Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Muhammadiyah Menarik Dana 15 Triliun dari BSI. Ada Apa Gerangan dan Bagaimana Menyikapinya?

Muhammad Abdul Rahman oleh Muhammad Abdul Rahman
12 Juni 2024
A A
Muhammadiyah Tarik Dana 15 Triliun dari BSI. Ada Apa? (Nyanews via Shutterstock.com)

Muhammadiyah Tarik Dana 15 Triliun dari BSI. Ada Apa? (Nyanews via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai praktisi bidang keuangan, tentu saya tidak akan mengomentari alasan Muhammadiyah melakukan penarikan dana yang begitu besar. Konon, dari berita yang beredar, PP Muhammadiyah menarik dana hingga 15 triliun dari BSI.

Ini jumlah yang fantastis dan sudah pasti menjadi berita besar. Nasabah sebesar PP Muhammadiyah, menarik dana yang nilainya fantastis. Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ikut buka suara. 

Apapun, keputusannya, pengambilan dana tersebut tentu merupakan hak prerogatif dari masing-masing nasabah. Yah, walau bumbu-bumbu dan isu perpolitikan menyelimuti isu yang sudah berkembang sejauh ini.

Namun, yang saya soroti adalah bagaimana bisa BSI, sebuah lembaga keuangan perbankan syariah besar milik negara, bisa kehilangan nasabah besar. Ibarat peribahasa tidak akan ada asap kalau tidak ada api. 

Memang terlalu subjektif, kalau kita melihat hanya dari sudut pandang BSI saja sebagai lembaga keuangan. Namun kita harus melihat juga dari sisi nasabah, yaitu PP Muhammadiyah. Ada apa gerangan? Mari kita sikapi dari sudut pandang profesional.

Menguaknya fenomena rush money

Bagi para pembaca yang kebetulan bekerja di lembaga keuangan perbankan maupun non-perbankan tentu tidak asing dengan istilah rush money. Ini adalah sebuah fenomena di mana nasabah secara bersama-sama menarik dananya dari lembaga keuangan. 

Akibatnya, lembaga keuangan yang bersangkutan akan mengalami krisis likuiditas. Singkatnya, bahwa kegiatan operasional lembaga keuangan, baik yang perbankan maupun non adalah mengelola dana nasabah. 

Sana yang masuk dalam berbagai produk lembaga keuangan seperti deposito, tabungan, atau instrumen keuangan lainnya, dikelola oleh bank untuk menjalankan operasional perusahaan. 

Baca Juga:

Cerita Kuliah di Universitas Siber Muhammadiyah, Universitas Terbuka Versi Muhammadiyah

BSI, Bank Syariah Terbesar yang Katanya Modern, tapi Bikin Nasabah Malu, Kesal, dan Terkadang Terhina

Nah, akan menjadi gejolak apabila dana tersebut ditarik dalam nilai yang besar seperti yang dilakukan Muhammadiyah kepada BSI. Manakala lembaga keuangan tersebut sedang berkembang dan berekspansi namun hasil investasinya belum membuahkan hasil, disitulah gejolak dimulai.

Kita tahu kasus-kasus besar seperti Century, adalah bentuk gagalnya tata kelola keuangan yang baik. Namun, semua itu tergantung reputasi manajemen. Lembaga keuangan perlu membangun reputasi, agar banyak nasabah yang percaya dan mau menitipkan dana atau uang maupun hasil investasinya.

Hal ini dibutuhkan agar kondisi rush money bisa diantisipasi. Apalagi masih banyak nasabah besar lainnya yang belum menarik dananya. Ini seumpama ada satu nasabah yang menarik dana dalam bentuk besar.

Prinsip ini, perlu menjadi perhatian tersendiri untuk menjaga kredibilitas dari sebuah lembaga keuangan seperti BSI. Bentuk kepercayaan nasabah kayak Muhammadiyah adalah profesionalitas dan kredibilitas serta kompetensi dari lembaga tersebut untuk melakukan pengelolaan dengan baik dan benar. Sehingga, kondisi-kondisi likuiditas yang justru bisa mengancam keberadaan dan eksistensi lembaga keuangan tersebut dapat diantisipasi secara maksimal.

Terjadi trust issue di kalangan nasabah secara umum setelah Muhammadiyah tarik dana 15 triliun dari BSI

Menjadi seorang nasabah, apalagi seperti Muhammadiyah, harus kritis dengan kondisi atau isu-isu terkini. Pengambilan dana dalam bentuk besar, pada hakikatnya merupakan keputusan yang telah diambil dan dipikirkan secara matang. 

Tentu nasabah sudah mempertimbangkan konsekuensi dan risiko, khususnya akan pemberitaan yang ada. Nah, oleh sebab itu, sebagai nasabah yang kritis, kita tidak boleh melihat dan menyikapi hal tersebut karena ada sebuah permasalahan yang besar.

Trust issue pasti akan terjadi. Bila melihat BSI, yang merupakan salah satu bank syariah terbesar milik negara, dengan kredibilitas yang mumpuni dan tentu bisa dipercaya.

Menjadi nasabah yang besar kayak Muhammadiyah, tentu membutuhkan pertimbangan matang dan tidak mudah terpengaruh dengan isu yang berkembang. Yang menjadi pesan dari saya adalah, apabila para pembaca yang budiman ingin melakukan sebuah investasi atau penyimpanan dana, telusuri terlebih dahulu latar belakang lembaga keuangan, baik perbankan dan non-perbankan. Menyimpan isi dapur milik sendiri, membutuhkan kepercayaan tinggi di dalamnya.

Kita sudah belajar dari kasus-kasus yang berkembang sejauh ini. Sebut saja Jiwasraya, KSP Indosurya, KSP Sejahtera Bersama, dan lembaga keuangan bermasalah lainnya. Jadilah nasabah yang bijak dalam memahami karakteristik dari lembaga keuangan pilihan Anda.

Penulis: Muhammad Abdul Rahman

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 3 Fakta Menarik BSI yang Mungkin Kamu Nggak Tahu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Juni 2024 oleh

Tags: bank bsiBank Centurybank syariahbsijiwasrayaMuhammadiyahpp muhammadiyahrush money
Muhammad Abdul Rahman

Muhammad Abdul Rahman

Pengamat Pajak Pemula.

ArtikelTerkait

Ayahku Adalah Orang Muhammadiyah, tapi Soal Rokok Dia NU Tulen terminal mojok.co

Ayah Saya Adalah Orang Muhammadiyah, tapi Soal Rokok Dia NU Tulen

11 Desember 2020
Dosen Muhammadiyah Lebih Layak Jadi Menantu Idaman Dibanding PNS karena Sudah Terjamin Tahan Banting dan Serba Bisa Mojok.co

Dosen Muhammadiyah Lebih Layak Jadi Menantu Idaman Dibanding PNS karena Sudah Terjamin Tahan Banting dan Serba Bisa

12 Mei 2025
Alasan Saya Memakai Bank Syariah Indonesia (BSI) (Nyanews via Shutterstock.com)

Sebagai Anak Muda, Ini Alasan Saya Memakai Bank Syariah Indonesia (BSI)

3 Mei 2025
Di Luar Berdebat, di Kampung Saya, NU dan Muhammadiyah Berhubungan Erat Sampai ke Kamar terminal mojok.co

Alasan Teman Saya yang Orang Muhammadiyah Tidak Direstui Menikah dengan Orang NU

28 Mei 2020
Di Luar Berdebat, di Kampung Saya, NU dan Muhammadiyah Berhubungan Erat Sampai ke Kamar terminal mojok.co

Muhammadiyah Gagal Lucu, Tapi NU Juga Gagal Serius

10 Mei 2020
5 Hal yang Sering Ditutup-tutupi Soal Bank Syariah BSI

3 Fakta Menarik BSI yang Mungkin Kamu Nggak Tahu

14 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.