arogan di Jalan?

9 April 2022
Pengakuan dari Pengendara Nmax Nonbarbar, Berhenti Menyalahkan Kami Semua! terminal mojok.co

5 Cara Alternatif Menaruh Tutup Tangki Yamaha Nmax Ketika Sedang Mengisi BBM

2 September 2020
Yamaha V80, Motor Bekas Tua Bangka yang Hampir Bikin Celaka (Unsplash)

Yamaha V80, Motor Bekas Tua Bangka yang Hampir Bikin Celaka

25 Juli 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.