Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menyambut Novel Terbaru Pidi Baiq: Ancika Mehrunisa Rabu, Pacar Dilan yang Baru

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
20 Juli 2020
A A
ancika mehrunisa rabu novel pidi baiq terbaru serial dilan mojok.co

ancika mehrunisa rabu novel pidi baiq terbaru serial dilan mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Trilogi Dilan dan Milea sudah ditutup dengan manis. Menyusul versi filmnya yang juga sudah ditutup dengan sejumlah angka fantastis. Baik itu rating, jumlah penonton hingga berbagai reaksi dari akhir hubungan si tokoh utama yang melingkupi. Banyak yang setuju, namun saya yakin lebih banyak yang menggerutu. Sisanya, terutama para pria, sambat mengapa yang jadi Mas Herdi si Andovi.

Melalui Instagram pribadinya, Ayah mengungkapkan telah merampungkan 80 persen karya terbarunya, sebagai antitesis pahitnya novel ketiga dari trilogi hubungan Dilan dan Milea. Sudah lama Ayah mengungkapkan sosok baru yang mengisi hati Dilan, terlebih pada bagian epilog Suara dari Dilan, nama Ancika Mehrunisa Rabu diungkapkan.

Tidak ada yang tahu bagaimana keseharian Cika. Apakah ia semanja Milea atau sekuat karang seperti ibunya Dilan. Yang kita tahu hanyalah postingan Ayah yang memamerkan sampul buku barunya. Pribadi Cika layaknya sorotan yang penuh tanda tanya. Tak ada sedikit celah untuk dikulik, kecuali hari lahirnya yang pasti bertepatan dengan hari Rabu.

Menyambut semringah hubungan Cika dan Dilan dalam buku baru bertajuk Dilan yang Bersamaku: Suara Ancika Mehrunisa Rabu, tampaknya perlu kesiapan yang mapan. Bukannya apa-apa, sebagian penggemar pasti akan membandingkan Cika dan Milea. Ah, betapa menyebalkannya itu, namun pasti ada tampaknya tidak bisa dihindari begitu saja.

Yang terpenting, kamu jangan terlibat dalam golongan yang sering membandingkan. Apa lagi membuat kubu-kubu seperti #TimMilea atau #TimAncika. Bukan hanya nggak baik, tapi juga nggak penting. Untuk itu, saya persiapkan beberapa hal yang perlu dilakukan atau diketahui sebelum membaca buku terbaru dari Ayah.

#1 Dilan nggak segarang dulu

Dikutip dari Pastel Book, ada salah satu bab yang akan menceritakan kisah Dilan dengan motor Honda CB kesayangannya. Ia menjual motor CB tersebut kepada orang Buahbatu yang bernama Pak Handoko. Nggak tahu nanti ceritanya bakal haru atau ndagel, yang jelas Dilan tidak mau “memelihara” Honda CB hingga kini.

Dijual ya karena motifnya ingin melupakan kenangan masa lampau dengan Milea. Dilan yang kuliah di ITB memilih mengganti Honda CB dengan Honda Astrea Grand. Kalau nggak tahu tentang Grand, pokoknya motor ini adalah staterpack bapak-bapak progresif dan bergairah tinggi akan mencari uang. Mungkin motif itu yang membuat Dilan memilih Grand.

Baca Juga:

Menemukan Alasan untuk Tetap Hidup dalam Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati Karya Brian Khrisna

Nonton Ulang Film Dilan 1990 Bikin Saya Sadar 3 Adegan Ini Sebaiknya Nggak Ditiru di Dunia Nyata

#2 Dilan bukan anak motor lagi

Iyalah, Dilan kan anaknya Bunda. Kalau syarat jadi anak motor harus punya motor, syarat jadi anaknya Bunda itu harus punya Bunda. Itu kata Fizi, bukan kata saya, ya. tapi, walau Dilan punya Grand, kembali dikutip dari Pastel Book, pada tahun 1997 dalam sebuah kejadian di Jalan Pahlawan Cikutra, motor Grand ini menjadi rusak.

Entah rusaknya bagaimana dan kronologi lengkapnya tentu hanya bisa dijawab ketika buku ini rilis. Pada tahun 2000, Dilan menjual motor tersebut dan membeli mobil Toyota. Jadi, sekarang Dilan bukan anak motor lagi, tapi sudah jadi anak mobil.

Pertemanan Dilan saya yakin kini makin luas, bukan saja hanya Piyan dan Bi Eem melulu. Bisa saja sekarang berkawan dengan Andre Taulany atau Raffi Ahmad. Bikin konten jual beli mobil dengan sedikit dramatisasi.

#3 Lupakan sosok manja Milea

Kalau ini murni spekulasi saya. Nggak percaya boleh, marah di kolom komentar boleh, asal jangan percaya, nanti jatuhnya syirik. Percaya saja sama Allah, jangan sama saya. Kecuali kalau mau setuju, saya persilakan. Tapi dalam poin ini tujuan saya cuma mau bilang satu hal, Cika sangat berbeda dengan Milea.

Jika dalam tiga seri kita dicecar dengan tangis Milea dan senyuman ketika mau tidur sembari bilang “aku rindu”, saya rasa Cika bukan orang yang seperti itu. Dikutip dari tweet Ayah, “Lama itu. Dia (Cika) orang sibuk. Aku pancing nanya, ‘Kamu cemburu nggak?’ Dia jawab, ‘Aku nggak cemburu, kalau cemburu sedikit saja cukup’. Aku pancing-pancing, jadi banyak.” Bisa kita lihat bahwa kata-kata yang ia ungkapkan, Cika ini sangat nrimo. Pun menyenangkan dan ditaburi sedikit keceriaan.

#4 Lupakan romansa Dilan dan Milea

Ini penting nggak penting, sih. Seperti Dilan, hubungannya dengan Milea cukuplah dijadikan pembelajaran, bukan patokan dengan orang baru yang akan mengisi hari-harinya. Dengan melupakan sementara romansa di antara keduanya, barangkali bisa membuat dirimu membaca buku Suara Ancika Mehrunisa Rabu tanpa beban ekspetasi dan kehilangan sosok Milea lalu menggerutu melulu.

Patut disimak bagaimana kiprah Dilan dalam memperlakukan Cika yang notabene masih SMA. Doa terdalam adalah semoga Ayah Pidi Baiq segera menyelesaikan sisa 20 persen novel ini. Juga, doa untuk pribadi, semoga ketika buku ini rilis, ada beberapa lembar rupiah yang sudi keluar untuk meminang buku novel Dilan dan Cika dengan sukacita.

Sumber gambar: Instagram @pidibaiq

BACA JUGA Jika Pidi Baiq Menulis Biografi Presiden dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2020 oleh

Tags: ancikaDilanMileanovelpidi baiq
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Wonosobo Butuh Sosok seperti Pidi Baiq atau Joko Pinurbo agar Romantisnya Abadi terminal mojok.co

Wonosobo Butuh Sosok kayak Joko Pinurbo atau Pidi Baiq agar Romantisnya Abadi

8 November 2021
wattpad selera bobot novel mojok

Balasan untuk Tulisan Mas Aziz: Memang Kenapa Jika Selera Pembaca Wattpad bagi Anda Begitu Menyedihkan?

7 Desember 2020
Penggunaan Kata 'Anjing' dan 'Goblog' untuk Percakapan Bahasa Sunda terminal mojok.co

Begini Jadinya kalau Ade ‘Odading’ Londok Memerankan Karakter Dilan

21 September 2020
Daripada Bikin Cuitan Palsu demi Konten, Mending Bikin Novel Sekalian

Daripada Bikin Cuitan Palsu demi Konten, Mending Bikin Novel Sekalian

29 Februari 2020
adaptasi novel film mojok

Menonton Film Adaptasi Novel itu Sah-sah Saja dan Tetap Menarik

26 November 2020
Hubungan Dilan dan Milea Itu Bukan Relationship Goal tapi Toxic Relationship

Hubungan Dilan dan Milea Itu Bukan Relationship Goal tapi Toxic Relationship

21 Februari 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.