Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bogor Dibenci Wisatawan Bukan karena Pemerintahnya, tapi Ulah Masyarakatnya Sendiri

Muhammad Ilham Aufa oleh Muhammad Ilham Aufa
13 Februari 2025
A A
Bogor Dibenci Wisatawan Bukan karena Pemerintahnya, tapi Ulah Masyarakatnya Sendiri

Bogor Dibenci Wisatawan Bukan karena Pemerintahnya, tapi Ulah Masyarakatnya Sendiri

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai warga asli Bogor, jujur aja saya malu sama kelakuan sebagian orang di kota ini. Bogor tuh sebenernya punya potensi wisata yang luar biasa—dari Puncak, Kebun Raya, sampe ke curug-curug yang eksotis. Tapi, kenapa justru banyak wisatawan yang ogah balik lagi ke sini? Jawabannya simpel: banyak tukang palak di tempat wisata.

Bukan cuma sekali dua kali saya denger cerita dari wisatawan yang ngerasa kapok ke Bogor gara-gara banyak pungutan liar (pungli) yang nggak masuk akal. Anda kalau masuk ke satu tempat wisata, harus bayar karcis masuk desa, abis itu ada karcis masuk kecamatan, belum lagi karcis masuk wisatanya sendiri. Lah, ini sebenernya saya bayar buat masuk tempat wisata atau buat beli tanah di situ?

Belum lagi drama tukang parkir. Katanya sih “seikhlasnya”, tapi kalo lo kasih kurang dari yang mereka mau, siap-siap aja dapet tatapan sinis atau bahkan diajak ribut. Udah gitu, ada juga yang ngeklaim lahan parkir yang sebenernya bukan punya mereka. Jadi, intinya, di Bogor ini, parkir motor atau mobil bisa jadi ajang ketar-ketir.

Yang bikin makin gregetan, beberapa dari mereka bawa-bawa karcis yang seolah resmi dari pemerintah. Nah, ini yang bikin bingung. Mereka ini warga lokal yang emang niat malak, atau ada “restu” dari oknum tertentu? Kalau memang resmi, kenapa nggak ada pengawasan? Kalau nggak resmi, kenapa bisa bebas berkeliaran? Semua ini jadi pertanyaan besar yang bikin orang makin ragu buat balik ke Bogor.

Usulan untuk Pemda Bogor

Jujur aja, saya sebagai warga lokal pun ngerasa gerah. Harusnya kita bangga bisa tinggal di kota yang kaya akan wisata alam, budaya, dan kuliner. Tapi, dengan adanya praktik-praktik kayak gini, nama Bogor malah tercoreng. Bukan cuma wisatawan luar kota yang kena imbas, tapi juga kita, warga Bogor sendiri.

Saya paham, mungkin beberapa dari mereka ngelakuin ini karena nggak punya pekerjaan tetap atau pendidikan yang kurang. Tapi itu bukan alasan buat meresahkan orang lain. Kalau semua warga mikirnya instan dengan “malak sana-sini”, kapan kita bisa maju? Jangan heran kalau nanti pariwisata Bogor makin sepi dan yang rugi kita sendiri.

Karena itu, saya pengen kasih usulan buat Pemda Bogor. Tolong, tertibkan semua pungutan liar ini! Kalau memang ada tarif resmi, buatlah transparan dan ada pengawasan ketat. Jangan biarkan orang-orang yang nggak bertanggung jawab seenaknya menarik uang dari wisatawan. Lakukan sidak di tempat-tempat wisata, periksa semua pungutan yang ada, dan tindak tegas yang terbukti ilegal.

Selain itu, alangkah baiknya kalau ada program pemberdayaan masyarakat supaya mereka punya pekerjaan yang lebih jelas. Bisa dengan memberi pelatihan usaha kecil, membuka lebih banyak lapangan kerja, atau bahkan menyalurkan mereka ke sektor pariwisata dengan cara yang lebih baik—misalnya jadi pemandu wisata resmi atau pedagang yang tertib dan nggak merugikan wisatawan.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Alasan Orang Kabupaten Bogor Malas Bepergian ke Ibu Kotanya, Cibinong, dan Lebih Memilih ke Kota Bogor

Kalau ini dibiarkan terus, jangan kaget kalau orang-orang bakal lebih milih liburan ke kota lain yang lebih ramah wisatawan. Sayang banget kan, kalau kota yang udah punya segudang potensi justru ditinggalkan gara-gara ulah segelintir orang?

Ayo, warga Bogor, kita sadar! Jangan sampai kita sendiri yang bikin kota kita dibenci orang lain!

Kesimpulan

Bogor punya potensi wisata luar biasa, tapi citranya rusak karena banyaknya pungutan liar dari oknum masyarakat. Wisatawan jadi enggan kembali karena merasa dipalak di berbagai titik. Jika dibiarkan, pariwisata Bogor bisa terpuruk dan merugikan banyak pihak, termasuk warga sendiri.

Pemerintah daerah harus segera menertibkan pungutan liar dan mengawasi dengan ketat, sementara masyarakat perlu lebih sadar bahwa tindakan semacam ini justru merusak nama baik kota sendiri. Dengan langkah tegas dan kesadaran bersama, Bogor bisa kembali menjadi destinasi wisata yang nyaman dan menyenangkan.

Penulis: Muhammad Ilham Aufa
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Wisata Curug Bogor Tidak Menarik Lagi Sejak Harga Tiket Mahal dan Banyak Pungli

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Februari 2025 oleh

Tags: bogorpungliwisatawan
Muhammad Ilham Aufa

Muhammad Ilham Aufa

Cita-citanya ingin jadi kiai.

ArtikelTerkait

4 Hal yang Wajar di Bogor tapi Tidak Lumrah di Jakarta

Nasib Pejalan Kaki di Bogor: Dianggap Penyebab Macet dan Selalu Dirampas Haknya

8 November 2025
bandros sarapan ala sunda mojok

Bandros, Surabi, dan Ulen: Mana yang Paling Lezat buat Sarapan?

15 Desember 2020
Ngapain sih (Masih) Nekat Berlibur di Puncak Saat Libur Panjang? Udah Jelas-jelas Bakal Macet Nggak Ngotak, Masih Aja ke Sana puncak bogor

Ngapain sih (Masih) Nekat Berlibur di Puncak Saat Libur Panjang? Udah Jelas-jelas Bakal Macet Nggak Ngotak, Masih Aja ke Sana

27 Januari 2025
4 Tempat Wisata Blora yang Sebenarnya Menarik asal Pelancong Tahu Waktu yang Tepat Mojok.co

4 Tempat Wisata Blora yang Sebenarnya Menarik asal Pelancong Tahu Waktu yang Tepat

18 April 2025
3 Persiapan Penting Sebelum Plesir ke Madura, Jangan Asal supaya Tidak Menyesal Mojok.co

3 Persiapan Penting Sebelum Plesir ke Madura, Jangan Asal supaya Tidak Menyesal

21 April 2025
5 Rekomendasi Tempat Beli Takjil di Kota Bogor yang Ikonik Terminal Mojok

5 Rekomendasi Tempat Beli Takjil di Kota Bogor yang Ikonik

7 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.