Bagi sebagian orang, motor hanyalah kendaraan untuk melaju dari titik A ke titik B. Tetapi bagi generasi yang tumbuh di era 2000-an awal, motor bisa menjelma sebagai simbol kegagahan, ketegasan, bahkan gengsi. Salah satu merek motor yang memenuhi simbol-simbol tersebut adalah Suzuki Thunder 250.
Dengan bodinya yang bongsor, desain macho, dan tangkinya yang kekar, Suzuki Thunder 250 mampu menjadi pusat perhatian di jalan. Ditambah lagi, suara mesinnya yang ngebass, auto membuat motor-motor di sekelilingnya jadi minder. Apalagi kalau motor ini sudah berhenti di lampu merah. Wah, semua mata langsung tertuju padanya. Segagah itu memang motor keluaran PT. Indomobil Suzuki International ini.
Namun cerita kegagahan Suzuki Thunder 250 kini tinggal sejarah. Motor ini resmi dihentikan produksinya pada tahun 2005, baik yang impor utuh maupun yang dirakit lokal.
Suzuki Thunder 250 lahir di waktu yang salah
Dulu, saat Suzuki Thunder 250 pertama kali diproduksi pada 1999, saingan terberat motor ini adalah Honda Tiger dan Yamaha Scorpio. Sayangnya, motor ini kalah saing. Kala itu, penjualannya di Indonesia tidak bisa dikatakan baik.
Hal tersebut bukan karena motor ini jelek, ya. Bukan. Tetapi, motor ini memang lahir di waktu yang salah. Di tahun kelahiran Suzuki Thunder 250, Indonesia baru saja lolos dari krisis moneter. Jadi keuangan orang-orang masih belum stabil. Pastinya pikir-pikir untuk membeli motor yang harganya nggak murah ini.
Akan tetapi Suzuki Thunder 250 tidak semudah itu menyerah. Dan yah, benar saja, selalu ada harapan bagi mereka yang bersabar. Motor Suzuki yang kurang laku di awal peluncurannya ini ternyata lambat laun mulai menemukan pasarnya. Popularitas motor yang aslinya bernama GSX 250 itu pun meningkat. Salah satu alasannya yaitu karena motor ini sering dijadikan sebagai bahan oleh para modifikator untuk membuat motor custom.
Baca halaman selanjutnya: Diam berdebu, bergerak menguras SPBU…




















