Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Penolakan Tren #WeShouldAlwaysBeKind Bukti Bahwa Kita Belum Siap Menerima Kebaikan

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
7 Mei 2020
A A
Saya Punya Alasan untuk Tidak Perhitungan Follow IG Orang terminal mojok.co

Saya Punya Alasan untuk Tidak Perhitungan Follow IG Orang terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Instagram lagi ramai soal tren campaign story bernama #WeShouldAlwaysBeKind yang lahir akun Instagram bernama @sulrod/Sulaiman Syahrod. Adanya campaign ini bermula dari niat baik dari @sulrod yang ingin menyampaikan bahwa setiap orang pada dasarnya baik. Apalagi di tengah pandemi yang butuh dukungan satu sama lain, ide ini diharapkan mampu memberikan dampak positif. 

Caranya cukup mudah, kita lakukan screenshoot pada postingan pertama di highlight story milik @sulrod, setelah itu kita masukan stiker Instagram yang ‘komentar’ lalu setiap orang yang melihat story ini akan melihat fotonya terpampang. Rasanya memang agak aneh dan membingungkan, saya pun juga tidak mengerti awalnya. Rasanya kok aneh, perasaan tidak pernah baik-baik amat atau terlalu dekat sama orang yang post campaign story, tapi tiba-tiba ada foto saya.

Setelah saya mencari tahu, barulah saya paham dan mengerti. Saya cukup setuju dengan pesan dibalik campaign ini. Sangat baik, dan positif sekali untuk orang-orang yang sering merasa insecure dan stres karena masalah hidup. Ada setitik kecerahan yang membuat kita, termasuk saya di sini merasa mendapatkan apresiasi dari postingan story tersebut.

Namun, nyatanya orang-orang di dunia maya banyak yang salah kaprah dan merasa campaign #WeShouldAlwaysBeKind ini adalah ‘prank’ yang sangat menganggu privasi dan kenyamanan. Ada yang merasa dipermainkan karena fotonya dipasang tidak dengan izin, padahal itu hanyalah salah satu fitur dari Instagram sendiri. Yang saya cukup kaget, sahur hari ini saya melihat lalu membaca tulisan dari Mbak Fatima berjudul Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab dalam Silaturahmi. 

Dalam tulisannya, Mbak Fatima menjelaskan kalau campaign tersebut sangat menganggu, dan masuk dalam ranah kejahatan privasi. Dikutip dari tulisannya; “Alih-alih silaturahmi, saya justru merasa mendapat kejahatan privasi atau minimal kena prank lah.” masih di tulisannya Mbak Fatima, beliau juga menulis kalau campaign ini hanya sebagai ajang narsistik semata dan bukan sebagai ajang silaturahmi.

Dengan segala hormat, saya ingin menyangkal pernyataan dari poin-poin di tulisan mbak.

Pertama, poin yang mbak sampaikan pertama kali adalah bahwa campaign kebaikan ini hanya prank, ajang narsis dan menganggu privasi. Menurut saya, kalau memang mbak merasa kena prank bisa saja. Saya juga merasa demikian, namun di sini tidak perlu merasa yang macam-macam. Mungkin, mbak merasa ini prank karena ada beberapa ulah oknum yang menjadikan kampanye ini negatif?

Saya nemu sih, ada beberapa teman saya yang justru mengganti narasi di story dengan “Ini cabe-cabean” “tadi ini orang abis makan di warteg” dan lain sebagainya. Kalau yang melakukan seperti itu, wajar kalau mbak marah. Lalu, soal narsis apakah itu suudzon dari Mbak Fatima? Mohon maaf, tapi tulisan mbak ini kan masuk dalam rubrik #TerminalRamadan yang setiap sahur tayang, apakah tidak bisa husnudzon saja? Oiya, di postingan si pembuat campaign ini saya juga tidak menemukan kalimat narsistik loh, mbak.

Baca Juga:

4 Hal yang Sebaiknya Instagram Lakukan daripada Hapus Fitur Archive

Menjawab Pertanyaan Kenapa Cewek Sering Mengecek Viewers Status WA dan IG Story?

Kalau masalah privasi, setiap orang memang berbeda-beda ya. Tapi, privasi itu bukankah ranah/ruangan pribadi ya? Maksud saya, Lagipula itu kan profil sendiri tapi ternyata hanya kita yang bisa melihat. Kalau mbak sendiri, apakah seketat itu privasinya ya. Kalau begitu, saya no comment bang jago.

Kedua, poin yang selanjutnya mbak merasa campaign ini kurang beradab karena tidak melakukan salam terlebih dahulu dalam silaturahmi. Meminjam kalimat dari Mbak Fatima, Kalau dalam bahasa anak milenial sekarang, menyapa/say hi duluan lah.  Namun, saya kira ini kurang tepat juga. Masalahnya, campaign ini adalah bentuk apresiasi kepada orang-orang, tujuannya memberikan pesan bahwa setiap orang itu baik. Lagipula, lagi-lagi di postingan @sulrod menyatakan silaturahmi di kalimat terakhir, yang artinya itu hanya bonus semata. Begitu loh, mbak. 

Ketiga, Mbak Fatima merasa ‘prank baik’ ini justru tidak baik karena bisa mempengaruhi mental orang-orang yang tidak siap, di kasus ini Mbak Fatima membawa mantan sebagai objeknya. Dalam poin ketidaksetujuan ini, mbak bilang nantinya mantan jadi serba salah karena takutnya dia memendam harapan. Lalu selain itu, mbak juga bilang kalau nantinya orang-orang yang melihat ‘prank’ ini akan kecewa kalau tahu cara kerja campaign #WeShouldAlwaysBeKind ini.

Maaf mbak tanpa mengurangi rasa hormat, apakah ini juga suudzon dari mbaknya? Soalnya kok dari tadi poin ketidaksetujuan mbak seperti judge karena merasa tidak nyaman. Pasalnya, yang saya tahu dalam postingan milik mas @sulrod tidak ada rasanya berniat untuk bikin orang kesal atau kecewa. Baik itu mantan, atau hanya teman. 

Lagian mbak, apa salahnya menyapa mantan? Bukankah kita pikir bisa saja dengan postingan story #WeShouldAlwaysBeKind membuat para mantan berdamai dengan masa lalunya! Lalu, sepertinya soal masalah kecewa kurang tepat rasanya deh mbak. Kalau orang sudah posting story soal #WeShouldAlwaysBeKind, bukannya orang itu paham bahwa dia akan bilang kepada khalayak kalau semua orang itu baik dan termasuk yang membaca story miliknya sendiri.

Bukannya nggak bagus mbak memiliki prasangka begitu? Kita juga nggak tahu isi hati orang lain bukan, kita tidak tahu kalau yang ikut campaign #WeShouldAlwaysBeKind ini benar-benar niatnya hanya ingin spread hawa positif. Tidak niat yang bikin kecewa orang lain, bukan?

Mungkin mbak masih belum tahu, atau belum baca sepenuhnya pesan dan niat dari si pemilik campaign dari #WeShouldAlwaysBeKind ini, saya cantumkan linknya mbak. Sekalian, mbak bisa baca di sini.

Saya kira, memang di negara ini orang-orang kita masih susah untuk diajak kebaikan. Diajak untuk bercanda saja kadang ada yang tidak paham bisa seram, apalagi soal kebaikan? Maaf ya, mbak. Saya cuman sedikit nggak setuju aja dengan tulisannya, hehehe.

BACA JUGA Mencoba Tabah Menjadi Mahasiswa UNS yang Berulang Kali “Diblenjani” Bapaknya Sendiri atau tulisan Nasrullah Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Mei 2020 oleh

Tags: #WeShouldAlwaysBeKindinstagram storiestren instagram
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

Saya Punya Alasan untuk Tidak Perhitungan Follow IG Orang terminal mojok.co

Survei Saya Soal Nyebelin Tidaknya Repost Ucapan Ulang Tahun di Instagram Stories

10 Maret 2020
Menjawab Pertanyaan Kenapa Cewek Sering Mengecek Viewers Status WA dan IG Story Terminal Mojok

Menjawab Pertanyaan Kenapa Cewek Sering Mengecek Viewers Status WA dan IG Story?

24 November 2022
4 Hal yang Sebaiknya Instagram Lakukan daripada Hapus Fitur Archive Mojok.co

4 Hal yang Sebaiknya Instagram Lakukan daripada Hapus Fitur Archive

27 September 2024
3 Kemungkinan yang Patut Dicurigai jika Kamu Jadi Close Friends Instagram Seseorang Terminal Mojok

3 Kemungkinan yang Patut Dicurigai jika Kamu Jadi Close Friends Instagram Seseorang

3 Desember 2020
instagram stories

Instagram Stories itu Nyebelin

10 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Telaga Madiredo, Telaga Underrated di Kabupaten Malang yang Meskipun Nggak Sebesar Sarangan, tapi Tetap Indah dan Pedagangnya Nggak Resek

Telaga Madiredo, Telaga Underrated di Kabupaten Malang yang Meskipun Nggak Sebesar Sarangan, tapi Tetap Indah dan Pedagangnya Nggak Rese

6 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.