Saya kira, ATMi adalah solusi yang berubah jadi kawan. Ternyata, diam-diam, ia menusuk saya dari belakang dan berubah jadi lawan
Di era yang serba canggih, transaksi manusia dimudahkan berkat kehadiran sistem pembayaran non-tunai dan QRIS—gerbang pembayaran digital yang dianggap mengancam Amerika. Sayangnya, meski banyak swalayan dan warung madura menerima pembayaran nontunai, lain halnya dengan SPBU Pertamina.
Setiap ngisi bensin, saya nggak dibolehin bayar pakai kartu debit atau QRIS. Saya mengalami penolakan pembayaran cashless hampir di seluruh cabang SPBU, termasuk SPBU Ambarketawang, Parangtritis, Jogokaryan, Gambiran, juga Imogiri Barat. Petugas pengisi BBM hanya menerima pembayaran cash. Alhasil dalam beberapa waktu harus rajin tarik tunai di ATM hanya buat beli bensin.
Mesin ATM bernama ATMi
Nah, suatu ketika saya dihadapkan pilihan antara tarik tunai di kasir atau di mesin ATM. Waktu itu saya berhenti di Alfamidi dekat SPBU Imogiri Barat. Di sana nggak ada mesin ATM BCA, padahal saya pakai kartu BCA. Saya pun menyadari hampir nihil keberadaan mesin ATM BCA di sepanjang jalan Imogiri Barat. Ternyata di Alfamidi ada mesin bertuliskan ATMi dengan tampilan LCD yang ciamik. Di dalam layar juga tertera bisa tarik tunai saldo Dompet Digital Dana.
Pada mesin ATMi juga tertera bahwa mesinnya support semua jenis kartu ATM. Bahkan ada gambar Bank BCA di layar LCD-nya. Praktis saya senang dan berpikir buat narik uang di sana. Saya pikir ini pasti berbeda dengan layanan ATM Bersama yang menerapkan biaya tambahan saat tarik tunai.
Terhitung lebih dari lima kali saya menarik saldo ATM di mesin ATMi tiap butuh uang tunai. Saya semakin jarang mampir ATM BCA setiap kali perlu cash. Di kasir pun sekarang ada biaya tambahan kalau tarik tunai, entah kebijakan ini muncul sejak kapan. Untuk itu saya menghindarinya.
Sadar kena tipu karena saldo terkuras
Setiap kali saya tarik tunai, sudah pasti ada struk yang dicetak dari mesin. Awalnya saya merasa aman-aman saja dan senang karena di sana tidak tertera ada biaya tambahan dalam penarikan tunai. Biasanya kalau ambil uang di ATM lintas jaringan kan ada rinciannya di struk. Saya pede kalau di ATMi transaksinya gratis.
Waktu berselang cukup lama, saya iseng cek mutasi rekening di m-banking untuk memeriksa riwayat transaksi yang sudah saya lakukan. Betapa kagetnya, ternyata tiap tarik tunai di ATMi ada biaya admin sebesar 7500 rupiah. Hati saya tergores, rungkad seperti dikhianati oleh kebohongan demi kebohongan yang berderet jumlahnya.
Sudah berapa kali 7500 yang saya keluarkan tiap kali tarik tunai di ATMi? Jika ditotal lumayan buat makan dan tambahan bensin. Di saat yang sama saya sadar, mesin ATMi tidak transparan, tidak jujur kepada penggunanya. Seharusnya, tiap transaksi merinci biaya admin di struknya, bukan berbohong seolah-olah gratis dan mengibuli. Nggak ada rinciannya blas dan malah bikin saldo terkuras.
Mau nyalahin juga nggak bisa
Saya benar-benar nggak bisa memaafkan ATMi. Setelah mencari, ternyata ATMi akronim dari PT Abadi Tambah Mulia Internasional. ATM-nya bukan singkatan dari Automatic Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, sungguh sebenar-benarnya udang di balik bakwan. Bersembunyi di balik topeng adalah keahliannya.
Mau sepenuhnya menyalahkan juga nggak bisa. Mereka ada untuk berbisnis, hadir sebagai penyedia ATM “white label” karena tidak dimiliki oleh bank tertentu. Tapi tolonglah, berbisnis dan layanilah penggunamu dengan transparan. Kalau lagi kepepet ya nggak masalah narik di ATMi, atau mau cairkan saldo Dana. Tapi kalau udah terlanjur sayang tapi ternyata diperas isi dompetnya diam-diam tanpa dikasih tau, gimana nggak kecewa coba?
Pada akhirnya saya hanya bisa merelakan saldo saya dan tidak lagi memakai ATMi. Ini juga sebagai pemberitahuan agar pembaca waspada saat mau bertransaksi di ATMi. Kalau kalian sultan ya bebas, nggak apa-apa. Juga kalau lagi kepepet dan nggak ada pilihan.
Penulis: Lintang Pramudia Swara
Editor: Rizky Prasetya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















