Naik gunung menjadi kegiatan yang semakin populer. Kegiatan luar ruangan ini digandrungi anak muda lantaran menawarkan sensasi perjalanan yang tidak biasa. Bagaimana kita ingin mendapatkan sesuatu yang indah, namun harus meraih itu dengan susah payah terlebih dahulu.
Tren mendaki ini saya amati mulai ramai pada pertengahan tahun lalu dan sampai saat ini bisa dibilang peminatnya sangat banyak. Ditambah lagi, berseliwerannya video dan foto gunung di aplikasi TikTok, makin menjadi. Namun, pada artikel ini saya akan memberikan sebuah pesan yang bisa kalian persiapkan sebelum memulai pendakian untuk pertama kalinya.
Daftar Isi
Persiapan fisik dan logistik yang memadai
Bagi saya, persiapan diri dan logistik adalah satu hal yang penting sebelum memulai sebuah pendakian. Kalau kamu baru pertama kali mendaki, coba cari tahu dulu persiapan yang harus dilengkapi. Utamakan untuk peka terhadap diri sendiri dulu sebelum beralih ke bekal logistik. Seperti pakaian, sepatu, jaket, trekking pole, tenda, dan lain-lain. Sesuaikan juga dengan tujuan gunung yang akan kamu naiki. Jangan sampai kekurangan karena akan membahayakan diri sendiri.
Selanjutnya, kamu dapat menyiapkan perbekalan duniawi. Nggak usah ribet-ribet, cukup membawa roti, atau mie instan cup. Kalau kamu mau ribet sedikit ya tidak apa-apa. Sekalian bawa kompor untuk masak enak. Tetapi kalau kamu hanya ingin tektok (perjalanan pendakian dalam waktu singkat) tidak perlu membawa banyak makanan, secukupnya saja. Satu hal penting menurut saya adalah tentang air, usahakan membawa air yang lebih karena mendaki itu melelahkan dan perlu banyak minum untuk mencukupi kebutuhan tubuh. Jangan sampai dehidrasi, bahaya!
Kemudian, setelah semua persiapan diri dan logistik sudah beres, persiapan fisik ini jadi hal yang tidak boleh terlewat. Jangan lupa untuk berolahraga, bagi kamu yang pertama kali mendaki gunung jangan abaikan ini. Minimal satu minggu sebelum pendakian kamu bisa jalan santai atau jogging di sekitar rumahmu, tidak perlu lama-lama cukup 30 menit saja. Ingat, naik gunung itu melelahkan dan butuh fisik yang kuat. Jangan sampai kamu disana malah merepotkan orang lain karena kaki terkilir atau keseleo. Amit-amit.
Melihat trek gunung terlebih dahulu
Menurut saya mencari informasi alis riset pendakian sebuah gunung itu penting. Ini bisa untuk mengira-ngira kemampuan dan persiapanmu. Nah, bagi kamu yang baru pertama kali mendaki, usahakan mencari gunung yang tingginya di bawah 2.000 mdpl, karena ini bisa membuat kamu tidak lebih capek dan bisa meraih puncak dalam waktu yang singkat.
Terkadang beberapa orang bilang walaupun gunung itu tidak tinggi, tetapi trek yang disajikan berat itu memang benar-benar nyata. Itulah pentingnya riset dari awal. Sekarang sudah banyak informasi yang kamu bisa dapatkan secara mudah, bahkan ketika kamu buka TikTok saja pun sudah dapat.
Bagi kamu yang berada di Jawa Timur dan ingin memulai pendakian yang tidak terlalu berat, bisa mencoba Gunung Penanggungan, Gunung Kelud, Gunung Panderman. Menurut saya, itu sangat cocok untuk kamu yang baru pertama kali mendaki.
Jangan buang sampah sembarangan!
Bagian yang tidak kalah penting adalah tentang pengelolaan sampah. Saya melihat banyak sekali pendaki yang meninggalkan jejak sampah, norak! Jujur saja, saya sangat jengkel dengan pendaki yang seenaknya membuang sampah sembarangan. Penting bagi kita semua untuk menjaga lingkungan sekitar, jangan semrawut. Selain memperburuk keindahan alam, sampah juga bisa menimbulkan bau yang tidak sedap yang bisa mengganggu sekitar hanya karena ulah oknum tidak bertanggung jawab.
Untungnya sekarang, banyak pendakian yang memperketat soal sampah ini. Bagaimana sebelum memulai pendakian, semua barang logistik dihitung dan harus sesuai dengan saat turun dari pendakian. Saya juga ingin berterima kasih kepada seluruh orang yang dengan rela membawa turun sampah orang lain di atas sana.
Pesan-pesan di atas bukan untuk menggurui, itu adalah hal yang penting namun terkadang masih kita abaikan. Padahal sangat penting. Teruntuk semua pendaki yang baru pertama kali naik gunung, selamat menikmati keindahan dari atas dan jangan lupa untuk ceritakan pengalamanmu ke semua orang.
Penulis: Raihan Dafa Achmada
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 2 Gunung di Magelang yang Nggak Cocok buat para Pendaki
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.