Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kopi Gerobak Keliling Tak Bisa Menggusur Pedagang Starling karena Kopi Starling Tetap Lebih Unggul

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
18 Juli 2024
A A
Kopi Gerobak Keliling Tak Bisa Menggusur Pedagang Starling karena Kopi Starling tetap Lebih Unggul

Kopi Gerobak Keliling Tak Bisa Menggusur Pedagang Starling karena Kopi Starling tetap Lebih Unggul (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ramai-ramai kopi gerobak keliling, apakah kehadiran mereka bakal menggusur pedagang kopi starling atau malah sebaliknya, pedagang starling tetap untung di tengah persaingan ketat?

Belakangan ini masyarakat sedang menggandrungi kopi gerobak keliling. Baik di media sosial maupun real life, kopi gerobak keliling ini memang lagi ramai banget. Konsep kopi gerobak keliling adalah membawakan kopi yang biasanya harus dibeli di kafe atau coffee shop langsung ke hadapan pembeli dengan gerobak yang dikayuh dengan sepeda atau kendaraan elektrik. Beberapa brand yang sudah mengimplementasikan konsep mirip Susu Murni Nasional ini di antaranya Kopi Jago, Janji Jiwa, Haus, Xi Bo Ba, dan masih banyak lagi.

Kita sudah tahu bahwa sebelum kopi gerobakan ini ngetren, masyarakat yang didominasi oleh kelompok usia produktif sempat mempopulerkan coffee shop. Minum kopi jadi bagian dari gaya hidup dan wajib dilakukan demi kelangsungan hidup. Tapi agaknya tren coffee shop agak bergeser ke kopi gerobak keliling beberapa waktu belakangan ini.

Kehadiran kopi keliling ini memang disambut dengan baik oleh masyarakat perkotaan, khususnya yang memang rutin beli kopi. Akan tetapi ada juga yang menentang. Mereka yang kontra menyebut bahwa usaha kopi satu ini ngambil rezeki para pedagang kopi starling. Beberapa ikut memprediksi bahwa usaha rakyat kecil, seperti starling, akan tetap tergusur oleh kapitalisme.

Walaupun bukan konsep yang terbilang baru karena mengadopsi cara jualan dengan jemput bola, sebagian masyarakat tetap resah dengan hadirnya kopi gerobakan. Mereka khawatir Starbucks Keliling (starling) dirampas pangsa pasar dan pembelinya oleh kopi gerobak keliling.

Alasan masyarakat cemas dengan kehadiran kopi gerobak keliling

Kecemasan ini memang bukan tanpa alasan. Sebagian besar pedagang kopi starling berasal dari kalangan masyarakat menengah. Modal yang mereka miliki nggak seberapa kalau dibandingkan dengan brand kopi gerobak keliling. Mereka cuma punya satu kendaraan untuk jualan keliling, sementara brand kopi bisa ratusan bahkan ribuan.

Misalnya saja Kopi Jago. Kopi ini terus menambah armada dan menargetkan di tahun ini bakal punya 1500 cart yang bakal nge-cover 25 persen Jakarta.

Selain itu, harga kopi gerobakan yang murah banget juga ditakutkan bikin pelanggan starling berpindah hati. Satu cup kopi gerobakan yang paling murah bisa sebesar Rp7 ribu dan mungkin akan ada brand yang makin mengepres harga tersebut.

Baca Juga:

Kasta Kopi Minimarket dari yang Paling Enak sampai Skip Aja daripada Kecewa

Pengalaman Mencoba Kopi Circle K: Awalnya Meremehkan karena Kopi Minimarket, Malah Terkesan karena Rasanya Enak

Belum lagi kopi gerobak keliling yang sudah menggunakan teknologi makin dianggap “makan rezeki” starling. Beberapa brand kopi gerobak keliling sudah punya aplikasi yang dinilai menguntungkan customer dan brand itu sendiri. Contohnya fitur antar pesanan sampai ke rumah atau mencari cart kopi terdekat. Bukan cuma itu, barista kelilingnya juga bisa tahu di titik mana saja yang sedang ramai atau pernah mencatatkan penjualan tinggi sehingga mereka bisa mangkal di situ.

Meminjam istilah yang dikemukakan oleh Purwanto Hasan dengan username @iambadung di X, fenomena ini adalah salah satu bentuk gentrifikasi. Gentrifikasi nggak cuma berlaku di properti, tapi juga bisnis FnB. Pedagang kopi starling itu kan mayoritas modalnya nggak begitu besar. Memang ada segelintir pedagang starling yang keuntungannya bisa jutaan per hari. Tapi ada juga yang justru boncos karena sering diutangin. Ditambah lagi perekonomian lesu juga berdampak ke mereka.

Apakah akan menggusur starling?

Gentrifikasi ini berpotensi menyebabkan pedagang starling nggak mampu mengikuti penyesuaian karena kalau dibandingkan dengan brand kopi, penghasilan mereka jauh lebih rendah. Mereka secara nggak langsung jadi merasa terusir dari bidang yang dulu mereka kuasai karena nggak bisa menyesuaikan fitur-fitur yang ditawarkan oleh kopi gerobak keliling.

Memang benar bahwa fenomena ini adalah persaingan pemilik modal besar versus pedagang kecil. Starling juga nggak menawarkan teknologi secanggih kopi gerobak keliling. Tapi apakah benar pedagang starling nantinya akan tersingkirkan?

Menurut saya, jawabannya untuk saat ini lebih ke nggak.

Starling dan kopi gerobak keliling sudah memiliki pangsa pasarnya sendiri. Walaupun kopi gerobak keliling memang pasang harga murah, tapi kopi starling jauh lebih murah dengan perbedaan harga keduanya bisa Rp3-4 ribu. Bagi masyarakat dengan penghasilan mepet, perbedaan ini signifikan banget.

Sejauh pengamatan saya, pelanggan kopi gerobakan didominasi masyarakat dari generasi Z dan Milenial, dengan segelintir generasi Alpha. Selera mereka cenderung berbeda dengan generasi X ke atas yang lebih menyukai kopi starling. Selera ini bukan cuma dari rasa, tapi juga fungsi lain dari kopi yang dikonsumsi. Entah itu anggapan kopi non-sachet lebih ampuh bikin mata melek atau buat ajang eksistensi diri karena cup kopi gerobak lebih bisa mendongkrak status, who knows?

Kopi starling tetap unggul dalam beberapa hal

Walaupun pedagang kopi starling memang kalah dari segi teknologi, saya percaya tetap banyak masyarakat yang membutuhkannya karena starling unggul di beberapa hal. Jika kopi gerobak keliling hanya membawa kopi dan kadang minuman lain, seperti cokelat atau matcha, variasi di starling lebih banyak. Pilihan minuman yang lebih banyak ini juga diimbangi dengan opsi panas dan dingin. Kopi gerobak keliling sejauh ini cuma menyediakan minuman dingin.

Produk yang dijajakan oleh starling pun lebih cepat mengalami pembaruan karena tiap saat pasti ada produk minuman baru. Belum lagi starling biasanya nggak hanya menjajakan minuman, tapi juga snack dan mie kemasan. Pedagang kopi starling pun bisa kita temukan di mana saja, 24 jam, dan dalam kondisi cuaca apa pun. Inilah yang masih belum bisa dipenuhi oleh kopi gerobak keliling yang hanya berjualan minuman dan lebih sering mangkal di kawasan perkantoran.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Street Bar Coffee, Konsep Jualan Kopi yang Susah Bangkrut, Nggak kayak Coffee Shop Fancy yang Pasti Bangkrut!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Juli 2024 oleh

Tags: es kopies kopi susukopi gerobak kelilingKopi Kekinianstarling
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

3 Dosa Janji Jiwa yang Sulit Dimaafkan dan Bikin Pembeli "Kabur" Kopi Kekinian Lain Mojok.co

3 Dosa Janji Jiwa yang Sulit Dimaafkan dan Bikin Pembeli “Kabur” Kopi Kekinian Lain

25 Juli 2025
Coffee Gold Indomaret: Kopi Hemat yang Layak Dicoba

Coffee Gold Indomaret: Kopi Hemat yang Layak Dicoba

10 November 2024
Kopi Keliling Kekinian Adalah Bukti Starling Tidak Mati dan Berevolusi, tapi Plis Pengusaha Jangan Banyak yang Ikut-Ikutan

Kopi Keliling Kekinian Adalah Bukti Starling Tidak Mati dan Berevolusi, tapi Plis Pengusaha Jangan Banyak yang Ikut-Ikutan

14 Juni 2025
Kopi Kenangan, Akankah Berakhir seperti Mantan?

Kopi Kenangan, Akankah Berakhir seperti Mantan?

29 Juni 2023
Himalayan Butterscotch Latte: Menu Baru Indomaret Point Coffee dengan Harga Murah tapi Rasa Nggak Murahan, Butterscotch Fore Coffee Minggir Dulu!

Himalayan Butterscotch Latte: Menu Baru Indomaret Point Coffee dengan Rasa Nggak Murahan. Butterscotch Fore Minggir Dulu!

20 Juli 2024
Dasar Snob, Beda Cara Minum Kopi Aja Jadi Masalah

Dasar Snob, Beda Cara Minum Kopi Aja Jadi Masalah

2 Januari 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.