Aeronautical Information Service atau singkatnya AIS adalah suatu profesi yang mengelola informasi aeronautika. Profesi ini, pentingnya kebangetan, sebab menyangkut urusan keamanan penerbangan kalian
Misalkan kamu sekeluarga pulang kampung dari Jakarta ke Padang dengan mobil dan kamu yang nyetir. Sebelum berangkat, kamu pasti bikin rencana perjalanan, kan?Â
Untuk menyusun rencana perjalanan, kamu perlu informasi up to date supaya rencana itu relevan. Dimana titik kemacetan, posisi pom bensin, dan sebagainya. Segala info itu mudah kamu dapat melalui Google Maps dan akun X Jasamarga.
Sebagaimana pengemudi mobil, pengemudi pesawat alias pilot pun menjalani proses yang sama. Sejak belum masuk pesawat, pilot sudah punya segala informasi yang dibutuhkan untuk membuat flight plan. Bedanya, pilot atau dalam hal ini maskapai, nggak mengambil informasi dari Google apalagi media sosial. Melainkan, mereka dapat dari publikasi yang dikeluarkan oleh penyedia jasa Aeronautical Information Service.
Daftar Isi
Apa itu AIS?
Aeronautical Information Service atau singkatnya AIS adalah suatu profesi yang mengelola informasi aeronautika. Perannya mulai dari mengumpulkan, memproses, dan menyebarkan informasi yang berkaitan dengan kelangsungan flight operation. Proses ini dilakukan sistematis dan pertukaran informasinya mencakup seluruh dunia.Â
Keberadaan AIS diatur secara internasional oleh ICAO – lembaga PBB yang mewadahi urusan penerbangan. Tiap negara yang tergabung ICAO harus punya unit pengelola informasi aeronautika. Bisa berupa lembaga pemerintahan maupun pihak swasta sebagai perpanjangan tangan pemerintah.
Apa pula itu informasi aeronautika?
Berdasarkan definisi ICAO, informasi aeronautika adalah informasi yang dihasilkan dari penggabungan, analisis, dan penataan data aeronautika. Data yang dimaksud itu berupa data bandara, rute dan prosedur penerbangan, data terrain, obstacle dan banyak lainnya. Nah, AIS sederhananya ngurusin data itu.
Sebagai gambaran, yang termasuk dalam data bandara adalah segala hal tentang landasan pacu: dimensi, arah, serta kekuatannya dalam menanggung beban aircraft. Data bandara juga memuat tentang fasilitas yang tersedia di bandara seperti unit pemadam kebakaran, unit pengisian bahan bakar, dan sebagainya.
Sedangkan prosedur penerbangan mencakup acuan dalam berbagai pergerakan pesawat. Mulai dari parkiran menuju runway (taxiing), prosedur lepas landas dan mendarat, hingga prosedur kalau pendaratannya meleset (missed approach).
Apa pentingnya informasi aeronautika?
Hampir dalam setiap urusan, kita butuh informasi sebagai dasar membuat keputusan. Sayangnya, masih ada aja orang yang meremehkan informasi. Informasi seringkali diibaratkan sebagai udara; tidak bisa disentuh, tidak bisa dilihat, namun tanpanya kita tidak bisa hidup. Dalam konteks penerbangan, tanpa informasi yang menyeluruh maka operasi jadi nggak efisien dan bahkan mengancam nyawa.
Informasi aeronautika itu penting dalam aviation safety. Sudah cukup banyak kecelakaan pesawat yang berawal dari misinformasi. Kecelakaan Sukhoi Superjet 100 pada tahun 2012 di Gunung Salak salah satunya. Pesawat itu dikendalikan oleh pilot asal Polandia yang luput terinformasi mengenai terrain Bogor yang banyak pegunungan. Kekeliruan itu menjadi awal peristiwa nahas yang menewaskan seluruh awak serta penumpang yang diangkutnya. Â
Informasi aeronautika yang memadai juga memungkinkan maskapai menyusun flight plan yang efisien. Perkara ini berimbas pada banyak hal: harga tiket pesawat, biaya kirim barang, bahkan kelestarian lingkungan. Jika operasi penerbangan lebih efisien dalam penggunaan fuel, jejak karbon yang dihasilkan akan lebih minim. Dengan begitu, bumi jadi (sedikit) lebih sehat dan kelangsungan hidup manusia bisa menjadi lebih baik. Luas sekali kan, dampak kerjaannya AIS.
Jadi, AIS kerjanya ngapain aja?
Seperti yang disebutkan di atas, AIS bertugas mengelola informasi aeronautika. Berbagai data yang sudah diproses oleh AIS akan ditampilkan dalam suatu dokumen yang disebut Aeronautical Information Publication (AIP). Namun pekerjaan AIS nggak selesai sampai di situ saja. Informasi baru terus bermunculan sehingga AIP harus terus diperbarui.
Terdapat 4 mekanisme memperbarui informasi aeronautika berdasarkan seberapa lama perubahan tersebut akan berlaku. Mekanisme pertama adalah melalui AIP Amandement. Perubahan yang dipublikasi di sini sifatnya permanen dan akan jadi bagian dari AIP. Misalnya, perubahan panjang runway.
Untuk perubahan yang nggak permanen tapi berlangsung lama, tepatnya lebih dari 3 bulan, dipublikasikan dalam dokumen yang disebut AIP Supplement. Contohnya, penutupan runway yang lagi direnovasi selama 6 bulan. Setelah renovasinya beres, maka dokumen ini jadi nggak berlaku lagi.
Ada lagi mekanisme untuk perubahan yang sementara dan berlangsung hanya sebentar. Jenis perubahan ini disebarkan melalui Notice to Air Men (NOTAM). Misalnya, informasi lagi ada latihan militer yang membuat suatu ruang udara ditutup bagi penerbangan komersial. Atau jika ada erupsi vulkanik yang mengganggu rute penerbangan. Untuk yang terakhir ini bahkan ada istilah khususnya lagi yaitu ASHTAM.
Terakhir adalah Aeronautical Information Circular (AIC), sebuah mekanisme untuk menginformasikan perubahan yang sifatnya cenderung administratif. Sebagai contoh, informasi mengenai COVID dalam lingkup perjalanan udara dapat dipublikasikan melalui AIC.
Tertarik dengan profesi ini? Cek dulu tantangan dan peluangnya
Selalu ada plus minus dalam segala jenis profesi, tak terkecuali dengan menjadi petugas AIS. Tantangan dalam profesi ini adalah terkait regulasi. Namun di sisi lain, unsur regulasi pun menjadi suatu peluang bagi profesi ini.
Dunia penerbangan dikenal sebagai industri yang high rule. Bagaimana tidak, regulasinya memang berlapis sampai tingkat internasional. Regulasi dari ICAO yang terkait AIS terus diperbarui, paralel dengan perkembangan teknologi pertukaran informasi. Terus menyesuaikan diri dengan regulasi dan belajar teknologi baru bisa jadi sebuah tantangan tersendiri.Â
Sebaliknya, kalau dilihat dari sudut pandang yang lebih positif, regulasi yang berlaku sama untuk seantero dunia memungkinkan tenaga profesional AIS dapat melamar ke negara manapun sesuai keinginan. Tentunya harus negara yang tergabung sebagai anggota ICAO, ya. Ada banyak lho, negara yang impor keahlian AIS sebab memang institusi pelatihannya cukup langka.Â
Jadi gimana, sekarang sudah paham ya, kalau kerja di bidang penerbangan itu opsinya bukan pilot atau mekanik saja? Terjun dalam dunia penerbangan itu ibarat masuk gang kecil yang ketika sampai di ujungnya, kita dihadapkan sama sebuah kota besar yang kompleks. Dan untuk menjelajahi kota itu menjadi sebuah petualangan tersendiri yang dapat berlangsung seumur hidup.
Penulis: Karina Londy
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Aturan Tidak Tertulis Saat Naik Pesawat, Jangan Lakukan kalau Nggak Mau Dibilang Norak!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.