Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Nostalgia Menjadi Pendengar Radio

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
14 Juni 2019
A A
radio

radio

Share on FacebookShare on Twitter

Terhitung sejak SMP, saya suka sekali mendengarkan lagu atau perbincangan lewat radio. Bisa melalui handphone yang pada masanya, teknologinya masih sebatas monophonic dan polyphonic dengan layar berwarna putih, kuning, juga oren atau melalui radiotape di rumah juga kendaraan roda empat. Biasanya saya mendengar radio sewaktu dalam perjalanan atau di rumah agar lebih khidmat dalam mendengarkan beberapa lagu dan topik yang diperbincangkan.

Entah kalian sepakat atau tidak, bagi saya mendengarkan banyak lagu lewat radio selalu lebih menyenangkan dan menggembirakan dibanding radio yang lewat handphone, CD (compact disc), dan juga kaset—bahkan hingga sekarang yang semua-muanya sudah serba digital seperti halnya via Spotify atau JOOX. Hal itu masih menjadi misteri hingga sekarang dan saya belum menemukan alasannya.

Salah satu segmen yang saya suka saat mendengarkan radio adalah bertukar salam, bisa dengan keluarga, saudara, pacar, bahkan teman lama walaupun tidak ada jaminan di waktu yang bersamaan mereka ikut mendengarkan saluran radio yang sama. Tidak jarang salam yang disampaikan akan berujung sia-sia, namun bukan di situ poinnya. Setidaknya salam kita sudah dibacakan oleh penyiar, dengan harapan rindu tersampaikan. Seperti penggalan lagu dari Sheila on 7 yang berjudul Radio. Liriknya “lewat radio aku sampaikan, kerinduan yang lama terpendam” betul-betul mewakili premis saya sebelumnya. Begitulah kira-kira.

Segmen lain yang dirasa menyenangkan adalah request lagu termasuk untuk siapa lagu itu diputar—apakah gebetan, pacar, atau mantan. Seingat saya, tidak semua SMS dan request lagu yang masuk dibacakan juga diputar. Saya pernah mengirim SMS lagu apa yang ingin didengar dan akhirnya diputar. Rasanya ada kesenangan tersendiri. Walau lagu yang di-request sudah ada dan saya miliki di salah satu koleksi kaset dan CD.

Sewaktu mati listrik di rumah, mendengarkan radio melalui Tape (menggunakan baterai) atau Walkman menjadi kenangan tersendiri bagi saya dan orang tua—tak lupa sambil ditemani oleh cahaya lilin. Sama seperti saat menonton TV, kami selalu rebutan saluran radio favorit, maklum karena kami hanya memiliki satu Radio Tape.

Selain itu saya, Ibu, dan Bapak memiliki saluran favorit masing-masing. Saya lebih menyukai mendengarkan saluran yang memutar lagu-lagu terkini, Ibu dengan lagu tembang kenangan, dan Bapak yang seringkali lebih menyukai mendengar warta berita. Rasanya rindu saat seperti itu, walau tidak bisa dirasakan kembali, paling tidak secara langsung saya pernah mengalami dan akan selalu menjadi kenangan tersendiri yang tersimpan baik dalam memori.

Sekarang ada sensasi yang berbeda saat mendengar radio—tetap menyenangkan tapi selalu ada perbandingan dengan inovasi lain yang dianggap lebih menyenangkan. Fokus kepada media sosial, menonton channel YouTube, sampai dengan sibuk dengan handphone masing-masing. Ada yang hilang dari sisi kebersamaan—khususnya dalam keluarga.

Dengan segala editan video dan visual yang memukau, harus saya akui menonton video di YouTube kini lebih menarik. Amat sangat memanjakan mata para penonton selain memang banyak pula ide cerita yang juga dikemas semenarik dan se-relate mungkin dengan kehidupan sehari-hari—tak terkecuali konten prank yang sedang kekinian sekaligus lama-lama membosankan, khususnya bagi saya.

Baca Juga:

Susu Tunggal, Susu yang Bikin Nostalgia Masa Kecil Warga Blitar

Indomie Kuah Comfort Food Saat Musim Hujan, No Debat!

Sebetulnya pada saluran radio pun ada segmen di mana penyiar berpura-pura menelfon ke seseorang menanyakan banyak hal dan di ujung percakapan penyiar menyampaikan bahwa dia salah sambung. Hal tersebut menjadi pembeda untuk saya saat mendengarkan radio. Mungkin ini hanya pembelaan saya, tapi harus diakui segmen tersebut sama menariknya dengan konten prank di banyak channel YouTube.

Selain yang sudah disebutkan sebelumnya, ada juga segmen di mana pendengar bisa menelfon dengan tujuan memberi kabar lalu lintas terkini, memberi saran, sampai dengan curhat masalah sehari-hari. Loh? Terus apa bedanya dengan curhat yang selalu dikirim ke akun Instagram anonim untuk kemudian dimunculkan di postingan mereka dengan dalih meminta saran atau nasihat? Jawabannya, ya setidaknya bukan aib yang diceritakan juga bukan curhat sembarang apalagi ke akun medsos anonim.

Lalu yang terakhir, jika ada meet and greet antara penyiar radio dengan pendengar, rasanya antusias sekali karena akhirnya bisa mengetahui rupa mereka yang sebelumnya hanya terdengar suaranya saja. hehe. Biarpun mendengarkan radio dianggap sebagai kebiasaan orang jadul bagi sebagian orang, dan intensitas saya dalam mendengarkan tidak serutin dahulu, saya akan tetap mendengarkan radio—setidaknya sampai dengan saat ini—dengan segala nostalgia yang dapat dikenang.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: nostalgiaRadio
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Saya Nggak Tau Seenak Apa Nasi Blue Band, tapi Nasi Jelantah dan Garam Juga Enak mojok.co

Saya Nggak Tahu Enaknya Nasi Blue Band, tapi Nasi Jelantah dan Garam Juga Enak

17 Februari 2021
wartel telpon umum nostalgia mojok

Mengenang Wartel, Penyelamat Anak Sekolah yang Telat Dijemput Zaman Dahulu

13 Juli 2021
Anemoia: Alasan Kita Merasa Nostalgia saat Bersentuhan dengan Hal-hal Jadul terminal mojok.co

Anemoia: Alasan Kita Merasa Nostalgia saat Bersentuhan dengan Hal-hal Jadul

4 Agustus 2021
Alasan Huruf X Bisa Dibaca 'Nya' Saat Berbalas Chat terminal mojok.co

Efek Laten Aplikasi Whatsapp: Sedikit-Sedikit Dibuatkan Grup Chat, Lama-Lama Jadi Menumpuk

6 September 2019
Toko Kelontong Bukan Tempat Penukaran Uang, Tolong Kesadarannya, Hyung warung kelontong mitra tokopedia grosir online terminal mojok.co

Nostalgia 6 Kebiasaan Masa Kecil Pas Disuruh ke Warung sama Ibu

8 April 2020
radio suara surabaya 911 warga surabaya dan jawa timur mojok.co

Radio Suara Surabaya Adalah 911-nya Warga Jawa Timur, Terbaik!

20 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.