Bukan tidak mungkin kiamat bagi Pop Mie akan terjadi di masa depan jika terus-terusan dikejar Mie Sedaap Cup.
Wings Corp menjadi salah satu perusahaan consumer goods yang cukup besar di Indonesia. Perusahaan ini terkenal dengan budaya meniru produk-produk yang menjadi market leader. Tak jarang produk dari Wings dianggap sebagai kelas dua lantaran selalu mengekor kesuksesan produk lain.
Salah satu produk besutan Wings Corp yang paling mudah dikenali adalah Mie Sedaap. Merek mie instan ini dibuat untuk menyaingi hagemoni Indomie. Meskipun sempat terseok-seok, perlahan namun pasti Mie Sedaap berhasil mengamankan posisinya untuk membayangi kesuksesan Indomie. Setelah berhasil dengan Mie Sedaap, Wings melakukan gebrakan lain. Membuat Mie Sedaap Cup yang tujuannya jelas untuk membayangi kesuksesan Pop Mie.
Selama ini Pop Mie ada dalam top of mind mie instan dalam cup di Indonesia. Bahkan namanya telah menjadi substitusi bagi mie instan cup itu sendiri, sebagaimana Odol dan Aqua. Namun, sejak kehadiran Mie Sedaap Cup yang semakin gemilang, Pop Mie dipaksa untuk berbagi ruang. Bahkan menurut Top Brand Award Mie Sedaap Cup memiliki market share yang besar di tahun 2024 ini meninggalkan Pop Mie di posisi kedua.
Lantas, apa sih manuver Mie Sedaap Cup sehingga bisa menyalip kejayaan Pop Mie? Mari kita bahas satu per satu.
Daftar Isi
Harga Mie Sedaap Cup lebih murah
Sebagaimana kebiasaan Wings selama ini, mereka rajin membuat duplikasi, kemudian membuat pengembangan versi mereka sendiri. Langkah selanjutnya, Wings akan mematok harga yang lebih miring dari para kompetitornya. Tak terkecuali produk mie instannya.
Mie Sedaap dan Mie Sedaap Cup memang dijual dengan harga yang lebih murah dibanding Indomie dan Pop Mie. Gramasinya juga sedikit lebih banyak. Dulu, dua perbedaan ini terlihat lebih kentara. Namun perlahan-lahan semakin samar, bahkan tidak disadari.
Tak perlu selisih harga yang besar. Beda beberapa ratus rupiah saja sudah membuat pembeli pragmatis seperti saya akan tergiur. Lebih murah dan banyak, berarti akan membuat saya lebih kenyang dan puas. Itulah pertimbangan pertama saya ketika mencoba produk Mie Sedaap Cup di awal peluncurannya. Rasa bisa diuji di tahap selanjutnya.
Membawa pengalaman makan mie instan kemasan reguler ke dalam versi cup
Setelah lolos uji harga dan kuantitas, mari kita bicarakan soal rasa. Ternyata rasa Mie Sedaap Cup tergolong menarik. Mereka benar-benar menawarkan experience yang sama dengan memakan mie instan dalam kemasan kantong. Rasanya benar-benar sama persis. Bahkan dengan kondimen yang lebih komplit. Cocok untuk penggemar berlidah medhok mengingat Mie Sedaap punya karakteristik bumbu yang lebih bold daripada rumpun produk Indomie.
Tak berhenti di situ, tekstur mie yang dipilih juga plek ketiplek. Berbeda dengan Indomie dan Pop Mie yang memiliki tekstur mie berbeda. Inilah keunggulan Mie Sedaap, mereka rajin mengimprovisasi formulanya sehingga mie yang dulu disepelekan karena berbagai kekurangannya, perlahan jadi favorit masyarakat.
Mie Sedaap Cup menawarkan varian rasa yang lebih berani daripada Pop Mie
Mulanya, Mie Sedaap Cup hanya merilis varian rasa yang standar bagi mie instan cup. Pilihan rasanya dibuat sama dengan Pop Mie versi klasik. Kemudian mereka melakukan inovasi baru yang brilian. Menghadirkan varian best seller dari mie kemasan reguler untuk dibuat versi cup-nya. Misalnya saja rasa Kari Spesial dan Korean Spicy. Semenjak Kari Spesial dibuat versi cup, saya jadi berpindah ke Mie Sedaap Cup setiap ada kesempatan.
Pop Mie juga cukup rajin mengeluarkan inovasi baru. Sayangnya sifatnya hanya seasonal. Seperti saat mengeluarkan seri Kari Susu-Keju dan seri PON. Berbeda dengan Mie Sedaap Cup yang inovasinya dimaksudkan untuk jangka panjang.
Saat ini, Pop Mie mulai menyadari kelemahannya. Mereka mulai menghadirkan varian best seller mie reguler ke dalam kemasan cup, yaitu saaat merilis Pop Mie Tori Miso dan Tori Kara. Barangkali Pop Mie harus menghadirkan lebih banyak varian best seller dalam varian cup. Misalnya rasa Mie Goreng Aceh, Rendang, dan Soto Lamongan.
Mie Sedaap Cup meninggalkan kemasan styrofoam
Mie instan cup hadir dengan kemasan styrofoamnya yang ikonik. Namun seiring tingginya perhatian terhadap isu kesehatan dan lingkungan, kemasan styrofoam mulai disisihkan. Mie Sedaap Cup sudah lebih dulu hijrah ke kemasan paper cup, diyakini lebih ramah untuk tubuh dan ligkungan.
Sedangkan Pop Mie masih setia dengan kemasan styrofoamnya yang jadul. Mereka baru memakai kemasan paper cup pada varian terbarunya saja, yaitu Pop Mie Tori Miso dan Tori Kara.
Desain kemasannya lebih asik daripada Pop Mie
Barangkali hal ini jadi pertimbangan minor bagi seseorang dalam memilih produk. Namun bagaimanapun desain kemasan tetap ada pengaruhnya terhadap pilihan konsumen. Sejak awal, Mie Sedaap Cup hadir dengan desain yang lebih asik. Ilustrasi makanannya ditampilkan secara gamblang di tubuh kemasan.
Bandingkan dengan Pop Mie yang desainnya monoton dari jaman baheula. Barangkali Pop Mie merasa terlalu nyaman dengan posisinya sebagai market leader sehingga menganggap improvisasi desain kemasan adalah hal yang remeh. Atau, mereka memang sengaja mempertahankan kesan klasik. Entah mana yang benar. Yang jelas mie instan dalam cup besutan Indofood ini mulai terlihat ikut-ikutan mempercantik desain kemasannya sejak merilis varian Pedes Gledek dan Pedes Dower.
Lebih rajin ikut event
Selain kualitas produk yang semakin stabil, Mie Sedaap Cup turut mengimbanginya dengan marketing yang masif. Segala lini media sosial dipakai untuk beriklan. Mereka rajin memasang booth di berbagai event. Termasuk nongol di rest area saat mudik lebaran. Sebuah strategi jitu untuk memperkenalkan produk pada pengendara jalan yang sangat membutuhkan asupan makanan murah.
Mie Sedaap Cup berani turun ke segmen bawah. Nggak harus menunggu event besar yang prestisius untuk melakukan promosi. Maka tak usah heran dengan kegigihannya merintis dari bawah, akhirnya usaha Mie Sedaap Cup mulai berbuah manis. Kesuksesan menyalip kepopuleran Pop Mie adalah buktinya.
Pop Mie memang tidak akan serta merta kehilangan penggemar fanatiknya. Namun bukan tidak mungkin kiamat bagi sang legenda akan terjadi di masa depan. Apalagi jika Pop Mie tidak segera keluar dari zona nyaman. Saat ini Pop Mie mulai berupaya untuk mengejar ketertinggalan. Sebuah usaha yang terlambat, namun tetap lebih baik daripada tidak mencoba sama sekali.
Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Kombinasi Pop Mie yang Paling Cocok. Enaknya Kebangetan!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.