Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sulitnya Menemukan Studio Musik di Masa Sekarang

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
29 Juni 2020
A A
Nasib Penjual Mp3 yang Setia dan Bertahan Selama 11 Tahun terminal mojok.co

Nasib Penjual Mp3 yang Setia dan Bertahan Selama 11 Tahun terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika studio musik semakin langka….

Kali pertama saya tertarik memainkan alat musik adalah saat kelas 2 SMP, sekitar  15 tahun yang lalu. Saat itu saya belajar bermain gitar dengan saudara sepupu. Kala itu, bisa bermain gitar menjadi salah satu kesenangan tersendiri. Meski pada akhirnya saya malah tertarik untuk mengikuti kursus bermain drum.

Selain agar bisa bernyanyi bersama sekaligus seru-seruan ketika berkumpul dengan banyak teman, pada masanya, menjadi seorang anak band adalah suatu pencapaian yang hakiki. Cita-cita banyak anak seumuran saya, lah. Dan untuk dapat bermain musik dengan alat musik yang terbilang lengkap, termasuk sound sistem yang mumpuni, biasanya saya dan teman-teman harus menyewa studio musik terdekat.

Saat itu studio musik sangat mudah ditemui dengan harga sewa bervariasi. Mulai dari Rp20 ribu sampai ratus ribuan. Tergantung lokasi, merek, dan kualitas alat musik yang disediakan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan masa sekarang yang, rasa-rasanya sulit sekali ditemukan.

Sebetulnya, ada apa dan ke mana perginya banyak studio musik yang dahulu sempat menjalani masa jayanya dan menjadi tempat nongkrong favorit bagi banyak kalangan—dari usia muda hingga tua?

Saya rindu, nge-jam bersama kawan lama. Nggak peduli permainan musik kami rapi atau nggak, bagus atau nggak. Terpenting kami bisa bergembira bersama dan meluapkan kesenangan dalam bermusik.

Memang, kita semua bisa bermusik di mana saja, tapi kalau di studio, mau bermain dengan volume yang tinggi dan keras pun aman, karena sudah dipasang peredam suara. Kalau mau latihan untuk persiapan manggung pun nyaman.

Pasalnya, tujuan menyewa studio musik itu beragam, ada yang sekadar iseng dan melepas penat, ada pula yang ingin latihan untuk persiapan mengikuti festival/perlombaan. FYI, perlombaan band 15 tahun lalu sangat dicari dan digemari oleh banyak orang yang hobi nge-band. Sehingga, keberadaan studio sangat vital untuk proses latihan agar bisa meracik aksi panggung yang paripurna.

Baca Juga:

Ini yang akan Terjadi kalau Band Sheila On 7 Tidak Pernah Terbentuk

5 Band Indonesia yang Saya Harap Bisa Reuni

Saat ini, studio musik sangat sulit ditemui. Pencarian dengan bertanya kepada teman juga melalui internet pun tidak mendapatkan hasil maksimal. Kalaupun ada, sangat jauh dari domisili saya.

Alhasil, saya hanya bisa mengetuk meja ketika sangat ingin bermain drum. Bermusik dengan teman-teman lain pun dilakukan secara akustik. Hanya dengan gitar dan alat musik seadanya. Tetap seru, tapi jelas sensasinya beda. Nge-band memang kurang lengkap jika tidak dilakukan di studio.

Jika saya amati, saat ini, bisnis studio musik bisa menurun karena adanya beberapa faktor, antara lain:

Alat musik yang tidak di-upgrade atau tidak dirawat

Alat musik mengalami banyak perkembangan yang kebanyakan tidak diimplementasikan oleh banyak studio. Hal ini juga termasuk soal perawatan alat musik. Cukup banyak alat musik yang ketika saya memainkan, rasanya tidak dirawat. Kurang paripurna saat dimainkan. Meski di sisi lain saya memahami, bisa jadi karena tidak ada biaya perawatan, karena pengunjung semakin sepi. Akibatnya, bisnis ini menjadi defisit atau mengalami penurunan.

Banyak yang sudah memiliki alat musik di rumah

Dua atau tiga dekade sebelumnya, banyak orang yang menggunakan jasa studio musik karena alat musik terbilang mahal. Jadi, satu-satunya cara ketika ingin sekali bermain musik hanya bisa dengan menyewa studio.

Hal ini berbanding terbalik dengan zaman sekarang yang kebanyakan orang sudah memiliki alat musiknya sendiri. Sehingga, studio musik menjadi sepi pengunjung, sampai akhirnya mengalami penurunan omset. Tidak sedikit pula yang terpaksa menutup bisnisnya karena hal tersebut.

Terdisrupsi oleh teknologi dan software untuk mengolah musik secara mandiri

Perlahan, disrupsi menggerogoti beberapa hal yang sebelumnya dinikmati secara konvensional, termasuk segala sesuatu yang berhubungan dengan musik. Studio musik, salah satunya.

Bagaimana tidak, saat ini, software dan teknologi musik lebih mudah didapat. Banyak orang yang lebih memilih bermusik dari rumah dibanding menyewa studio. Apalagi, alat musik di rumah dan segala perangkatnya sudah tersedia dalam bentuk digital.

Dari beberapa hal yang sudah disebutkan di atas, wajar jika perlahan, studio musik pun terdisrupsi secara perlahan oleh beberapa faktor, bukan hanya karena digitalisasi, tapi juga tren yang saat ini mengalami perubahan.

Sebagai seseorang yang memiliki minat cukup tinggi terhadap musik, saya hanya berharap, semoga studio musik bisa eksis kembali dengan alat musik dan suasana yang cozy sekaligus instagram-able. Kalau perlu disediakan wifi. Jadi, anak-anak muda bisa meramaikan kembali studio musik, seperti pada masa kejayaannya sekira dua dekade lalu.

BACA JUGA Liverpool yang Juara, Kenapa MU yang Dihina? Norak! dan tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Juni 2020 oleh

Tags: bandbelajar gitarstudio musik
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

bermain gitar mojok

5 Hal yang Saya Alami Ketika Belajar Bermain Gitar

12 Juli 2020
Mengenang Band Indonesia One Hit Wonder di Era 2000-an

Mengenang Band Indonesia One Hit Wonder di Era 2000-an

9 Mei 2022
Urusan Ganti Vokalis, Band Indonesia Harus Belajar dari Yovie & Nuno

Urusan Ganti Vokalis, Band Indonesia Harus Belajar dari Yovie & Nuno

22 Desember 2022
8 Lagu yang Kerap Dibawakan untuk Latihan Anak Band di Studio Rental terminal mojok.co

8 Lagu yang Kerap Dibawakan untuk Latihan Anak Band di Studio Rental

19 Oktober 2020
Selain Pak Duta, Ini Alasan Sheila On 7 Digandrungi dan Bikin Meleyot Kaum Hawa Mojok.co

Selain Pak Duta, Ini Alasan Sheila On 7 Digandrungi dan Bikin Meleyot Kaum Hawa

28 Mei 2024
Lagu Sheila On 7 Nggak Semuanya Bagus, Ada Juga yang Cringe Mojok.co

Lagu Sheila On 7 Nggak Semuanya Bagus, Ada Juga yang Cringe

24 April 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.