Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sisi Manis Mahasiswa ITB yang Nggak Banyak Orang Tahu

Noerma Juli Azhari oleh Noerma Juli Azhari
7 April 2020
A A
mahasiswa ITB

Sisi Manis Mahasiswa ITB yang Nggak Banyak Orang Tahu

Share on FacebookShare on Twitter

Apa yang terbesit dalam pikiran kalian kalau ngomongin soal mahasiswa Institute Teknologi Bandung alias ITB?

Saya yakin kalian pasti mikir kalo soal betapa keren dan prestisnya kampus ini dan susahnya masuk ke sana. Stereotip yang nempel sama ITB emang soal mahasiswanya yang pinter-pinter dan kuliahnya yang super susah karena banyak kasus mahasiswa stress dan depresi (sebenernya ada yang sampai bunuh diri juga).

Kalau kalian coba ketik di kolom pencarian google tentang mahasiswa ITB, pasti selain website resmi sistem informasi akademik ITB, kalian juga akan menemukan headline seperti ‘mahasiswa ITB meninggal setelah kebut skripsi 7 hari 7 malam’, atau ‘ini sebab mahasiswa ITB depresi dan gantung diri’ dan sejenisnya.

Sebagai mahasiswa ITB saya pikir emang ada benernya sih kuliah di ITB itu “nggak mudah” dibanding kampus lain. Tentu ini sesuatu yang sangat subjektif, karena ini yang saya dan teman-teman saya alami ketika sebelumnya merasakan pengalaman kuliah di kampus lain pas S1 (ya, saya mahasiswa pasca sarjana).

Tapi di tulisan ini saya nggak pengin bahas soal kehidupan kampus ITB yang katanya “keras” dan “penuh tekanan”. Saya melihat sebuah sisi lain kampus yang mungkin banyak orang nggak tahu karena hampir jarang sekali dibicarakan kalau mahasiswa ITB itu…

…penyayang sama binatang khususnya kucing hehe. Mungkin karena ITB tempatnya di kebun binatang kali ya (kebun binatang itu belakang kampus btw).

Baru di kampus ini saya menemukan lingkungan yang damai dan penuh harmoni antara kehidupan kucing dan manusia. Kalau di tempat lain biasanya kucing diusir, harus cari makan di tong sampah, di ITB, kucing-kucing bermalas-malasan sambil nungguin mahasiswa bawa makanan.

Buat kucing, ITB kayaknya udah kayak surga soalnya makanan yang dikasih mahasiswa itu makanan kucing jenis yang mahal kayak cutties cat, whiskas, atau bahkan royal canin ehee. Tidak jarang juga para mahasiswa sampai membelikan tempat makan khusus untuk para kucing. Makanan sisa?? Hah, apa itu?? Nggak level! Gitu mungkin kalo kucing ITB bisa ngomong.

Baca Juga:

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

Kampus ITB Ganesha di Mata Mahasiswa UI Depok: Cantik, Unik, dan yang Jelas, Keliling Kampus Nggak Pake Capek

Kucing-kucing di sini hidup dengan tenang dan bahagia, beranak pinak di tengah kehidupan mahasiswa yang keras dan penuh tantangan.

Di setiap sisi kampus ini pasti sudah ada kucing yang menguasai wilayah teritorial tersebut. Dari gerbang depan sampai gerbang belakang, Gedung UKM sampai laboratorium.

Kalau ke ITB nggak jarang kita menemui pemandangan mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas sambil mengelus-elus kucing, duduk sambil mainin kucing, sampe ngomong sama kucing yang emang jadi penghuni tetap di wilayah kekuasaan mereka. Mungkin ini juga yang bikin kucing-kuncing betah soalnya mereka selalu merasa diperhatikan.

Kelangsungan hidup kucing kucing ini tidak hanya terjamin ketika mahasiswa berada di kampus, bahkan ketika diberlakukannya lockdown atau penutupan kampus di ITB, para mahasiswa menggalang dana untuk membeli makanan kucing sebagai persediaan selama kampus ditutup.

Tidak hanya kelangsungan hidup yang diperhatikan oleh para mahasiswa, bahkan popularitas kucing disini juga dijaga. Kalau tidak percaya coba kunjungi Instagram @kucingitb, maka kita akan menemukan foto-foto berbagai jenis kucing di ITB, dengan berbagai tingkah yang lucu dan menggemaskan.

Tidak tanggung-tanggung, followers akun ini mencapai 11.4k, sungguh menakjubkan. Meskipun demikian, pihak ITB juga melakukan proses pengendalin populasi kucing di sekitar kampus melalui proses sterilisasi terhadap kucing-kucing tertentu dengan tetap memperhatikan kode etik tertentu. Dengan demikian populasi kucing akan tetap terjaga dan mahasiswa pecinta kucing juga tetap senang.

Mungkin masih ada banyak yang saya belum ketahui dari kehidupan perkucingan di ITB yang perlu saya eksplor lagi lebih jauh. Namun saya hanya ingin membagikan pengalaman pribadi tentang lingkungan yang “manis” di kampus yang kebanyakan disorot sisi “horornya”.

Jujur saya sering terharu melihat bagaimana tulusnya mahasiswa yang menyayangi makhluk hidup lain. Rela menyisihkan sebagian uang jajan mereka untuk membelikan makanan yang bukan untuk mereka. Mungkin sebagian orang berpikir itu adalah hal yang sederhana, atau mungkin ada juga yang berpikir, mending kasih orang yang lebih membutuhkan, tapi cukuplah, jangan membandingkan kebaikan dengan kebaikan, karena kita toh tau, itu sama sama baik bukan?

BACA JUGA Bukan Undip atau Unnes, Kampus Paling Unggul di Semarang Adalah UIN Walisongo dan tulisan Noerma Juli Azhari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 April 2020 oleh

Tags: #EnakanDiIndonesiaITBkampus ITB
Noerma Juli Azhari

Noerma Juli Azhari

Mahasiswa S2 ITB

ArtikelTerkait

Jatinangor, Disukai Sekaligus Dibenci Mahasiswa

Jatinangor, Disukai Sekaligus Dibenci Mahasiswa

5 November 2023
Trotoar Jatinangor Tempat Paling Celaka di Muka Bumi (Wikimedia Commons)

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

27 November 2025
#EnakanDiIndonesia

Indonesia di Mata Netizen: #EnakanDiIndonesia

19 Agustus 2019
Bayar UKT ITB Pakai Pinjol Itu Miris dan Jelas Tidak Bisa Dimaklumi, Niatnya Mencerdaskan Bangsa atau Menyengsarakan Rakyat nih?

Bayar UKT ITB Pakai Pinjol Itu Miris dan Jelas Tidak Bisa Dimaklumi, Niatnya Mencerdaskan Bangsa atau Menyengsarakan Rakyat nih?

27 Januari 2024
Kampus ITB Ganesha di Mata Mahasiswa UI Depok: Cantik, Unik, dan yang Jelas, Keliling Kampus Nggak Pake Capek

Kampus ITB Ganesha di Mata Mahasiswa UI Depok: Cantik, Unik, dan yang Jelas, Keliling Kampus Nggak Pake Capek

21 Maret 2025
Alasan Mahasiswa ITB Jatinangor Jarang Terlihat Adalah Perkara 'Kenyamanan' terminal mojok.co

Alasan Mahasiswa ITB Jatinangor Jarang Terlihat Adalah Perkara ‘Kenyamanan’

20 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.