Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Drama Korea Ratingnya Turun di Stasiun TV Nasional Setelah 2 Bulan, Kok Bisa?

Yusrina Kartika oleh Yusrina Kartika
8 Juli 2020
A A
5 Rekomendasi Film Korea dengan Tema Politik terminal mojok.co

5 Rekomendasi Film Korea dengan Tema Politik terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Bulan puasa kemarin, para penggemar drama Korea dihebohkan oleh salah satu stasiun televisi nasional yang berencana menayangkan drama Korea alias drakor The World of the Married. Gimana nggak heboh, itu drama berlabel 19+ cuy! Bisa dibayangkan bakal kayak apa jadinya kalau ditayangkan di TV Indonesia. Pasti banyak sensor di sana-sini, bahkan mungkin ada bagian yang terpaksa dipotong.

Tapi ternyata, berhasil juga dia menarik animo masyarakat Indonesia. Dilansir dari @dunia_TV, drama Korea tersebut berhasil masuk 22 besar pada hari penayangan perdananya di stasiun TV itu. Semakin menanjak di episode-episode berikutnya, sampai bikin tetangga-tetangganya pengin ikutan menayangkan drama Korea juga.

Jadilah, dengan dalih menemani masyarakat untuk tetap #dirumahaja, banyak stasiun TV dalam negeri berlomba-lomba menayangkan berbagai macam drakor populer.

Sekarang, setelah hampir dua bulan, coba kita lihat trennya. Apa demam drakornya masih sepanas waktu itu? Jawabannya adalah nggak. Satu persatu slot tayangnya mulai digantikan sama acara hiburan lain yang biasa mereka tayangkan. Ada yang coba bertahan dengan menukar jam tayangnya. Bahkan ada drakor yang distop di tengah jalan karena ratingnya jelek.

Kenapa bisa begitu? Katanya drama Korea banyak penggemarnya, kok pas ditayangkan di stasiun TV Indonesia malah nggak ada yang nonton?

Itu! Itu dia jawabannya! Karena saluran TV nasional yang menayangkan, makanya orang jadi nggak pengin nonton.

Agak jahat ya, sebenarnya, mengingat siapa lagi yang mengenalkan kita pada drakor kalau bukan stasiun TV negeri kita sendiri. Tapi mau gimana lagi, zaman memang sudah berubah. Sensasi nonton drakor di stasiun TV dalam negeri nggak akan lagi seseru zaman tahun 2000-an dulu. Selain sensasi, masih ada alasan-alasan lain kenapa drakor nggak berhasil di stasiun TV untuk sekarang.

Alasannya ya seperti yang banyak orang bilang: kebanyakan iklan, kebanyakan dipotong, sampai suara dubbing yang malah mengurangi intensitas keseruannya. Alasan lainnya adalah kebanyakan iklan. Tapi tanpa iklan, duit dari mana mereka buat beli hak siar drakor yang bahkan belum selesai tayang di negara asalnya? Iklan mah, masih bisa lah ya ditoleransi.

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

Yang nggak bisa ditolerir adalah kebanyakan disensor/dipotong. Bagian ini mulai bikin para penggemar drakor agak jengkel. Adegan-adegan yang dianggap tidak pantas pasti bakal kena sensor atau bahkan dipotong. Wajar sih sebenarnya, mengingat pemirsa TV Indonesia agak susah disaring meskipun tiap program udah dikasih label rating di ujung layar. Yang mereka – para penayang program – nggak tahu adalah bahwa adegan-adegan tersebut bukan sekadar adegan; kadang diselipkan emosi atau rahasia penting para tokoh waktu ‘adegan tidak pantas’ itu berlangsung.

Jangan salahin drakornya juga lah. Kultur mereka beda dengan kultur kita. Jadi, daripada memaksakan diri menayangkan drakor tapi malah dihujat netizen, kenapa nggak pilih drakor yang ‘aman’ aja? Masih banyak kok drakor yang tetap seru ditonton tanpa mengandung adegan yang nggak-nggak.

Alasan lainnya adalah perkara subtitle vs dubbing. Serius, ini masalah penting.

Zaman dulu, drakor yang udah di-dubbing malah lebih asyik ditonton daripada harus capek-capek baca subtitle. Tapi ketika stasiun TV negeri kita mulai nggak lagi setia menyenangkan hati para penyuka drakor, mereka jadi lebih pilih nonton versi aslinya daripada kelamaan nunggu ditayangkan di TV. Tentunya tanpa iklan, tanpa sensor, dan bisa ditonton secara eksklusif di gadget masing-masing. Dan setelah sekian lama sering terpapar percakapan bahasa Korea, rasanya jadi aneh begitu nonton drakor yang di-dubbing. Emosi tokohnya jadi agak ketahan gitu lho. Kurang nampol lah pokoknya.

Terus apakah subtitle adalah alternatif yang bagus bagi drakor yang tayang di saluran TV nasional kita? Ternyata nggak juga. Jangan salah, subtitle juga bisa disensor lho.

Contohnya nih ya, ada di The World of the Married episode 13 yang tayang di saluran TV nasional sekitar akhir Mei lalu. Bagian ketika Joon Young baru pulang dari warnet pagi-pagi buta dan berpapasan dengan ibu tirinya yang mencium aroma sesuatu dari Joon Young. Waktu berangkat sekolah dan kerja bersama, ibu tirinya tanya ‘’Joon Young, apakah kamu mengonsumsi sesuatu?”

Frasa ‘mengonsumsi sesuatu’ itu terus diulang sampai beberapa kali. Saya yang memang belum pernah nonton versi aslinya jadi bingung dan terus menebak-nebak, mengonsumsi apa sih? Minuman keras? Rokok? Narkoba? Atau apa? Jengkol? Ya barangkali aja, siapa tahu Joon Young alergi jengkol dan malah menimbulkan kecurigaan kalau sampai dia mengonsumsi itu.

Setelah baca sinopsisnya di blog orang demi tulisan ini, ternyata yang dimaksud adalah bau rokok. Astaga, sensornya lebay banget!

Masalah sensor ini jadi serius karena teknologi digital udah semakin maju. Ada yang namanya TV kabel dengan banyak saluran luar negerinya, buat mereka yang mau nonton drakor secara on air. Udah banyak juga situs-situs streaming berbayar yang menyediakan berbagai macam film dan series terbaru. Sangat bermanfaat buat mereka yang waktu luangnya sedikit dan nggak bakal sempat nongkrongin TV nasional selama satu jam cuma demi nonton drakor yang lebih banyak bikin kecewanya.

Maka dari itu, kekecewaan yang diterima oleh penikmat drakor bikin tayangan tersebut nggak ngangkat. Harusnya sih pihak dari stasiun TV udah paham risiko-risikonya. Kalau gini mah, jadi keliatan mereka maksa buat ikutan terjun dalam hype. Tapi karena regulasi yang mengikat, mau nggak mau kualitas drakor harus disunat demi tunduk terhadap regulasi.

Jadi sedih nulisnya, huhu.

BACA JUGA Rapid Test Sebagai Syarat Kembali ke Rantau: Pemerintah yang Minta, Rakyat yang Bayar dan tulisan-tulisan Yusrina Kartika lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Desember 2021 oleh

Tags: drama koreasensorTV nasional
Yusrina Kartika

Yusrina Kartika

Mahasiswi cupu yang ingin segera lulus seperti teman-teman.

ArtikelTerkait

5 Drama Korea tentang Hacker yang Bisa Ditonton agar Paham Gimana Bjorka Bekerja Terminal mojok

5 Drama Korea tentang Hacker yang Bisa Ditonton agar Paham Gimana Bjorka Bekerja

14 September 2022
5 Cameo Drama Korea yang Bikin Emosi Penonton Terminal Mojok

5 Cameo Drama Korea yang Bikin Emosi Penonton

15 September 2022
5 Drakor yang Vibe-nya Surem kayak My Liberation Notes Terminal Mojok.co

5 Drakor yang Vibe-nya Surem kayak My Liberation Notes

20 April 2022
Nonton Hospital Playlist Adalah Cara Mengobati Rindu pada Hidup Tanpa Pandemi terminal mojok

Nonton ‘Hospital Playlist’ Adalah Cara Mengobati Rindu pada Hidup Tanpa Pandemi

12 Juli 2021
Welcome to Wedding Hell dan Gambaran Peliknya Persiapan Pernikahan yang Penuh Intrik Terminal Mojok

Welcome to Wedding Hell dan Gambaran Peliknya Persiapan Pernikahan yang Penuh Intrik

26 Juni 2022
8 Drama Korea dengan Cerita Paling Nggak Masuk Akal Sepanjang Masa. Freak Abis!

8 Drama Korea dengan Cerita Paling Nggak Masuk Akal Sepanjang Masa. Freak Abis!

24 Februari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.