Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Ngobrol dengan Mantan Pelaku Curanmor: Begini Cara Mereka Beraksi dan Tips Lindungi Motor

Budi oleh Budi
25 September 2025
A A
Ngobrol dengan Mantan Pelaku Curanmor: Begini Cara Mereka Beraksi dan Tips Lindungi Motor

Ngobrol dengan Mantan Pelaku Curanmor: Begini Cara Mereka Beraksi dan Tips Lindungi Motor

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tidak pernah menyangka bakal duduk satu meja dengan orang yang dulu dikenal sebagai pelaku curanmor. Bukan karena saya pengin sok bergaul dengan masa lalu yang kelam, tapi karena rasa penasaran saya yang sudah lama mengganjal. Bagaimana sih cara pikir orang yang dulu bisa seenaknya mengambil motor orang lain. Lebih jauh lagi, apa yang bisa dipetik dari pengalaman buruk itu agar kita yang punya motor tidak mudah jadi korban

Orang ini, sebut saja namanya Mas X. Sekarang penampilannya jauh berbeda dari cerita-cerita yang dulu saya dengar. Ia lebih banyak menunduk, berbicara dengan nada pelan, dan sesekali menyelipkan kalimat religius yang membuat saya agak kikuk.

Dari ceritanya, ia sudah lama meninggalkan dunia hitam curanmor itu itu. Katanya, yang ada cuma rasa bersalah, ketakutan, dan akhirnya kesadaran bahwa motor hanyalah harta titipan. Bukan sesuatu yang pantas merusak hidup orang lain

Dari obrolan itu, saya mendapat banyak hal. Bukan hanya kisah perjalanan tobatnya, tapi juga sederet tips yang seharusnya bisa membuat kita lebih hati-hati menjaga kendaraan. Tips ini saya rangkum, biar gampang diingat.

Gunakan gembok tambahan selain kunci bawaan agar (sedikit lebih) aman dari curanmor

Kata Mas X, banyak pemilik motor merasa sudah cukup aman dengan menutup penutup magnet di lubang kunci. Padahal, bagi orang yang dulu berkecimpung di dunia gelap, itu bukanlah penghalang. Bahkan bisa diakali dengan alat sederhana yang mereka sebut kunci T.

Maka, langkah paling realistis adalah menambah pengaman. Gembok cakram atau rantai baja bisa jadi pilihan. Tidak harus mahal, yang penting memberi hambatan lebih. Mas X menyebut, pelaku curanmor biasanya mencari target yang cepat dieksekusi. Semakin ribet pengaman motor, semakin besar kemungkinan mereka mundur teratur lalu nyari motor lain.

Tutup rapat lubang kunci dan jangan lupa kunci stang

Satu hal yang paling sering diremehkan adalah kebiasaan malas mengunci stang. Saya pribadi pernah merasa, ah toh cuma parkir sebentar. Tapi dari pengakuan Mas X, momen-momen seperti itulah yang dimanfaatkan oleh curanmor. Motor yang tidak dikunci stang bisa lebih cepat diangkat atau diutak-atik.

Selain itu, pastikan lubang kunci benar-benar tertutup. Jangan sampai ada celah sedikit pun. Dulu, katanya, celah kecil justru memudahkan mereka memasukkan alat. Jadi, meski terlihat sepele, menutup rapat lubang kunci adalah cara paling dasar yang jangan sampai ditinggalkan.

Baca Juga:

Nasib Malang Mahasiswa Rantau di Serang Banten: Bawa Motor dari Kampung Halaman karena Minim Transportasi Umum, Malah Dicuri Orang

Saya Tidak Pernah Memilih Lahir di Madura, tapi Kenapa Saya Terus-terusan Dihina? Apakah Salah Jadi Orang Madura?

Pilih tempat parkir yang jelas aman

Di sini obrolan kami agak serius. Mas X menekankan bahwa sebagian besar kasus curanmor justru terjadi di tempat parkir liar atau parkir yang tidak dikelola resmi. Ia mengingatkan, jangan gampang tergiur dengan parkir gratis atau parkir sembarangan di pinggir jalan.

Carilah tempat parkir resmi, atau setidaknya yang ada tukang parkirnya. Itu pun harus dilihat juga apakah tukang parkirnya bisa dipercaya atau tidak. Kata Mas X, ada kasus di mana tukang parkir malah main mata dengan pelaku curanmor. Jadi, kita harus peka. Kalau terlihat mencurigakan, mending geser motor ke tempat lain.

Jangan lengah meski motor diparkir di rumah

Saya sempat nyeletuk, kalau di rumah sendiri apa masih perlu segitunya. Mas X langsung menyahut, justru banyak orang kecolongan karena merasa rumah adalah zona aman. Motor ditinggal di teras tanpa rantai, kunci stang pun kadang lupa dipasang. Pun, penutup magnet pun nggak ditutup.

Ia menyarankan untuk memperlakukan motor di rumah sama ketatnya dengan di luar. Minimal kunci stang, kalau bisa tambahkan gembok roda. Apalagi kalau rumah dekat jalan atau pagar sering terbuka. Katanya, pelaku curanmor bisa saja memantau berhari-hari sebelum beraksi. Jadi jangan memberi kesempatan.

Jangan kasih kesempatan curanmor lewat kebiasaan buruk

Di luar tips teknis, ada juga kebiasaan yang harus dihindari agar tidak apes kena curanmor. Misalnya meninggalkan kunci nyantol, atau memarkir motor dalam posisi tergesa tanpa memastikan kondisi. Mas X mengaku, dulu ia sering hanya mengintai orang-orang ceroboh seperti ini. Sekali saja kunci tertinggal, motor bisa langsung raib.

Sederhana, tapi memang sering terjadi. Bahkan saya pernah melihat tetangga yang motornya dibiarkan dengan kunci menggantung di teras. Kalau sudah begitu, tinggal tunggu waktu saja. Jadi, kebiasaan sepele ini harus benar-benar dikendalikan.

Kenali lingkungan sekitar

Satu hal menarik yang ia katakan adalah pentingnya mengenali lingkungan. Motor yang diparkir di tempat asing, tanpa tahu siapa saja yang lalu lalang, punya risiko lebih besar. Maka, sebisa mungkin pilih tempat parkir yang ramai dan ada lalu lintas manusia.

Bahkan di rumah, mengenal tetangga juga penting. Ada rasa saling jaga dan peduli. Kalau ada orang asing mencurigakan nongkrong di sekitar rumah, tetangga bisa cepat memberi tahu. Bagi Mas X, lingkungan yang kompak lebih menakutkan bagi pelaku curanmor daripada gembok mahal.

Ikhlas sebagai benteng terakhir “melawan” curanmor

Inilah bagian yang agak mengejutkan. Setelah memberi banyak tips teknis, Mas X menutup dengan kalimat yang menohok. Katanya, semua pengamanan manusia hanyalah ikhtiar. Kalau Tuhan berkehendak, motor tetap bisa hilang. Jadi, benteng terakhir adalah sikap ikhlas.

Ia bilang, motor hanya titipan. Rejeki sejati datang dari Tuhan, bukan dari seberapa kuat kita menggembok roda. Dengan ikhlas, kita bisa menerima kalau suatu saat hal buruk tetap terjadi. Tentu bukan berarti pasrah tanpa usaha, tapi lebih pada keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal.

Tambahan tips di luar obrolan

Selain saran dari Mas X, saya tambahkan beberapa poin tambahan hasil obrolan dengan teman-teman lain. Pertama, gunakan alarm motor atau GPS tracker, banyak kok dijual di marketplace. Teknologi ini bisa memberi peringatan dini jika ada upaya pencurian. Kedua, parkir motor di dalam rumah jika memungkinkan. Jangan hanya di teras atau pinggir jalan. Ketiga, buat kebiasaan keluarga untuk selalu mengecek kondisi kunci sebelum tidur.

Akhir kata, obrolan dengan mantan pelaku curanmor ini membuka mata saya. Bahwa pencurian motor bukan sekadar soal nasib sial, melainkan ada celah-celah yang sering dibiarkan terbuka oleh pemilik motor. Dari gembok tambahan, kunci stang, hingga ikhlas menerima titipan Tuhan, semua adalah bagian dari cara menjaga diri.

Saya tidak tahu apakah saya bisa benar-benar menerapkan semua tips ini secara konsisten. Tapi paling tidak, saya kini lebih sadar. Motor yang saya tunggangi setiap hari bukan cuma soal alat transportasi, melainkan juga tanggung jawab. Dan tanggung jawab itu, kalau tidak dijaga, ya jelas bisa raib dalam sekejap mata.

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Surabaya Darurat Curanmor, Modus Baru Bikin Cemas Warga

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 September 2025 oleh

Tags: curanmormodus pelaku curanmorpelaku curanmortips mengatasi curanmor
Budi

Budi

Suka minum es teh.

ArtikelTerkait

Saya Tidak Pernah Menyesal Terlahir di Madura yang Punya Citra Buruk Mojok.co

Saya Tidak Pernah Memilih Lahir di Madura, tapi Kenapa Saya Terus-terusan Dihina? Apakah Salah Jadi Orang Madura?

11 Agustus 2025
FBS Unesa: Surganya para Maling Motor

FBS Unesa: Surganya para Maling Motor

1 Oktober 2024
Surabaya Memang Sarangnya Curanmor: Ditinggal Sebentar, Motor Langsung Hilang!

Surabaya Memang Sarangnya Curanmor: Ditinggal Sebentar, Motor Langsung Hilang!

28 Maret 2024
Nasib Malang Mahasiswa Rantau di Serang Banten: Bawa Motor dari Kampung Halaman karena Minim Transportasi Umum, Malah Dicuri Orang

Nasib Malang Mahasiswa Rantau di Serang Banten: Bawa Motor dari Kampung Halaman karena Minim Transportasi Umum, Malah Dicuri Orang

23 September 2025
Ketika Warga Surabaya Lebih Percaya Radio ketimbang Polisi

Ketika Warga Surabaya Lebih Percaya Radio ketimbang Polisi

18 Oktober 2022
Sedap Malam Ciputat Dibenci Sekaligus Dicintai Penghuninya (Unsplash)

Sedap Malam Ciputat: Dibenci Sekaligus Dicintai Penghuninya

20 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.