Di antara berbagai macam jenis motor, vespa adalah salah satu yang berhasil menarik perhatian saya. Kenal motor ini berkat suami saya waktu dulu ketemu di kampus. Bagi suami saya, yang orisinal itu yang paling oke. Vespa suami saya adalah PX 150 Exclusive tahun 1988.
Pertama kali dibonceng rasanya aneh. Sebelum mbonceng, pastikan kita harus mahir membuka kaki lebar-lebar karena body yang melebar ke samping. Kelihatannya memang agak ribet. Tapi itu hanya awalnya saja.
Nah, berkat pengalaman dibonceng pakai vespa, saya beranikan diri untuk memberikan tips buat cewek-cewek ketika dibonceng vespa. Ini adalah tips dengan tema “tidak boleh dilakukan” biar kamu selamat sampai tujuan.
Minta ngebut
Vespa itu, buat saya dan suami, bukan tipe motor yang bisa diajak ngebut dan ugal-ugalan. Kalau harus ngebut, pasti dalam keadaan darurat. Misalnya, ketika kebelet pipis.
Paling enak, vespa diajak santai. Jangan sampai dipaksa ngebut sampai lebih dari 100 km/jam. Bisa jebol koplingnya kalau dipaksa. Untuk cewek-cewek yang hampir telat kuliah atau ngantor, sebaiknya jangan terlalu berharap vespa bisa menyelamatkan kalian. Saya sarankan mending pesan ojol.
Jangan tidur saat dibonceng vespa
Nah ini, karena saking santainya berjalan dan terlalu enak menikmati angin sepoi-sepoi, tidak jarang muncul rasa kantuk. Pernah suatu saat, ketika saya sedang mbonceng suami, mata saya terpejam dengan sendirinya.
Badan saya sudah oleng, untung suami saya tidak ngantuk juga. Kalau iya, tidak jadi belanja, malah mampir ke puskesmas. Ngantuknya ditahan-tahan ya kalau mbonceng. Saran saya, mending pesan ojol, yang pakai mobil, biar bisa sambil rebahan di jok tengah, kalau ngantuknya udah nggak tertaha lagi.
Berbicara pelan
Tidak banyak vespa yang tidak berisik. Ada, sih, yang mesinnya halus banget. Namun, kebanyakan, suaranya pasti menggelegar, kalau nggak cempreng banget. Nah, kalau sudah gitu, ketika ingin ngobrol di jalan, siapkan suara yang keras.
Pengalaman saya ketika mau ngobrol harus punya tenaga ekstra. Karena pasti akan mengulang beberapa kali kalimat obrolan. Saran saya, pesan ojol saja, yang mobil, biar kalau ngobrol jadi enak.
Mengeluh ketika mogok
Aduh, mogok. Kesetiaan orang bisa diuji ketika mbonceng vespa, lalu mogok. Apakah kamu bisa setia menemani sang driver? Gini, ya. Body vespa itu besar dan berat. Kalau harus mendorong, lebih enak pasti, minimal 2 orang. Kalau nggak dibantuin, bakal lama sampai bengkel.
Membantu orang yang sedang kesusahan ganjarannya pahala, lho. Atau, saran saya, pesan ojol saja, motor boleh, mobil juga oke. Kalau mogok, tinggal pindah ojol lainnya.
Membandingkan vespa dengan motor lain
Kebanyakan perbandingan pasti berakhir tidak baik. Misal, kamu dibanding-bandingkan sama anak tetangga yang kerja di bank, sedangkan kamu hanya pengangguran yang mengandalkan warisan orang tua. Sakit kan.
Nah, itu juga yang dirasakan ketika vespa dibanding-bandingkan sama tipe motor lain. Vespa itu unik, klasiknya dapet, harus dilestarikan. Tidak jarang banyak orang yang sengaja mencari vespa keluaran tahun 80-90an untuk dijadikan koleksi. Nilai sejarahnya tinggi sekali. Jangan dibandingkan sama matic berbahan plastik. Pokoknya jangan.
BACA JUGA Sebenarnya Guru pada Kangen Ngajar, tapi… atau tulisan Istiqomah lainnya di Terminal Mojok.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.