Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pasar Kliwon Kudus Makin Sepi: Bukan Semata karena Pergeseran ke Marketplace, tapi Juga karena Pelayanan

Budi oleh Budi
27 September 2025
A A
Pasar Kliwon Kudus Makin Sepi: Bukan Semata karena Pergeseran ke Marketplace, tapi Juga karena Pelayanan

Pasar Kliwon Kudus Makin Sepi: Bukan Semata karena Pergeseran ke Marketplace, tapi Juga karena Pelayanan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Pasar Kliwon Kudus dulu adalah ikon keramaian. Orang berdesakan di lorong sempitnya, menawar kain, sepatu, hingga sembako. Sekarang suasananya jauh berbeda. Para pedagang sering kali hanya duduk menunggu, kadang sampai bosan karena pembeli jarang datang.

Fenomena ini bukan hanya cerita di pusaran warkop. Media lokal dan nasional mencatat keluhan para pedagang. Radar Kudus misalnya,  menulis bahwa pedagang sembako di Pasar Kliwon mengeluh sepi pembeli menjelang Lebaran karena orang lebih suka belanja online. Bahkan Antara News sudah menulis sejak 2020, pedagang grosir aksesori menyebut pembeli dari luar kota yang biasanya kulakan besar sampai tidak ada lagi yang memesan barang.

Faktor pandemi memang punya peran besar, tapi tidak sepenuhnya jadi alasan. Pergeseran gaya belanja masyarakat pun berperan. Orang tidak lagi rela berpanas-panasan di pasar. Mereka memilih aplikasi di ponsel yang bisa diakses sambil rebahan. Ditambah, seringkali harga di pasar juga lebih mahal, serta pelayanannya tidak ramah.

Pasar Kliwon yang pernah jadi kebanggaan

Terlepas dari fenomena tersebut, satu hal yang perlu dipahami, Pasar Kliwon bukan sekadar pasar. Situs resmi Pemerintah Kabupaten Kudus menulis bahwa pasar ini adalah pusat grosir terbesar di Kudus, bahkan se-Karisidenan Pati. Lokasinya strategis di Jalan Jenderal Sudirman, tak jauh dari pusat kota. Jumlah pedagangnya ribuan, dengan kios dan los yang berderet rapat, menawarkan segala kebutuhan mulai dari konveksi, tekstil, sepatu, tas, aksesori, peralatan rumah tangga, hingga sembako.

Detik Jateng menyebut ada sekitar 2.500 pedagang yang menggantungkan hidup di sana. Setiap harinya, dulu, ribuan orang bisa datang berbelanja. Besarnya perputaran uang membuat Pasar Kliwon bukan hanya urusan jual beli, tetapi juga denyut nadi ekonomi lokal. Bahkan menurut Republika (2017), pasar ini sempat diproyeksikan jadi obyek wisata belanja.

Semua itu menunjukkan betapa besar nama Pasar Kliwon. Bukan pasar kecil pinggiran, melainkan salah satu pusat perniagaan yang paling dikenal di Kudus. Maka, ketika kabar sepi pembeli berulang kali muncul di media, jelas itu sesuatu yang miris.

Pengalaman yang tak bisa dilupakan

Saya masih ingat pada 2015, sepuluh tahun lalu. Saat itu saya datang ke Pasar Kliwon Kudus untuk membeli sepatu. Suasananya ramai sekali. Saya memilih satu pasang dan membayarnya tanpa banyak tawar-menawar. Pengalaman itu masih terasa lumayan, tidak ada masalah berarti.

Beberapa waktu kemudian saya kembali, kali ini untuk mencari jaket. Saya membayangkan pasar grosir pasti lebih murah. Nyatanya, harga yang saya temui justru mahal sekali. Lebih buruk lagi, pelayanan yang saya terima jauh dari ramah. Saya merasa dianggap remeh hanya karena membeli satu barang. Seakan saya bukan pembeli, melainkan orang yang mengganggu.

Baca Juga:

Seserahan Bikin Pemuda Plat K Trauma Nikah, karena Gengsi dan Jumlah Seserahan Jauh Lebih Penting ketimbang Cinta dan Kesiapan

Surat Terbuka untuk PO Nusantara, Bus Legendaris yang Perlahan Kehilangan Pamor

Ternyata pengalaman itu bukan hanya milik saya. Dari pelbagai postingan di media sosial, banyak orang menyebut hal serupa. Ada yang menulis penjualnya jutek, ada yang merasa tidak dihargai. Dalam bahasa Jawa mereka bilang ora ngajeni, padahal sama-sama tukang makan nasi, sama-sama butuh jual beli.

Jika pelayanan semacam itu dibiarkan, bukan hal aneh bila pembeli makin menjauh dari Pasar Kliwon kudus. Apalagi sekarang ada marketplace. Di sana pembeli tidak merasa dijutekin, tidak perlu panas-panasan, tidak perlu bayar parkir. Mereka tinggal klik, barang datang.

Refleksi dan harapan

Saya kira, kisah Pasar Kliwon Kudus memberi pelajaran penting. Memang benar persaingan dengan marketplace membuat pedagang pasar tradisional harus bekerja ekstra. Tapi etika berdagang tetap nomor satu. Senyum, sapa, dan penghargaan kepada semua pembeli, entah dia beli banyak atau cuma satu, tetap menjadi kunci.

Anak-anak muda Kudus sebenarnya sudah mulai mencari solusi. Radar Kudus pernah menulis tentang lahirnya aplikasi Mider, yang membantu pedagang pasar menjual barangnya secara daring. Upaya seperti ini patut didukung. Tetapi tanpa perbaikan sikap penjual di lapangan, aplikasi sehebat apa pun bisa berakhir sia-sia.

Selain itu, Pasar Kliwon juga masih punya modal besar untuk tetap berdiri, yakni reputasi, lokasi, dan jumlah pedagang. Namun sekali lagi, modal itu bisa tergerus jika pengalaman belanja terus membekas buruk di hati pembeli. Saya berharap pedagang mau berkaca, pemerintah memberi fasilitas, dan pembeli pun memberi kesempatan.

Jika semua itu berjalan, mungkin saja Pasar Kliwon bisa kembali riuh seperti dulu, bukan hanya tinggal nama di arsip berita bertajuk keluhan.

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kabupaten Kudus Memang Layak Dinobatkan sebagai Kabupaten Terkaya di Jawa Tengah, Inilah Alasannya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2025 oleh

Tags: kuduspasar kliwonpasar kliwon kuduspersaingan marketplace dengan pasar tradisional
Budi

Budi

Suka minum es teh.

ArtikelTerkait

8 Kosakata Bahasa Jawa Orang Grobogan yang Nggak Dimengerti Orang Kudus, padahal Wilayahnya Tetanggaan

8 Kosakata Bahasa Jawa Orang Grobogan yang Nggak Dimengerti Orang Kudus, padahal Wilayahnya Tetanggaan

10 Desember 2023
Di Universitas Muria Kudus, meski Skripsimu Kelar, Nggak Berarti Kamu Bisa Lulus!

Di Universitas Muria Kudus, meski Skripsimu Kelar, Nggak Berarti Kamu Bisa Lulus!

12 Desember 2023
Garang Asem RM Gasasa Kudus Memang Ikonik, tapi Nggak Cocok untuk Semua Orang Mojok.co

Garang Asem RM Gasasa Kudus Memang Ikonik, tapi Nggak Cocok untuk Semua Orang

4 Maret 2025
Olahan Daging Kerbau Kudus Ternyata Enak dan Cocok di Lidah Jogja Saya Mojok.co

Kuliner Daging Kerbau Kudus Ternyata Enak dan Cocok di Lidah Jogja Saya

1 Maret 2025
Stasiun Kudus, Kenangan yang Tertinggal di Rel Waktu (Unsplash)

Stasiun Kudus: Kenangan yang Tertinggal di Rel Waktu

30 Juni 2025
Kabupaten Bogor yang Membuat Salah Paham Orang Kudus (Unsplash)

Fakta Kabupaten Bogor: Jauh dari Pusat Kota dan Membuat Beberapa Orang Kudus Kenalan Saya Jadi Salah Paham

21 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.