Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Wawancara dengan Peyek, Remahan yang Dipinggirkan namun Sadar Diri

Riyanto oleh Riyanto
22 Juni 2020
A A
peyek mojok.co

peyek mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Peyek sempat heboh dibahas, sebagai makanan yang terdiskriminasi di kalangan gorengan. Bahkan konon peyek nggak masuk jajaran kasta tertinggi para gorengan. Ya jangankan masuk kasta tertinggi, wong banyak penjual gorengan yang nggak menjual makanan ringan nan pelengkap yang satu ini.

Lagian gini, nggak semua yang digoreng atau mengandung istilah goreng auto jadi gorengan. Krupuk nggak masuk kategori gorengan juga kan? Nasi goreng juga bukan gorengan. Apalagi mie goreng, kan juga bukan. Bahkan minyak goreng yang lebih kental nuansa goreng dan selalu ada di semua penjual gorengan saja nggak masuk kategori gorengan.

Lantas banyak yang merasa mangkel dan bertanya-tanya kenapa peyek nggak ikutan dijual kayak gorengan lain. Nah, demi menjawab rasa penasaran, sekaligus biar semuanya jelas, saya telah meluangkan waktu dengan mewawancarai sebuah peyek yang ternyata saya miliki di kamar kos. Berikut adalah liputan wawancara saya dengan peyek.

Saya : Halo, Peyek. Bagaimana kabar kamu?

Peyek : Baik, Mas. Cuma badan agak remuk-remuk dikit dan kacang gorengnya beberapa berguguran.

Saya : Duh, turut prihatin ya dengan kondisi kamu. Jadi gini, saya mau tanya nih, kan banyak yang merasa kalo kamu dan kaum sebangsa peyek dizolimi banyak penjual gorengan. Apakah kamu dan sekaummu merasa terzolimi?

Peyek : Sebenarnya gini, mas. Dulu memang sempet ada kecemburuan sosial dari kami para peyek. Bahkan kami sudah mengadakan perkumpulan dan mau demo. Tetapi setelah dipikir-pikir, justru semua tindakan itu demi keselamatan kami sendiri, mas.

Saya : Hah, keselamatan gimana? Gagal paham saya.

Baca Juga:

3 Dosa Penjual Mendoan yang Bikin Warga Lokal Banyumas Marah

Buah Tidak Ditakdirkan Jadi Gorengan, Termasuk Pisang Goreng yang Katanya Camilan Terenak di Dunia

Peyek : Iya. Tubuh kami itu ringkih, Mas. Rapuh banget. Kesenggol dikit rontok. Ya kalo kami disatukan dengan gorengan lain kayak bakwan yang badannya tebel, bisa gampang remuk kami, mas. Jadi ya, bersyukur juga sih kami dipisahkan sama gorengan lain.

Saya : Hmm, jadi nggak masalah nih, kalo banyak penjual gorengan nggak ngejual kalian?

Peyek : Agak sedih juga sih, mas. Tetapi faktanya, yang nyari gorengan itu pasti nyarinya yang ada tepung-tepungnya gitu, mas. Yang anget-anget dan agak empuk gitu. Lah kami kan kering pol dan renyah, jadi ya kami sadar diri dan nggak berharap lebih.

Saya : Tapi banyak yang suka makan kalian, lho.

Peyek : Iya. Jelas. Kami ini memang salah satu primadona. Tetapi kan kalo orang mau nyari gorengan, mood mereka itu buat ngemil, sementara kami lebih pas kalo dimakan bareng nasi gitu.

Saya : Baik. Baik. Sekarang berarti nyaman di posisi kaum kamu yang diletakkan berbeda dengan gorengan lain? Kayak… kalo di warmindo gorengan lain ditaroh di wadah dan orang gampang ngambil, sementara kalian diplastikin gitu?

Peyek : Justru kami sangat bersyukur, mas. Tangan manusia itu rese-rese. Buktinya banyak yang hobi makan remukan gorengan di nampan, kan. Soalnya gratis. Bahkan ada yang sengaja nyuil bagian dari gorengan biar terkesan itu remukan. Lah, kalo kami ditaroh di sana, bisa abis kacang goreng kami, mas. Dicuilin terus dan diklaim sebagai remukan. Jadi plastik adalah tempat teraman bagi kami.

Saya : Ada lagi selain itu?

Peyek : Itu, Mas. Kalo kami ditaroh di nampan bareng gorengan lainnya, kami bakal mlempem, Mas. Bukannya apa-apa, hukum fisika membuat tubuh kami rentan lembek kalo kena oksigen. Jadi daripada kami dimaki-maki manusia karena bikin gigi mereka kerja ekstra, jadi nggak masalah kami ada di plastik. Kerenyahan kami terjaga.

Saya : Jadi kalian baik-baik saja dengan kondisi kalian saat ini, kan? Apa ada pesan buat aktivis di luar sana yang memperjuangkan kesetaraan kalian dengan gorengan lainnya?

Peyek : Pesannya sih, jangan repot-repot, Mas, Mbak. Kami bahagia kok. Ini semua demi kebaikan kami sendiri. Sungguh berbahaya jika kami disetarakan dengan gorengan lainnya. Selain nanti gorengan lain malah nggak laku—megalomaniak dikit nggak apa-apa ya, Mas.

Saya : Monggo.

Peyek : Selain takut gorengan lain nggak laku, biarlah kami tetap eksklusif di tempat kami. Kami diplastikin dan terjaga kualitasnya. Kami ditaroh di toples biar bersih. Pokoknya tubuh kami selalu dijaga agar kenikmatan memakan kalian para manusia tetap terjaga. Kalo gorengan lain sih mlempem nggak masalah barangkali yak. Kan aneh kalo makan tahu isi malah renyah. Nah, kami kan kudu renyah. Lagian kalo ada orang disuruh milih makan nasi pake peyek atau pake pisang goreng, pasti tau lah jawabannya, Mas.

Saya : Wah, bagus-bagus. Pertanyaan terakhir deh ya. Apa yang membedakan kalian dari kerupuk?

Peyek : Ah, Masnya ini ngaco. Jelas beda lah.

Saya : Iya, beda. Sebutin satu aja biar pada paham kenapa kalian beda sama kerupuk.

Peyek : Kerupuk bisa jadi seblak, Mas. Kami para peyek nggak bisa.

BACA JUGA Benda-benda yang Sering Menghilang Secara Ghoib dan tulisan Riyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Juni 2020 oleh

Tags: gorenganpeyek
Riyanto

Riyanto

Juru ketik di beberapa media. Orang yang susah tidur.

ArtikelTerkait

Saya Mending Nggak Jadi Beli daripada Lihat Gorengan Dipegang dengan Tangan Kosong, Kebersihannya lho, Tolong!

Saya Mending Nggak Jadi Beli daripada Lihat Gorengan Dipegang dengan Tangan Kosong, Kebersihannya lho, Tolong!

4 September 2024
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fa/Penjual_gorengan_Jakarta.JPG

Surat Protes untuk Para Penjual Gorengan Pinggir Jalan

6 April 2020
Membela Harkat dan Martabat Gorengan yang Disinggung Lee Jae-Hong, Pelatih Fisik Timnas Indonesia terminal mojok.co

Membela Harkat dan Martabat Gorengan yang Disinggung Lee Jae-Hong, Pelatih Fisik Timnas Indonesia

28 Mei 2021
angka kemiskinan, orang miskin temennya orang miskin

Mencari Angka Kemiskinan Tidak Berbanding Lurus dengan Makan Gorengan

20 Agustus 2019
gorengan

Kelakuan Para Pembeli Gorengan: Lain yang Dipegang, Lain Pula yang Dibeli

29 Agustus 2019
Menyebut Tempe Goreng Tepung sebagai Tempe Mendoan, Seburuk-buruknya Penghinaan! terminal mojok.co

Mendoan Daerah Mana sih yang Paling Enak?

16 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.