Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kotabaru Jogja, Kawasan Pemukiman Belanda yang Punya Fasilitas Lengkap, yang Sekarang Bersolek Jadi Tempat Wisata

Rizqian Syah Ultsani oleh Rizqian Syah Ultsani
24 Juli 2024
A A
Kotabaru Jogja, Kawasan Pemukiman Belanda yang Punya Fasilitas Lengkap, yang Sekarang Bersolek Jadi Tempat Wisata

Kotabaru Jogja, Kawasan Pemukiman Belanda yang Punya Fasilitas Lengkap, yang Sekarang Bersolek Jadi Tempat Wisata (Biro Wisata Jogja)

Share on FacebookShare on Twitter

Orang Jogja pasti sudah banyak yang tahu kalau Kotabaru dulunya adalah kawasan pemukiman Eropa khususnya para tuan Belanda. Walaupun ada juga sebenarnya beberapa kawasan pemukiman orang londo lain yang ada di Jogja, tapi entah kenapa Kotabaru lebih terkenal daripada kawasan lain dan sampai sekarang nggak hilang kesannya sebagai wilayah elit di Jogja.

Kawasan ini dulunya memang disediakan untuk orang londo yang saat itu adalah warga kelas satu. Ini merespons pemukiman Belanda lain terutama yang ada di kawasan Kraton Jogja yang sudah penuh. Pihak Belanda ingin ada pemukiman yang lebih eksklusif dan punya fasilitas yang lengkap untuk mereka. Dibangunlah pemukiman baru di utara Kraton tepatnya di sisi timur Sungai Code. Makanya namanya adalah Kotabaru atau bahasa Belandanya Nieuwe Wijk, karena memang itu adalah kawasan pemukiman yang baru.

Pemukiman di Kotabaru Jogja ini menerapkan konsep garden city, terlihat dengan adanya boulevard yang sekarang jadi Jalan Suroto. Bangunanya bercorak indies yang sangat tertata. Bukti kerapian dan kokohnya bangunan-bangunan di Kotabaru masih dapat kita lihat sampai sekarang. Fasilitas umum yang ada di Kotabaru pun bukan kaleng-kaleng pada masa itu. Satu kawasan yang sebenarnya nggak terlalu luas cuma 70 hektare, tapi punya fasilitas umum yang komplit pake banget. Ini mungkin yang bikin kawasan Kotabaru lebih terkenal daripada kawasan londo lainnya.

Dua rumah sakit

Yang pertama, ada rumah sakit yang nggak cuma satu tapi ada dua. Yaitu Petronella Hospitaal yang sekarang jadi RS Bethesda dan Militair Hospitaal yang sekarang jadi RS DKT. Rumah sakit ini dulunya dekat sama fasilitas keamanan dan militer Belanda yaitu Politie Posthuis dan gudang senjata atau Magazijnen van Oorlog yang sekarang juga jadi aset TNI AD. Selain rumah sakit, juga ada beberapa klinik.

Selanjutnya tentu ada sarana pendidikan. Ada Gouvernement Europeesche Lagere School atau SD negeri untuk orang Eropa yang sekarang jadi SD Ungaran, ada juga Normaalschool voor Inlandsche Onderwijzerssen atau sekolah guru pribumi yang sekarang adalah SMP 5 Yogyakarta, AMS atau sekolah setingkat SMA yang sekarang adalah SMA 3 Yogyakarta, kemudian ada Christelijke MULO atau sekolah katolik setingkat SMP yang sekarang jadi SMA Bopkri 1, dan Kweekschool voor Inlandsche Christelijke Onderwijzen dan Keuchenius School atau sekolah kejuruan guru katolik untuk pribumi yang sekarang jadi UKDW.

Kemudian ada juga sarana ibadah yaitu Nieuw Wijk Katholieke Kerk atau Gereja Katolik Santo Antonius Padua yang satu komplek sama Noviciaat en Pastorie Kolsani atau Kolese Santo Ignatius dan Canisius seminarie atau sekarang Sekolah Tinggi Kateketik. Kemudian juga ada gereja protestan yaitu Gereformeerde Kerk Djogja yang sekarang jadi Gereja HKBP Yogyakarta. Dulu zaman Belanda sudah pasti belum ada Masjid Syuhada karena baru ada setelah Indonesia merdeka. Dulunya di tempat yang sekarang jadi Masjid Syuhada itu adalah Oudheden Museum.

Sebagai kawasan pemukiman elit nggak lengkap kalau nggak ada sarana olahraganya. Di Kotabaru Jogja ada Bijleveld Stadion yang sekarang jadi Stadion Kridosono berupa voetbal terrein atau lapangan sepakbola, tennis terrein atau lapangan tenis, dan Zwembad Djogja yang sekarang bernama kolam renang Umbang Tirta. Warga Jogja pasti sudah kenal sama Stadion Kridosono yang sekarang lebih sering jadi venue konser ketimbang menggelar pertandingan bola.

Jalan Kotabaru yang rapi

Selain itu, Kotabaru Jogja juga punya jaringan jalan yang rapi dan punya nama yang seragam pakai nama-nama gunung seperti Merapilaan, Merbaboelaan, dll., di mana pada zaman itu belum lazim penggunaan nama jalan. Jaringan air minum dan drainasenya juga top. Soal jaringan listrik juga nggak kalah keren. Ada Gaerdoe Aniem Faridan atau Babon Aniem yang ikonik yang dulunya adalah gardu listrik yang mengalirkan listrik ke seluruh penjuru Kotabaru.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Kotabaru sekarang jadi kawasan yang sarat sejarah di Kota Jogja. Beberapa bangunan menjadi cagar budaya dan dijaga keasliannya. Nggak sampai situ, Pemerintah Kota Jogja lewat Dinas Pariwisata belakangan ini cukup gencar menjadikan kawasan Kotabaru sebagai destinasi wisata baru di Jogja. Beberapa kali Dinas Pariwisata Kota Jogja mengadakan event-event yang bertujuan mengenalkan potensi Kotabaru untuk masyarakat Jogja sendiri dan wisatawan.

Nggak hanya seputar wisata sejarah saja, tapi juga potensi wisata lain. Bahkan juga sampai sport tourism seperti event lari bertajuk Tour de Kotabaru yang sudah terselenggara beberapa tahun terakhir. Menurut saya ini adalah langkah yang sangat baik mengingat pariwisata Kota Jogja yang terlalu terpusat sama Kraton dan Malioboro saja. Lagipun ini juga langkah agar generasi muda Jogja tidak melupakan sejarah kotanya sendiri. Setiap hari lewat Kotabaru dan Kridosono tapi nggak tahu sama sejarahnya, kan malu-maluin.

Sumber gambar: Biro Wisata Jogja

Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kotabaru, Permukiman Orang-orang Eropa yang Dibangun Bukan dengan Patokan Arah Angin 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Juli 2024 oleh

Tags: BethesdaJogjakotabaru jogjaSMA 3 YogyakartaStadion Kridosono
Rizqian Syah Ultsani

Rizqian Syah Ultsani

Tukang menguap yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Jogja Menertawakan Orang yang Putus Asa (Unsplash)

Jogja Tak Selalu Istimewa, tapi di Sini Kamu Bakal Malu kalau Putus Asa

21 Maret 2024
Batas Usia Kerja Bunuh Masa Depan Pencari Kerja Usia 30 Tahun! (Unsplash)

Batas Usia Kerja Nyata Menyiksa Pencari Kerja dengan Usia di Atas 30 Tahun Seperti yang Saya Rasakan

19 Agustus 2024
Alasan Logis Kenapa Siswa Jakarta kalau Piknik Malah ke Jogja terminal mojok

Alasan Logis Siswa Jakarta kalau Piknik Malah ke Jogja

29 November 2021
Ilustrasi Tidak seperti Namanya, Ramai Mall Jogja Kini Malah Sepi (Unsplash)

Tidak seperti Namanya, Ramai Mall Jogja Kini Malah Sepi

26 Desember 2024
Sunset di Tanah Monarki: Rakyat Jogja diusir oleh Investasi

Sunset di Tanah Monarki: Rakyat Jogja diusir oleh Investasi

16 Oktober 2022
3 Alasan yang Membuat Orang Purwokerto Minder dan Iri pada Warga Jogja Mojok.co

Surat Terbuka untuk para Kreator Konten Jogja: Segitu Saja Konten Kalian? Yakin Cuma Tugu-Malioboro-Titik Nol doang nih?

19 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.