Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Teror Mistis dan Ketakutan di Gedung Perkantoran

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
5 Juli 2019
A A
gedung perkantoran

gedung perkantoran

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi sebagian orang—termasuk saya—bekerja di gedung perkantoran merupakan suatu gengsi meski hal tersebut sudah menjadi lumrah dan biasa bagi banyak kalangan. Apalagi jika kantor yang ditempati bertingkat dan memiliki setidaknya 15-25 lantai. Sudah terbayang seberapa tingginta gedung tersebut menjulang, kan?

Percaya atau tidak, bekerja di sebuah gedung bertingkat bisa menjadi sebuah cita-cita bergengsi, seperti teman saya yang entah memang jujur atau polos menyampaikan bahwa dia memiliki harapan bekerja di gedung dan lantai yang tinggi—lantai atas—sehingga bisa melihat pemandangan atau jalan di bawah dan agar bisa bercerita pada orang tua beserta temannya di kampung, bagaimana rasanya ada di tempat yang tinggi.

Saya perlu mengapresiasi hal tersebut karena dari kejujuran serta kepolosan itu, saya langsung tersadar bahwa bahagia itu tidak perlu mewah—hal sederhana dan biasa bagi banyak orang pun bisa membahagiakan dan meninggalkan kesan menyenangkan bagi sebagian kalangan.

Saya sendiri bekerja di suatu gedung perkantoran yang memiliki 25 lantai, tempat saya bekerja di lantai 18 dan 22—iya, dua lantai dan bolak-balik tergantung kebutuhan. Soal kenapa tidak di lantai yang berurutan saja dan harus berbeda empat lantai, mohon maaf saya belum tanya lebih jauh kepada atasan saya sehingga sampai dengan saat ini belum mengetahui jawaban pastinya—lebih kepada saya sendiri pun nggak peduli, sih.

Di tempat saya bekerja, tidak semua karyawan masuk di waktu office hour—masuk pagi dan pulang sore atau petang—ada pula yang jam kerjanya shifting—tergantung jam masuk—ada yang harus masuk siang pulang tengah malam, ada pula yang masuk malam pulang pagi. Tergantung kebutuhan dan para karyawan yang sudah dijadwalkan masuk atau jaga malam, siap tidak siap, mau tidak mau harus mengikuti aturan yang berlaku—tetap masuk sesuai jadwal yang diberikan.

Sebelumnya menurut saya, bekerja di lantai 18 tidak akan mendapat gangguan dari “makhluk halus”. Sebab saya pikir, memang para hantu ini ke lantai 18 atau 22 pakai apa? Naik lift gitu? Mencet tombolnya gimana?—tentu hal ini sempat membuat saya penasaran dan ingin tahu meski terdengar konyol.

Sampai akhirnya teman saya yang sedang jaga malam bercerita, dia mendapat kejadian mistis seakan diteror oleh makhluk halus—bahkan dua teman saya diganggu dalam waktu yang berasamaan—di malam yang sama. Dimulai dari kursi yang bergerak sendiri sampai dengan botol minum yang bergeser—lagi-lagi dengan sendirinya.

Awalnya mereka tidak percaya bahkan sampai menggosok mata, khawatir mereka ngelindur atau mengantuk karena sedang jaga malam. Nyatanya, kursi kembali bergeser dengan sendirinya dan akhirnya mereka berdua langsung lari ke luar ruangan secara bersamaan sambil berteriak histeris.

Baca Juga:

Cerita Horor Blok M Buatan Kawan Saya Bikin Saya Yakin Semua Urban Legend Adalah Karangan

5 Perlintasan Kereta Api di Jogja yang Menyimpan Kisah Unik hingga Mistis

Kejadian lainnya menimpa rekan kerja saya di bagian finance, yang tiap akhir bulan harus rela pulang malam karena tutup buku yang sudah menjadi rutinitas bulanan. Suatu hari, dia bercerita pulang larut malam sekitar pukul 23.50 karena pada jam tersebut pekerjaan baru saja beres dan akhirnya selesai setelah beberapa kali mengkalkulasi soal pengeluaran perusahaan serta rekapituliasi gaji karyawan.

Teman satu tim yang lain sudah pulang lebih dulu, bukan karena tidak setia kawan atau karena teman saya kerjanya lambat, tapi karena ada selisih yang harus juga diselesaikan sehingga menambah waktu dan beban kerja. Karena sudah larut malam, sebelum pulang teman saya memutuskan untuk video call istrinya terlebih dahulu sekadar memberi kabar bahwa pekerjaan akhirnya selesai dan memastikan bahwa istrinya belum tidur.

Setelah terhubung, tanpa basa-basi teman saya langsung menyapa istrinya. “Halo, Sayang. Akhirnya kerjaan aku beres sebentar lagi aku pulang, ya.”

Namun entah kenapa istrinya langsung menjawab dengan ketus, “kamu bohong sama aku ya? Katanya di ruangan sendirian!”

“Beneran kok di ruangan aku sendirian. Yang lain udah pada pulang dari jam 10,” jawab teman saya sekaligus menenangkan dan meyakinkan istrinya.

“Oh, oke. Kamu langsung pulang aja ya. Nanti aku ceritain di rumah. Hati-hati, Mas,” jawab istrinya yang langsung percaya dengan jawaban suaminya.

Setibanya di rumah, istri teman saya langsung bercerita bahwa, sewaktu video call di belakang suaminya ada seorang wanita berambut panjang sampai menutupi wajah mengenakan gaun merah yang terbilang seksi namun sosok tersebut terlihat tinggi menjulang sampai ke atap dan terlihat menjauh-mendekat juga mondar-mandir di ruangan, di belakang teman saya.

Mengetahui hal itu, teman saya langsung merinding, cuci muka dan langsung memilih untuk tidur—berharap wanita bergaun merah juga sudah pulang dari kantor sebab jika lembur terlalu lama, tidak terbayang berapa banyak uang lemburan yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: cerita mistisgedung perkantorankisah hororterorUrban Legend
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

KKN di Desa Penari

KKN di Desa Penari Versi Ketiga

29 Agustus 2019
Bahkan Deddy Corbuzier dan Romi Rafael pun Skeptis dengan Hal Gaib tidak percaya santet hipnotis gendam hantu penampakan horor terminal mojok.co

Pesantren Saya dan Keluarga Tak Kasat Mata yang Meneror tiap Malam Ganjil

27 Mei 2020
cerita hantu

Cerita Hantu Adalah Kearifan Lokal yang Harus Dipertahankan

13 Agustus 2019
SimpleMan

SimpleMan Cinematic Universe

4 September 2019
hal mistis

Sebagian Orang Indonesia yang Seringkali Mengaitkan Segala Sesuatunya dengan Hal Mistis

7 Agustus 2019
5 Jembatan Ikonik di Jogja yang Menyimpan Kisah Unik hingga Mistik Terminal Mojok

5 Jembatan Ikonik di Jogja yang Menyimpan Kisah Unik hingga Mistik

16 Juli 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.