Kecintaan saya pada HP berukuran kecil membuat saya kesulitan dalam memilih HP. Setelah iPhone 7 saya rusak pada 2023 dan memutuskan pakai Samsung Galaxy A04E sebagai cadangan, pada 2024 saya memutuskan membeli iPhone 8. Betul, selama setahun belakangan, sampai tahun 2025, saya pakai iPhone 8 sebagai HP daily. Tetapi dalam pengalaman itu, ada banyak derita, walau masih sering disebut orang kaya.
iPhone 8 itu saya beli lewat orang yang jual di Facebook seharga Rp1,7 juta. Sebuah keberuntungan karena penjual sedang butuh uang. Ditambah, iPhone 8 itu merupakan eks iBox, tambah senang lah saya pada saat itu. Saya pun menggunakan ponsel itu sebagaimana mestinya. Untuk chatting, browsing, media sosial, bahkan untuk hal-hal pekerjaan sekali pun.
Tak ada yang istimewa dari iPhone 8 selain ukurannya yang kecil dan enak digenggam
Selama setahun, tidak ada hal istimewa selain HP itu berukuran kecil dan sangat enak digenggam. Selama ini saya mencari HP berukuran kecil yang muncul di benak dan pikiran saya cuma iPhone. Kalau beli HP Android seperti Asus Zenfone 8 atau 9, duit saya nggak cukup untuk membelinya. Jadi, iPhone 8 itu sudah lebih dari cukup untuk saya.
Pakai iPhone 8 dari tahun 2024 sampai 2025 sekarang adalah hal yang unik. iOS yang sudah tidak update, suhu HP yang sangat panas jika digunakan tanpa casing, baterai yang borosnya minta ampun, dan lain sebagainya. Pokoknya, ada banyak derita yang saya alami ketika menggunakan HP keluaran tahun 2017 itu.
Tetapi yang jelas, kamera iPhone 8 masih sangat bisa diandalkan di tahun 2025. Baik untuk foto atau video sama bagusnya. Apalagi buat orang-orang yang senang membagikan hal di media sosial. Speakernya pun masih sangat oke. RAM-nya memang cuma 2 GB, tapi masih bisa menghandle banyak aplikasi, walaupun sekarang suka ada bug, glitch, dan keanehan-keanehan lainnya.
Dianggap orang kaya tapi bukan itu masalahnya
Hal yang paling menyenangkan bagi saya adalah ketika memamerkan HP itu ke orang awam. Banyak orang masih menganggap iPhone adalah HP kelas sultan dan diperuntukan untuk orang kaya, seri apapun itu. Walaupun saya beli HP itu seharga Rp1,7 juta, masih ada saja yang menganggap saya adalah orang kaya. Padahal bisa saja HP Android yang sedang mereka pegang harganya lebih mahal dari apa yang saya miliki.
Akan tetapi masalahnya bukan cuma di situ. Gadget saya yang lain, Chromebook dan tablet Android sangat kesulitan bersahabat dengan iPhone. Saya kesulitan membagikan file, atau melakukan cross-platform dengan dua gadget tersebut. Ditambah, ketergantungan terhadap powerbank yang benar-benar ribet membuat saya semakin muak dengan iPhone 8 itu.
Mulai tersisihkan
Akhirnya, saya membeli HP baru sebagai daily driver, Samsung Galaxy A06 5G. Setelah pergulatan memilih HP entry level yang lumayan ketat, akhirnya pilihan saya jatuh pada Samsung. Pacar saya bilang, kalau Samsung sudah sangat teruji. Daripada gambling membeli merek yang baru muncul lagi seperti Motorola G45, mending yang pasti-pasti aja.
iPhone 8 yang dikenal mewah itu pun tersisihkan. Benar sedikit demi sedikit aplikasi utama di iPhone 8 itu saya pindahkan ke HP Android yang besar itu. Awalnya, iPhone 8 akan saya gunakan untuk second driver, jadi WhatsApp Business tetap terinstal di sana.
Selain itu, awalnya saya juga akan gunakan iPhone 8 sebgai HP media sosial untuk berbagi konten. Tapi nggak maksimal juga. Dan, semua berujung pada semua aplikasi utama itu dipindahkan ke HP Android.
Pengalaman saya pakai iPhone 8 di tahun 2025 memang penuh derita. Jadi, buat kalian yang berpikir akan membeli iPhone 8 tahun ini, saran saya lebih baik jangan. Minimal, belilah iPhone XR, walaupun harganya masih lumayan tinggi. Sebab, saat ini, iPhone 8 saya hanya saya gunakan untuk mendengarkan musik secara offline. Udah itu aja, nggak ada gunanya. Bahkan, tertinggal di kantor pun iPhone itu saya biarkan, saya lebih baik ambil besok paginya.
Penulis: Muhammad Afsal Fauzan S.
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA iPhone 5s: Si Mungil yang Tetap Nyaman di Tengah Gempuran iPhone 16.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















