Salah satu yang menarik di Indonesia ketika menjelang lebaran adalah aktivitas mudik yang dilakukan masyarakatnya. Bagi masyarakat Indonesia, nggak afdol rasanya kalau lebaran nggak mudik atau pulang kampung. Loh mudik dan pulang kampung kan beda? Yah entah apa pun bahasanya, mau mudik atau pulang kampung, intinya aktivitas ini adalah fenomena yang jadi perhatian bersama karena menyangkut mobilitas skala besar dari masyarakat muslim di Indonesia.
Mudik sendiri tentu bisa dilakukan dengan beragam pilihan moda transportasi, bisa menggunakan mobil, bis, kereta, dan motor untuk jalur darat. Kemudian bagi mereka yang mudiknya antar provinsi atau harus menyebrang pulau, maka bisa menggunakan pesawat untuk jalur udara, atau kapal laut seperti Kapal Pelni untuk jalur laut.
Setiap pilihan moda transportasi, tentu membutuhkan persiapan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Apalagi kalau pilihan mudiknya menggunakan kapal. Saya sendiri beberapa kali menggunakan kapal untuk mudik. Dan menurut saya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, khususnya bagi pemudik yang pertama kali memilih mudik menggunakan transportasi laut satu ini.
Bawalah Pouch serba guna
Membawa tas sejenis pouch sangat membantu untuk menaruh barang-barang berharga seperti dompet, handphone, atau dokumen diri seperti tiket dan KTP. Dan kalau bisa, bawa pouch atau tas yang modelnya selempangan, jadi nggak ribet di bawa ke mana-mana. Pasalnya di kapal, barang-barang berharga yang kita miliki sebaiknya selalu dibawa, karena rawan dicuri.
Selain itu, pouch juga memudahkan kita supaya nggak asal menaruh tiket kapal sembarang, terutama bagi mereka yang perjalanan kapalnya dua sampai tiga hari. Karena pemeriksaan tiket dilakukan secara berkala, biasanya setelah kapal lepas dari pelabuhan. Nah kalau tiketmu sampe hilang, ribet ngurusnya ke bagian informasi. Bisa-bisa dikira penumpang gelap.
Siapkan makan ringan dan minuman sachet sebelum mudik dengan kapal
Makan ringan seperti snack, biscuit, dan roti sangat membantu penumpang dalam berhemat saat mudik dengan kapal. Apalagi bagi mereka yang perjalanan kapalnya berhari-hari, nggak masalah untuk membawa satu totebag yang isinya makanan berat seperti pop mie sekalipun. Tujuannya biar kita nggak membeli makanan di atas kapal yang harganya bisa 2 sampai 3 kali lipat dari harga asli.
Memang, di kapal pelni atau ferry yang besar, biasanya disediakan makan juga, tapi makanannya biasanya kurang enak atau hambar. Jadi membawa makan sendiri sangat membantu biar lidah kita nggak mati rasa karena kebanyakan makan kepala bandeng tawar.
Membawa minuman sachet, seperti kopi, teh, susu, atau sejenisnya juga sangat membantu memberikan variasi minuman kita selama mudik dengan kapal. Mosok yo full minum air putih.
Termos mini nggak kalah penting
Karena kita sudah membawa minuman sachet, tentu kita butuh air panas dong. Nah, biasanya di atas kapal, air panas itu gratis. Penumpang bisa ambil sesukanya. Kita bisa memanfaatkan termos yang kita punya untuk menyimpan air panas. Kemudian bisa menggunakannya untuk menyeduh minuman panas di pagi atau sore hari di atas kapal. Sungguh nikmat.
Obat pribadi dan perlengkapan mandi jangan lupa
Obat-obatan pribadi ini juga sangat penting. Soalnya, di kapal, variasi obat-obatan yang dijual itu sangat terbatas. Apalagi kalau obat untuk penyakit yang spesifik. Jadi siapkanlah obat pribadi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama di atas kapal.
Di sisi lain, perlengkapan mandi juga penting untuk dibawa. Bayangkan kamu berhari-hari di atas kapal, masak ya nggak mandi. Dan membawa perlengkapan mandi ini juga membantu kita lebih berhemat saat mudik dengan kapal.
Bantal leher wajib dibawa
Baik kapal pelni atau bukan, tempat duduk atau kasurnya itu nggak ada bantal. Jadi membawa bantal itu bentuk menyayangi leher dan kepala kita. Toh nggak susah juga membawa bantal jenis ini. Biasanya langsung dikalungkan di leher atau di tas ketika naik di atas kapal. Mudik dengan kapal jadi lebih nyaman
Power bank supaya HP tetap nyala
Satu hal yang nggak akan pernah saya lakukan lagi saat mudik dengan kapal adalah charger HP melalui stop kontak kapal. Karena pertama nggak bisa ditinggal, kedua kalau ditinggal akan diambil orang. Dan kejadian itu pernah saya alami sendiri. HP jadi barang yang sangat jadi incaran ketika di atas kapal.
Memang ada jasa ngecharge HP di atas kapal, tapi mahal. Lebih baik membawa power bank sendiri. Toh di kapal tidak ada larangan membawa powerbank seperti halnya di atas pesawat.
Gunakan sandal yang santai saat mudik dengan kapal
Tentu kita nggak bisa selalu menggunakan sepatu di atas kapal. Pasalnya, kaki bisa jadi pengap dan berbau akibat lembab karena keringat. Nah solusinya ya bawa sandal, entah itu japit atau jenis lain yang bisa digunakan saat berjalan-jalan di atas kapal atau saat mandi.
Siapkan hiburan pribadi
Ketika posisi kapal di tengah laut, tentu nggak ada yang namanya sinyal. Jadi nggak bisa tuh scroll tiktok atau IG reels. Alternatif hiburannya ya dengan membawa buku, menyediakan playlist lagu offline dan film yang sudah didownload.
Saya pribadi biasanya membawa satu buku yang setidaknya cukup untuk membunuh kebosanan saya saat mudik dengan kapal. Membacanya tiap pagi dan sore sambil menikmati angin laut, rasanya cukup menyenangkan. Untuk mendengar musik, tentu kita juga jangan lupa membawa earphone atau headset.
Gembok kecil untuk pengaman
Membawa gembok kecil juga nggak kalah penting untuk mengunci tas kita. Sehingga orang nggak sembarangan membongkar atau grepe-grepe isi tas kita. Kalau kita melakukan perjalanan sendirian, tentu kita nggak bisa selalu membawa tas runsel ke mana-mana, misalnya ke kamar mandi.
Kalau mudik dengan kapal, bawa uang secukupnya di dompet
Nggak usah bawa uang banyak-banyak di dompet. Bawa uang secukupnya yang penting bisa digunakan dalam kondisi darurat saat di kapal. Tujuannya tentu biar nggak rawan diambil orang, selanjutnya biar nggak impulsif ketika berada di atas kapal.
Kapal biasanya punya rute persinggahan di beberapa pelabuhan. Nah kita bisa ambil uang secara berkala ketika kapal sedang sandar. Kalau memang kondisinya uang kita sudah habis.
Itulah beberapa hal yang patut diperhatikan saat mudik dengan kapal. Semoga perjalanan kalian mudik nanti nyaman dan tanpa gangguan.
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Menikmati (Mirisnya) Mudik Dengan Kapal Laut, Tapi Saya Tetap Suka


















