Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pilkada, Momen Favorit para Begal di Probolinggo Beraksi: Sebuah Irama Kriminal yang Selalu Berulang

Adi Purnomo Suharno oleh Adi Purnomo Suharno
25 November 2024
A A
Pilkada, Momen Favorit para Begal di Probolinggo Beraksi: Sebuah Irama Kriminal yang Selalu Berulang

Pilkada, Momen Favorit para Begal di Probolinggo Beraksi: Sebuah Irama Kriminal yang Selalu Berulang

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa bilang Pilkada Probolinggo hanya menjadi “pesta demokrasi” buat para calon, tim sukses, dan masyarakat? Tentu, tidak hanya itu kawan. Selain spanduk calon yang berlomba menutupi pohon dan tembok, pilkada di sini juga dikenal sebagai “pesta kekerasan” bagi para begal. Aksi begal, yang sudah bikin resah, justru meningkat drastis setiap memasuki momen politik elite lokal ini.

Para begal di sini seakan-akan punya jadwal tak tertulis yang selalu nyetel sama kalender politik lokal. Mau itu Pilkades, Pilkada, atau pesta demokrasi lainnya, para begal seakan tahu kapan waktu paling pas untuk melancarkan aksinya. Mereka ini nyaris rutin beraksi saat momen politik tiba.

Warga sini sudah hafal pola mereka. “Hantu Jalanan” ini akan lebih aktif pas momen-momen politik panas, ketika aparat sibuk mengamankan kotak suara atau berpatroli di lokasi kampanye akbar. Momen ini dimanfaatkan dengan cerdas oleh para begal.

Banyak daerah di Probolinggo dicap rawan begal

Sebagai mahasiswa yang harus bolak-balik dari kota ke rumah di lereng Gunung Argopuro, momen seperti ini bikin hidup saya lebih penuh tantangan. Pulang telat sedikit saja, sudah langsung dapat “peringatan keras” dari orang tua. “Kalau nggak bisa sampai di rumah sebelum maghrib, nginep saja di kosan temannya,” begitu mereka bilang.

Masalahnya, bahaya begal di sini bukan cuma monopoli desa saya saja. Wilayah-wilayah lain di Kabupaten Probolinggo juga punya reputasi menegangkan. Sebut saja Sumberasih, Banyuanyar, Maron, Gending, sampai Tegalsiwalan—semuanya dikenal sebagai “hotspot” begal. Kalau malam tiba, daerah-daerah ini seperti berubah jadi arena survival horror.

Warga yang sudah paham risiko ini memilih mengurung diri di rumah setelah matahari terbenam. Kalau pun ada yang nekat keluar, itu biasanya karena kepepet kebutuhan yang benar-benar penting. Lainnya, cuma bisa pasrah dan berharap ada patroli polisi lewat di saat-saat genting. Tapi, seperti kata pepatah, patroli polisi ibarat sinyal Wi-Fi di pelosok: ada tapi susah ditemukan.

Ironisnya, fenomena ini seperti dianggap lumrah. “Ya, memang tiap pemilu begini,” kata warga. Situasi tak menentu yang datang bersama pesta demokrasi ini bukan lagi hal baru. Saking seringnya, seolah-olah begal ini adalah semacam tim sukses tak resmi yang memanfaatkan keramaian politik untuk cari “cuan” dengan cara kriminal.

Jadi, bagi siapa pun yang punya urusan di sini saat musim politik, saran saya cuma satu: hati-hati. Di Probolinggo, pesta demokrasi bukan hanya soal memilih pemimpin, tapi juga soal bertahan hidup dari ancaman begal.

Baca Juga:

Probolinggo, Kota Kelahiran yang Tak Pernah Benar-Benar Jadi Rumah untuk Pemudanya

Percuma Probolinggo Punya Wisata Pegunungan yang Indah tapi Akses Jalannya Rusak Parah

Tak hanya malam, sebagian kasus aksi kriminal ini juga terjadi di pagi hari

Bulan lalu, Sabtu, 26 Oktober 2024, ada insiden pembegalan di Dusun Krajan, Desa Jabungsisir, Kecamatan Paiton, Probolinggo. Korbannya seorang perempuan berinisial H (38). Kala itu ia mau berangkat kerja ke PT Secco Nusantara sekitar pukul 4.30 pagi. Baru saja sampai di Dusun Krajan, dua orang pria berhelm muncul dan menghadangnya.

Tanpa tedeng aling-aling, mereka langsung mengalungkan celurit ke leher korban, sembari memaksa untuk menyerahkan barang berharga. Meski tak ada korban jiwa, tapi sepeda motor seharga Rp19,7 juta raib.

Tak hanya H. Dua bulan lalu, pria berinisial MA (35) melawan begal di Desa Pegalangan, Kecamatan Maron, Probolinggo. Tragedi itu terjadi setelah ia pulang dari beli tempe bersama sang istri pukul 21:23 WIB. Dia dihadang seorang begal yang tiba-tiba mengeluarkan celurit. MA yang tidak mau kalah, mencoba berduel dan meminta istrinya untuk mencari bantuan. Tapi, sayang, saat sang istri kembali, MA sudah terkapar dengan luka-luka.

Kasus lain, kemarin lusa, seorang penjual kopi keliling juga di begal di Kecamatan Krejengan. Nahas, barang dagangan dan motor korban raib dibawa dua pelaku.

Semua kasus di atas terjadi di tempat-tempat yang sunyi dan jauh dari perhatian. Pencahayaan jalan di area-area semacam itu sudah bisa ditebak, gelap, bahkan enggak ada lampu sama sekali.

Jadi, nggak heran kalau para begal mudah beraksi. Momen-momen pagi buta, subuh, terutama malam hari (terutama momen Pilkada), bisa dibilang adalah “jam operasi utama” buat mereka.

Sebagai warga Probolinggo, saya hanya ingin satu hal sederhana: daerah ini aman dan nyaman untuk semua warganya. Pilkada, tanpa dipanasi sekalipun sudah panas, nggak perlu ditambahin aksi para pelaku begal.

Penulis: Adi Purnomo Suharno
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Probolinggo Itu Kota di Jawa Timur, dan Kami Bukan Orang Madura meski Pakai Logat Madura

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2024 oleh

Tags: begalPilkadaprobolinggo
Adi Purnomo Suharno

Adi Purnomo Suharno

Pemuda Probolinggo. Peduli akan isu sosial-ekonomi rakyat pedesaan. Gemar baca buku, mendaki dan ngopi.

ArtikelTerkait

air tawar alat politik pemilu pilkada janji palsu mojok

Alat Politik itu Bisa Apa saja, Termasuk Air Tawar

9 Oktober 2020
Kraksaan Probolinggo: Tak Terasa seperti Ibu Kota Kabupaten, Kalah Tenar sama Paiton

Kraksaan Probolinggo: Tak Terasa seperti Ibu Kota Kabupaten, Kalah Tenar sama Paiton

30 Desember 2024
Mengenal Probolinggo dan Purbalingga: Hanya Nama yang Serupa, tapi Daerahnya Jauh Berbeda Mojok.co

Mengenal Probolinggo dan Purbalingga: Hanya Nama yang Serupa, tapi Daerahnya Jauh Berbeda

22 Januari 2025
Paiton Probolinggo, Kecamatan Paling Menyedihkan di Jawa Timur (Unsplash)

Probolinggo, Kota Kelahiran yang Tak Pernah Benar-Benar Jadi Rumah untuk Pemudanya

14 September 2025
Dinasti Politik Cuma Tema Basi yang Dilempar oleh Calon Kering Imajinasi terminal mojok.co

Kami Tidak Berniat untuk Golput, tapi Kami Bingung Mau Memilih yang Mana

27 September 2020
Jogja Terbuat dari Pembacokan, Jalan Rusak, dan Menghindari Masalah (Unsplash)

Jogja Terbuat dari Pembacokan, Jalan Rusak, dan Menghindari Masalah

8 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.