Kalau diminta menyebutkan nama-nama kabupaten di Jawa Tengah, saya yakin sebagian besar orang yang tinggal di luar provinsi tersebut nggak bakal menyebutkan Kabupaten Purworejo. Purworejo, kabupaten yang justru lebih dekat dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dibanding ibu kota provinsinya ini memang lumayan underrated.
Kabupaten Purworejo jarang banget disorot, baik oleh media maupun masyarakat umum. Sekalinya diliput berita pun tentang bencana longsor atau konflik Wadas yang disebabkan oleh proyek nasional. Dengan kata lain, potensi-potensi Purworejo malah nggak diekspos ke khalayak luas.
Padahal, Purworejo itu punya banyak potensi yang sayang banget kalau nggak dipromosikan oleh pemerintah ke publik. Memang, sih, beberapa potensinya sudah diberdayakan, tapi belum maksimal. Contohnya seperti berikut ini.
Kabupaten Purworejo berjasa besar mempertemukan pemudik dengan keluarga tercinta
Meskipun Purworejo terletak 125 km atau sekitar 3 jam 20 menit mengendarai mobil dari Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah, bukan berarti Purworejo nggak punya kelebihan dari segi lokasi.
Purworejo berperan sebagai wilayah penghubung antara timur dan barat via pantai selatan. Kedengarannya hal ini sepele tapi sebenarnya potensinya besar. Orang-orang yang mudik atau sekadar melakukan perjalanan dari barat ke timur, begitu pula sebaliknya pasti melewati Purworejo.
Baik jalur kereta api maupun jalan raya, Purworejo terlibat sebagai mediumnya. Purworejo dilalui jalur kereta api selatan dengan Stasiun Kutoarjo dan Purworejo sebagai stasiun terbesarnya. Jalur jalan rayanya pun dilalui bus-bus antarprovinsi
Kondisi ini menjadikan Purworejo punya potensi yang besar banget baik untuk ekonomi maupun pariwisata. Salah satunya begini. Ketika melintasi wilayah Purworejo, kamu akan melihat warung-warung kecil yang menjajakan kupat tahu dan dawet hitam di kiri-kanan jalan.
Di tengah perjalanan pasti banyak pelaku perjalanan yang beristirahat dan melepas penat sembari menikmati makanan dikelilingi sawah dan pegunungan nun jauh di mata. Itulah salah satu potensi kuliner dan pariwisata khas Purworejo.
Tempat wisata nyaman untuk introvert ada di Purworejo
Segala macam tempat wisata ada di Purworejo dengan berbagai hidden gem-nya. Kamu bisa menjumpai tempat wisata alam maupun buatan dari utara ke selatan, barat ke timur Kabupaten Purworejo. Soalnya di Purworejo terdapat pegunungan, pantai, goa, air terjun, hingga sungai. Dari pegunungan sampai pesisir ada aja tempat healing-nya.
Bahkan dari segi kultur pun Purworejo termasuk daerah yang nggak boleh dilewatkan. Di sana ada kesenian tradisional Tari Dolalak yang pada 2020 lalu memecahkan rekor dunia dengan penari masal terbanyak.
Tapi jarang banget yang meng-highlight Purworejo sebagai tempat wisata. Boro-boro dimasukkan ke daftar tempat wisata yang bakal full turis saat long weekend, Purworejo saja hampir nggak pernah masuk list tempat wisata recommended di Jawa Tengah.
Tapi di balik itu, artinya Kabupaten Purworejo termasuk wilayah dengan tempat wisata yang tenang. Lokasi-lokasi wisata yang menenangkan seperti itulah yang dicari oleh para introvert. Introvert butuh tempat yang nggak ramai untuk healing dan recharging diri. Celah ini bisa dikembangkan sama masyarakat dan pemerintah setempat untuk menaikkan pamor Purworejo.
Tempat terbaik untuk slow living dan menikmati masa pensiun
Di Jawa Tengah memang ada beberapa kabupaten yang masuk kriteria tempat terbaik untuk menghabiskan masa tua dan menikmati slow living. Dan Purworejo termasuk kabupaten yang pantas untuk masuk ke dalam daftar tersebut.
Purworejo merupakan daerah dengan rata-rata pengeluaran terendah di Jawa Tengah. Menurut data Susenas BPS yang dilansir dari GoodStats, rata-rata pengeluaran di Purworejo per orang hanyalah Rp936.059 per bulan. Artinya pola konsumsi masyarakatnya lebih efisien. Di saat yang sama masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhan pokok tanpa tuntutan biaya hidup yang tinggi.
Selain itu, soal perumahan, Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) di kabupaten tersebut juga rendah. IKK menjadi indikator seberapa mahal biaya pembangunan infrastruktur di suatu wilayah. Dengan IKK yang rendah, maka masyarakat bisa membangun dan merenovasi tempat tinggal dengan biaya lebih murah. IKK di Purworejo adalah 99,38 dan menjadikannya terendah keempat di Jawa Tengah.
Jadi, jika kamu tinggal di Purworejo, kamu bisa merasakan keseimbangan hidup sekaligus ketenangan tanpa dikejar-kejar biaya hidup dan perumahan yang mahal.
Beberapa potensi yang dimiliki oleh Purworejo bisa banget lho dipromosikan oleh pemerintahnya. Daripada merugikan masyarakat dengan menjadikan Purworejo sebagai lahan rebutan penguasa, kan.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Purworejo, Tempat Ideal bagi para Introvert yang Mendambakan Ketenangan Hidup
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















