Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menerka Alasan Kenapa Kita Ikut-ikutan Sendawa saat Memijit Orang Lain

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
1 Juli 2020
A A
sendawa mojok.co

sendawa mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah menjadi kebiasaan banyak orang Indonesia, ketika masuk angin, alternatif utama yang dilakukan adalah dikerok sekaligus dipijit. Banyak masyarakat kita yang percaya, ketika masuk angin, dipijit adalah cara yang paling ampuh untuk mengeluarkan angin dalam tubuh. Entah melalui sendawa, bisa juga melalui kentut.

Persoalan lain yang sering kali terjadi dan ditemui adalah, yang mengeluarkan angin bukan hanya orang yang dipijit (masuk angin), tapi juga orang yang memijit.

Lha, kok bisa? Apalagi yang biasanya sendawa itu kan orang yang dipijit.

Ya, bisa aja. Dan hal ini sering kali terjadi. Bahkan, beberapa kali. Klean semua juga pasti pernah merasakan, kan? Jadi, jangan heran ketika kalian memijit seseorang yang masuk angin, kalian juga ikut-ikutan kentut dan/atau sendawa. Saya pun hampir selalu mengalami hal tersebut ketika mijit seseorang yang sedang tidak enak badan.

Usut punya usut, ada yang berpikir bahwa angin yang ada di dalam tubuh orang yang dipijit, mengalir begitu saja ke badan tubuh si pemijit. Wow, apakah benar seperti itu adanya?

Di samping itu, tidak sedikit pula yang menentang pernyataan tersebut dengan berkata, “Mana mungkin angin yang ada di dalam tubuh seseorang berpindah begitu saja ke orang lain?”

Parahnya lagi, ada seorang kenalan yang beranggapan, ketika memijit seseorang dan ia sendawa sangat keras, artinya orang yang dipijit punya penyakit yang mengkhawatirkan. Bagi saya, anggapan tersebut sudah berlebihan. Sebab, jika sudah menyangkut dengan kesehatan seseorang, baiknya melakukan pemeriksaan kepada pihak yang kompeten di bidangnya.

Karena penasaran dan agar tidak terjadi huru-hara, serta pertentangan dalam dunia peranginan pijit-memijit yang menghasilkan sendawa, saya coba mencari tahu secara mandiri sekaligus melakukan riset sederhana untuk mengetahui asal-usul sendawa yang dikeluarkan oleh pemijit ketika memijit orang lain.

Baca Juga:

Saya Nggak Pernah Kepikiran Masuk Angin Bisa Dibahas Serius di Pidato Guru Besar UGM, Padahal Saya Udah Pusing Setengah Mati Nyari Topik Tesis yang Dianggap Ilmiah

3 Minyak Angin Red Flag yang Nggak Cocok untuk Anak Muda

Seorang teman pernah diceritakan oleh orang tuanya, yang juga mendengar hal ini dari orang terdahulu. Konon, ketika seseorang memijit orang lain hingga dirinya sendiri yang sendawa, tandanya memiliki kemampuan/bakat memijit.

Teori tersebut dipercaya secara turun-temurun di ruang lingkup keluarganya. Namun, tentu belum bisa divalidasi secara utuh kebenarannya. Bagaimana dengan seseorang yang biasa memijit, tapi tidak mengeluarkan sendawa? Apakah artinya tidak berbakat menjadi tukang pijit? Kan, nggak gitu juga.

Kendati demikian, hal tersebut bisa menambah sedikit pengetahuan saya tentang persoalan ini dari sudut pandang yang berbeda. Dan untuk mendapatkan kembali khasanah dalam persendawaan ketika memijit orang lain, saya tetap bertanya ke salah satu teman saya yang berprofesi sebagai fisioterapi.

Menurut pengetahuan yang ia punya ketika belajar tentang fisioterapi sewaktu kuliah, tubuh/fisik seseorang bisa menyerap energi dari tubuh orang lain. Energi di sini bisa berarti sesuatu yang tengah dirasakan seseorang, baik dalam kondisi sehat maupun sakit, misalnya saja saat masuk angin.

Ketika seseorang masuk angin dan akhirnya dipijit oleh orang lain, artinya ada kontak langsung. Dari kontak langsung itu, energi negatif berupa masuk angin akan terhubung kepada tubuh si pemijat, dan akan keluar dalam bentuk sendawa.

Sebagai pembanding dan untuk menambah wawasan, saya pun melakukan penelusuran di internet. Mengutip dari Alodokter, sendawa adalah salah satu cara tubuh dalam mengeluarkan gas secara alami. Sendawa bisa terjadi karena beberapa kondisi, di antaranya efek samping obat tertentu, gangguan kecemasan, berpakaian ketat, atau menderita penyakit tertentu.

Sedangkan dari informasi yang saya baca di Detik Health, sendawa bisa diartikan sebagai tanda terjadinya peredaran darah dalam tubuh, termasuk pada sistem pencernaan. Dengan meningkatnya peredaran darah dalam tubuh, dapat membantu mengaktifkan kembali organ tersebut, sehingga dapat membuang udara yang tidak diperlukan dalam tubuh.

Dari penjelasan tersebut, saya mendapat insight bahwa, sendawa ketika memijit tidak terjadi dan berlangsung begitu saja. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kita semua sendawa, bahkan saat memijit sekalipun. Jadi, ketika kita sedang memijit orang lain dan ikut sendawa, coba diingat lagi, sebelumnya kita makan apa, bagaimana pakaian yang dikenakan, dan lain sebagainya.

Atau bisa jadi, sendawa yang  berasal dari si pemijat hanya sugesti belaka. Barangkali dalam waktu mendatang ada penelitian lebih lanjut tentang hal ini, mohon segera dipublikasikan kepada khalayak agar tidak terjadi simpang-siur berkelanjutan, Gaes.

BACA JUGA Liverpool yang Juara, Kenapa MU yang Dihina? Norak! dan tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

 

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2020 oleh

Tags: masuk anginpijatsendawa
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

minyak angin

Ulasan Soal Minyak Angin dan Obat Gosok Tradisional

10 Agustus 2019
sendawa

Mari Melepaskan Sendawa Dari Stigma Negatif

4 Juli 2019
Ternyata, Tidak Semua Orang Suka dengan Aroma Minyak Kayu Putih

Ternyata, Tidak Semua Orang Suka dengan Aroma Minyak Kayu Putih

15 Desember 2019
kerokan

Kerokan Pakai Bawang Merah, Cara Sehat Tanpa Siksaan

6 Desember 2021
Pusing Mikir Tesis, Guru Besar UGM Malah Bahas Masuk Angin (Unsplash)

Saya Nggak Pernah Kepikiran Masuk Angin Bisa Dibahas Serius di Pidato Guru Besar UGM, Padahal Saya Udah Pusing Setengah Mati Nyari Topik Tesis yang Dianggap Ilmiah

14 Juni 2025
Membandingkan 3 Obat Masuk Angin Tolak Angin, Antangin, dan Bintang Toedjoe, Mana yang Paling Favorit Terminal Mojok

Membandingkan 3 Obat Masuk Angin: Tolak Angin, Antangin, dan Bintang Toedjoe, Mana yang Paling Favorit?

26 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.