Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Berkali-Kali Ditikung Chelsea, Liverpool Tetap Juara

Auliyau Rohman oleh Auliyau Rohman
19 Juni 2020
A A
liverpool timo werner mojok.co

liverpool timo werner mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, Timo Werner dikabarkan menyepakati transfer ke Chelsea dengan biaya setara hampir 1 triliun rupiah. Padahal sejak musim lalu Werner selalu dikait-kaitkan dengan Liverpool. Dalam wawancara dengan Sky Sport Jerman, Werner pernah menyebut sangat senang jika bisa berkerja sama dengan Klopp. “Liverpool memiliki pelatih terbaik di dunia dalam diri Jurgen Klopp. Ada banyak hal yang menunjukkan bahwa gaya permainan saya akan cocok di Liverpool,” ujar Werner.

Ibarat sinetron percintaan, transfer Timo Werner ke Chelsea ini drama jenis “tikungan di menit-menit akhir”. Chelsea mungkin layak disebut pejuang cinta yang tak kenal putus asa sebelum janur kuning berkibar. Tepatnya, pantang pulang sebelum dapat tanda tangan.

Entah Chelsea dapat dukun dari mana sehingga Werner tiba-tiba begitu saja melupakan Liverpool. Sejauh ini satu-satunya penjelasan gagalnya transfer ke Liverpool adalah masalah uang. Kabarnya Liverpool tak memiliki cukup dana untuk membayar klausul pelepasan Werner yang mencapai 53 juta poundsterling. Setidaknya itu yang diakui oleh Jurgen Klopp. Ia menyatakan tidak bisa mengeluarkan dana besar sementara di sisi lain para pemainnya mengalami pemotongan gaji.

“Semua klub kehilangan uang. Bagaimana saya bisa berbicara dengan pemain soal pemotongan gaji sementara di sisi lain membeli pemain dengan harga 50 hingga 60 juta poundsterling,” ujar Klopp kepada Sky Sports.

Jika Liverpool tak punya uang, beda cerita dengan Chelsea. Klub yang dimiliki taipan asal Rusia Roman Abramovic ini ternyata masih memiliki cukup banyak fulus untuk memboyong pemain mahal. Tampaknya pandemi virus corona tak membuat pengusaha tambang dan raja minyak itu kehabisan duit. Sepertinya uang Abramovic terus mengalir seperti rasa cintaku kepadamu. Iya kamu!

Apakah Timo Werner jenis pemain matre yang lebih memilih uang daripada cinta? Urusan bola tentu tidak sesederhana itu, Ferguso. Cinta memang tak melihat materi tapi wajar kalau calon mertua tanya gaji, well, you know. Setelah pedekate selama lebih dari setahun, Liverpool harus menghadapi kenyataan bahwa orang yang diincar ternyata lebih memilih pesaingnya yang cuma butuh waktu pedekatan selama beberapa hari saja. Mungkin ungkapan yang paling tepat adalah “ambyar”, seperti kata The Godfather of Broken Heart, almarhum Didi Kempot.

Klopo sing tak tandur

Limang taun sing kepungkur

Baca Juga:

Persamaan Kontroversi Feodalisme Pondok Pesantren dan Liverpool yang Dibantu Wasit ketika Menjadi Juara Liga Inggris

Manchester United Adalah Lelucon Dimulai dari Internal, tapi Selalu Bodoh lalu Menyalahkan Pelatih dan Pemainnya

Uwis thukul godonge wis dadi janur

Janur sing semampir ono ing ngarep omahmu

Nanging sing nyanding kowe dudu awakku, dudu aku…

Duh, saya kok jadi nangis beneran ya.

Apakah Werner begitu penting bagi Liverpool sehingga transfernya ke Chelsea harus ditangisi? Sejatinya saat ini Liverpool sudah memiliki Firmino di lini depan. Namun, seperti kata legenda klub, Phil Thompson, Liverpool sebenarnya membutuhkan sosok Werner karena ia dianggap lebih siap ketimbang Divock Origi untuk menjadi pelapis Firmino. Bahkan Werner dianggap memiliki kualitas untuk bersaing di tempat utama di lini depan The Reds.

Tapi jika melihat kondisi finansial yang dialami oleh klub, Liverpool tampaknya tidak akan membeli pemain baru pada bursa transfer mendatang. Kecuali, mereka menjual terlebih dulu pemainnya untuk mendapatkan dana segar. Apalagi jika The Reds ingin merekrut nama-nama besar seperti Kylian Mbappe, Jadon Sancho, atau Kai Havertz.

Apesnya, Liverpool bukan hanya sekali ini saja ditikung oleh Chelsea dalam perburuan pemain incaran. Sebelumnya, kasus yang sama juga menerpa Liverpool saat mengincar Christian Pulisic dari Dortmund. Saat itu, Liverpool menjadi klub terfavorit karena keberadaan Klopp sebagai pelatih. Klopp-lah yang mempromosikan Pulisic ke tim utama Dortmund pada saat ia masih melatih tim itu.

Saat menangani The Reds, Klopp berusaha mengajak Pulisic ke Liverpool. “Saya tidak tahu apakah kami bisa mendapatkannya. Tapi Pulisic punya kemampuan bersinar di Inggris,” kata Klopp dilansir dari Liverpool Echo. Namun, Liverpool harus kalah dari Chelsea. The Blues resmi mendatangkan Pulisic pada Januari 2019 lalu seharga 58 juta poundsterling.

Sebelum itu, Liverpool juga sudah ditikung oleh Chelsea saat hendak merekrut Diego Costa pada bursa transfer musim panas 2013. Waktu itu pemain asal Spanyol tersebut mampu tampil bagus bersama Atletico Madrid dan membantu klub maju sampai partai final Liga Champions serta menjadi juara La Liga.

Performanya tersebut mampu membuat Liverpool kepincut. Namun, Costa memilih untuk tetap bertahan bersama Los Rojiblancos, dan kemudian bergabung ke Chelsea di musim berikutnya. Usut punya usut, ternyata Jose Mourinho yang saat itu menjadi pelatih Chelsea, menjadi dalangnya. Hal itu baru diketahui dalam buku terbaru karangan Fran Guillen berjudul “Diego Costa – Art of War”.

“Jika Costa tidak direkrut sekarang, harus ada strategi khusus untuk memastikan ia akan datang di musim berikutnya, dan tidak beralih ke klub lain.” Saat itu Mourinho menegaskan keinginannya untuk mendapatkan Costa dan mengatakan pada Atletico, “Tolak Liverpool sekarang dan kami akan merekrut Anda dengan nilai lebih besar dalam 12 bulan mendatang.”

Kebiasaan Chelsea dalam menikung Liverpool tampaknya sudah menjadi “strategi” permainan di luar lapangan. Kedatangan Mohamed Salah ke Chelsea pada tahun 2014 adalah salah satu buktinya. Salah yang tampil gemilang bersama FC Basel, klub asal Swiss, membuat Liverpool jatuh hati. Proses negosiasi pun sempat berjalan selama beberapa bulan. Namun, pada akhirnya pemain asal Mesir itu lebih memilih bergabung bersama Chelsea ketimbang tim asal Kota Merseyside tersebut.

Salah yang saat itu masih “bocah baru” belum mampu menembus skuad utama Chelsea sehingga membuat ia harus rela dipinjamkan ke Italia bersama Fiorentina dan AS Roma. Setelah dipermanenkan oleh AS Roma, penampilan Salah semakin meningkat. Hal tersebut membuat Liverpool kembali berusaha memboyongnya ke Inggris. Pada bursa transfer musim panas 2017, Salah berhasil didatangkan ke Anfield dengan biaya sebesar 37 juta poundsterling.

Di Liverpool, Salah seperti menemukan permainan terbaiknya. Ia menjadi pencetak top skor Premier League selama dua musim berturut-turut. Tampaknya kemampuan Chelsea dalam mengembangkan potensi Salah tidak sebagus kemampuannya dalam menelikung Liverpool. Ya, kemampuan menelikung memang tidak paralel dengan kemampuan membahagiakan kamu… Iya, kamu!

Liverpool memang tak punya banyak uang. Ia juga berkali-kali ditikung Chelsea. Tapi The Reds bisa melakukan “balas dendam terbaik” di lapangan. Mereka memang tidak mendapatkan Werner sekarang tapi sebentar lagi mereka akan menggenggam trofi Premier League. Jika disuruh memilih trofi Premier League atau Werner, fans Liverpool sudah pasti lebih memilih trofi. Werner tak ada apa-apanya dibandingkan penantian tiga puluh tahun. Sekali lagi, tiga puluh tahun. Kalau Pak Sapardi Djoko Damono bilang “Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni”, jangan pernah percaya. Fans Liverpool jauh lebih tabah.

Sumber gambar: Twitter Timo Werner.

BACA JUGA Wali-wali Sepak Bola Eropa yang Melawan Islamofobia atau Auliyau Rohman tulisan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Juni 2020 oleh

Tags: Liverpool
Auliyau Rohman

Auliyau Rohman

Pemilik akun Twitter @auliyaurohman

ArtikelTerkait

barcelona

Barcelona Terluka Lagi, Para Cules Dihimbau Tak Menampakkan Diri

8 Mei 2019
Adrian San Miguel

Begitulah Nasib Penjaga Gawang, Adrian

20 Agustus 2019
mo salah real madrid seto nurdiantoro Liverpool manchester united manchester city mojok.co

Liverpool yang Juara, Kenapa MU yang Dihina? Norak!

27 Juni 2020
liverpool

Surat Terbuka: Untuk Jürgen Klopp dan Liverpool FC

31 Mei 2019
liverpool

Liverpool Jangan Jumawa: Segerakan Meraih Gelar Liga Inggris!

7 Oktober 2019
ole pemain underrated fans bola fans Manchester United MU jesse lingard manchester united liverpool Real Madrid #GlazersOut Gini doang nih grup neraka? MOJOK.CO

Balasan Fans Manchester United untuk Fans Real Madrid yang Pansos dan Nampaknya Buta Aksara Itu

11 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.