Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Supra X, Vega, Shogun 110 R: Tua Bangka, tapi Tetap Legenda Jalanan Indonesia

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
22 Juli 2020
A A
Honda Supra X 125, Vega, Shogun 110 R_ 3 Legenda Jalanan Indonesia supra fit MOJOK.CO

Honda Supra X 125, Vega, Shogun 110 R_ 3 Legenda Jalanan Indonesia supra fit MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Ora Ninja ora dicinta? Ora FU ora love you? Dua motor itu tidak lebih dari romantisme picisan. Dua motor itu seharusnya berlutut dan cium tangan sama Supra X, Vega, dan Shogun ketika papasan di jalan. Plis welkam, 3 legenda jalanan Indonesia.

Tiga motor yang dekat dengan kehidupan kelas menengah ini tak lekang oleh zaman. Sudah 10 tahun lebih sejak awal rilis, ketiga legenda ini masih menancapkan taring keperkasaannya di jalanan. Mari kita mengenang 3 motor ini berdasar penuturan para pengendaranya.

Supra X generasi pertama

Motor besutan Honda ini memang tidak ada lawan. Banyak yang menggelari motor ini sebagai “Supra Bapak.” Alasannya karena motor ini identik dengan bapak-bapak kelas pekerja. Pertama dirilis pada 2001, generasi awal dari Supra ini mengusung mesin 4 langkah berkapasitas 100cc. Kapasitas yang tidak seberapa ini tetap diamankan dengan rem depan cakram hidrolik. Minimal tidak terlalu ngenes dan lumayan ganteng.

Salah satu pengendara Supra X ini adalah kawan saya, Mas HS. Kebetulan motor ini adalah motor pertama blio. Meskipun cukup ala kadarnya, blio tetap memodifikasi Supra X sehingga sedikit naik gantengnya. Bagi Mas HS, kelebihan utama motor ini adalah karena diproduksi Honda. Siapa yang tidak kenal dengan produsen motor ini? Motor keluaran Honda juga dikenal anteng dan kalem di jalanan. Motor Supra X juga dikenal irit. Sangat pas dikendarai anak SMA.

Kelemahan Supra X menurut Mas HS adalah bentuk. Bentuknya kelewat kalem dan sangat cupu. Tidak ada kesan seksi yang terpancar dari motor ini. Maka dari itu, Mas HS sampai harus memodifikasi sedikit motornya agar lebih rupawan.

Kelemahan berikutnya dari motor ini adalah body yang mudah bergetar. Apabila Supra X lewat, suara mesin yang teduh akan bercampur berisiknya getaran body. Kadang, ada kekhawatiran body bisa lepas berterbangan di jalan. Sangat pas untuk film Final Destination.

Vega generasi pertama

Vega seperti menjadi jawaban Yamaha dari larisnya motor keluaran Honda. Yamaha tidak mau kalah menguasai pasar motor kelas menengah. Vega generasi pertama dirilis lebih dulu dari Supra X, sekitar 1999.

Meskipun lebih senior, Vega malah dianggap sebagai produk untuk menjadi saingan Supra X. Lucu juga, sih. Semua hanya karena ketenaran Supra X.

Baca Juga:

10 Tahun Mengendarai Honda Supra X 125 Adalah Salah Satu Kebanggaan dalam Hidup Saya

Godaan Yamaha XSR 155 yang Menjadi Primadona Anak Kalcer dan Simbol Gaya Hidup Baru di Tengah Penantian Neo-Retro dari Honda

Vega menggunakan mesin 4 langkah berkapasitas 105cc. Mesin ini merupakan warisan dari Yamaha Crypton, pendahulunya. Sama-sama menggunakan rem depan cakram, tampilan motor ini terlihat perkasa dan siap balapan.

Salah satu pengendara motor ini adalah Bapak Mujiharjo. Blio adalah pensiunan Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. Motor Vega milik blio masih saja setia menemani perjalanan yang penuh kejadulan ini.

Blio memilih Vega dengan satu alasan utama: kencang. Dengan mesin 105cc, Vega memiliki tenaga lebih perkasa dari rivalnya. Apalagi blio harus apel pagi di area Kalasan, lalu bekerja di area Keraton Jogja.

Tanpa Vega, bisa dijamin blio rajin telat. Kelebihan lain dari Vega adalah desain body. Vega memiliki desain garang. Kombinasi stripping dengan body motor ini memang memancarkan aura siap drag race berangkat kerja.

Kelemahan Vega adalah boros, meski digadang-gadang sebagai motor irit. Kapasitas mesin yang lumayan ini tetap haus bensin. Apalagi dengan karakter motor yang siap balap, tidak ada yang bisa menahan diri untuk tidak ngebut. Dan ngebut akan menguras bensin lebih deras dari rivalnya yang adem ayem.

Shogun 110 R

Suzuki juga tidak mau kalah pamor untuk urusan motor rakyat. Untuk merebut posisi raja jalanan, Suzuki menerbitkan sang jendral: Shogun. Seri pertama Shogun terbit 1996, dan seri ini dikenal sebagai Shogun Kebo.

Pada 2000, Suzuki melakukan peremajaan dengan menerbitkan Shogun 110 R. Memiliki body lebih aerodinamis, mesin yang diusung tetap sama dengan pendahulunya yaitu 4 langkah 110cc. Kapasitas mesin besar ini ternyata tidak seperti harapan.

Pengendara Shogun seri ini adalah saya sendiri. Kebetulan motor ini adalah motor pertama saya saat SMP. Kelebihan motor ini adalah kecepatan yang tidak main-main. Saya sendiri siap diajak balapan Supra X dan Vega. Kelebihan lainnya adalah soal harga. Bicara motor Suzuki, berarti kita sedang berbicara tentang motor murah meriah. Shogun juga moncer karena murahnya yang makin hancur ketika dijual second. Suram.

Kelemahan motor ini adalah perkara tenaga. Memang, kecepatan motor ini bisa diandalkan. Namun ketika bertemu tanjakan yang curam sedikit, demi Tuhan, motor ini melempem.

Pengalaman buruk saya adalah saat naik ke wilayah Kaliurang. Motor kesayangan saya ini disalip Honda Astrea guru saya dengan mudahnya. Motor saya kalah melawan motor tahun 90an yang seperti Frankenstein itu! Mungkin motor saya segan sama Pak Guru. Mau nyalip, takut kena setrap.

Demikianlah kisah Supra X, Vega, dan Shogun. Tiga legenda raja jalanan langsung dari para pengendaranya. Sampai hari ini, tinggal Bapak Mujiharjo yang setia dengan motor tua bangkanya.

Saya dan Mas HS memilih merelakan motor pertama kami untuk motor yang lebih masuk akal dikendarai hari ini. Meski begitu, di kerasnya jalanan kota, masih terlihat ketiga legenda ini.

Melenggang tenang memancarkan keperkasaan di usia tua. Bahkan seperti mencibir motor baru bau kredit. Supra X, Vega, dan Shogun, jalanan Indonesia masih milik kalian.

Sumber gambar: Wikimedia Commons.

BACA JUGA Presiden Kita Perlu Mengenal Raja Amangkurat yang Jangan-jangan Adalah Dirinya Sendiri dan tulisan Dimas Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2020 oleh

Tags: hondashogun r 110supra xvega
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Motor Honda Supra X 125, Motor Minoritas tapi Anti Penyesalan (Foto milik penulis)

Motor Honda Supra X 125 Boleh Menjadi Motor Minoritas di Tengah Matik, tapi Ia Adalah Motor Anti Penyesalan

15 Januari 2024

Honda Supra X Emang Tangguh di Jalan Terjal, Bukan di Jalan Aspal

21 November 2021
Derita Pengguna Supra Fit 2007 yang Tinggal di Desa Penuh Jalan Berlubang Honda EM1

Derita Pengguna Supra Fit 2007 yang Tinggal di Desa Penuh Jalan Berlubang

5 Mei 2022
Honda Scoopy Adalah Motor Honda Paling Aneh, tapi Paling Laku (Unsplash)

Honda Scoopy, Motor Matik Paling Aneh yang Pernah Dibuat Honda tapi Paling Laku

19 Juli 2024
Motor Honda Vario 150, Sahabat Terbaik Toko Kelontong (Unsplash). daihatsu sigra

Motor Honda Vario 150, Motor Terbaik yang Bakal Bikin Cuan Mengalir Deras untuk Juragan Toko Kelontong

14 September 2023
motor honda astrea 800 Pol espargaro Honda scoopy Honda CT125 Honda CRF honda beat street motor matik MOJOK.CO honda c70

Untuk Bangkit, Honda Butuh Mental Baja Pol Espargaro

12 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.