Di saat banyak orang berdebat mana yang lebih baik antara Indomie dan Mie Sedaap, saya lebih memilih jalan lain. Mungkin Indomie jauh lebih tersohor karena sudah terkenal di mana-mana atau Mie Sedaap lebih niat karena berani membayar Choi Si-won sebagai bintang iklan, tapi bagi saya nggak ada mi yang lebih enak dari Mie Gelas.
Mi instan yang memiliki jargon “mie penunda lapar” ini memang nggak terkenal-terkenal banget. Di warung-warung, biasanya mi ini digantung bersama snack harga seribuan. Berbeda banget dengan mi lainnya yang ada tempat khusus. Namun, Mie Gelas adalah mi terbaik, khususnya untuk penderita maag seperti saya.
Saya memiliki maag yang cukup parah sejak beberapa tahun yang lalu. Dampak dari penyakit ini adalah saya tidak bisa mengonsumsi mi instan. Meski begitu, saya kadang masih suka curi-curi makan dan hasilnya adalah saya tidak pernah bisa menghabiskan satu bungkus mi instan. Baik itu merek Indomie atau Mie Sedaap.
Sebagai anak kos ini benar-benar siksaan. Di saat saya mencoba berhemat dengan makan mi, maag saya malah kambuh. Sampai akhirnya saya mencoba membeli Mie Gelas dan secara ajaib maag saya tidak kambuh saat memakannya. Saya akhirnya melakukan riset terhadap mi yang nggak pernah dimasukan dalam daftar perdebatan itu dan berikut alasan kenapa Mie Gelas lebih baik dari mi instan lainnya.
#1 Teksturnya yang lembut nggak bikin eneg
Mie Gelas memiliki tekstur yang sangat lembut. Jika ada yang bilang tekstur Indomie paling lembut atau tekstur Mie Sedaap lebih lembut (ini ngaco) berarti mereka belum pernah mencoba mi ini. Jika tidak percaya, coba bandingkan secara langsung antara dua mi instan tersebut dengan Mie Gelas. Pasti kalah jauh. Karena tekstur yang lembut ini nggak bikin eneg saat dimakan dan aman buat penderita maag seperti saya. Jika buat penderita maag saja aman, apalagi buat yang sehat kan?
#2 Jauh lebih nggak ribet masaknya
Untuk memasaknya, kamu nggak perlu menggunakan kompor dan panci. Cukup masukan mi ke dalam gelas, kemudian tuangkan air panas secukupnya dan mi siap untuk dinikmati. Cara ini jauh lebih mudah dibandingkan dengan cara memasak Mie Sedaap dan Indomie yang harus dimasak dengan kompor. Coba gunakan cara ini untuk memasak Mie Sedaap atau Indomie pasti hasilnya akan sangat mengembang dan sangat lembek.
#3 Harga lebih murah
Jika Mie Sedaap dan Indomie dijual dengan harga Rp2.500, maka Mie Gelas harganya jauh di bawah dua mi instan tersebut, yaitu hanya dengan Rp 1.000 untuk satu bungkusnya. Memang, dengan harga semurah itu isinya nggak sebanyak mi instan lainnya namun jika masih kurang kan bisa nambah atau bisa memasak dua sekaligus.
#4 Sangat cocok untuk anak kos
Buat anak kos yang selama ini hanya mengagung-agungkan Mie Sedaap dan Indomie, coba beralihlah ke Mie Gelas. Dengan mi ini kamu tetap bisa makan mi instan meski nggak punya kompor di kosan. Selain itu harganya juga lebih murah. Untuk sekali makan kamu hanya mengeluarkan seribu rupiah. Jika nggak kenyang, tinggal tambah nasi.
#5 Pelopor adanya Sarimi Gelas
Pada awal kemunculan Sarimi Gelas, saya saat itu sedang berupaya mencari Mie Gelas untuk makan siang. Namun, di warung hanya ada Sarimie Gelas dan okelah, saya mencobanya. Ternyata, rasanya nggak seperti Mie Gelas yang biasa saya makan. Buat kamu yang pernah makan Sarimi pasti tahu rasanya mirip-mirip Mie Sedaap gitu yang bikin eneg. Nah, bentuk Sarimi Gelas juga nggak jauh-jauh dari mi yang besar. Meski hanya sedikit, Sarimi Gelas berhasil membuat saya eneg. Emang deh nggak ada yang lebih baik dari Mie Gelas.
#6 Pop Mie lewat
Cara memasak Mie Gelas yang hanya tinggal diseduh mungkin akan mengingatkan kamu sama Pop Mie, mi instan dalam bentuk cup saudaranya Indomie. Namun, tetap aja bagi saya jauh lebih enak Mie Gelas. Meski dalam bentuk cup, Indomie minya nggak selembut mi Gelas dan harganya selangit. Untuk ukuran yang lebih kecil, Pop mi memiliki harga jauh lebih mahal dari Indomie dan Mie Sedaap, kan nggak wajar.
BACA JUGA Nggak Usah Ngeyel, Mie Sedaap Lebih Enak daripada Indomie dan tulisan Desi Murniati lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.