“Maju lo jalanan padat!” Barangkali begitu Beat Karbu menantang jalanan macet dan padat setiap harinya. Betapa tidak, motor ini punya bodi yang sporty nan ramping. Sudah begitu, daya dorongnya efisien. Makanya, jalanan padat itu hal yang remeh untuk motor Honda satu ini.
Meliuk-liuk di antara Jazz dan Fortuner di lampu merah? Ah, kecil. Menyalip kerumunan kendaraan yang terkena macet dan terseok-seok dari sisi kiri jalan tanpa masuk trotoar? Sambil tutup mata pun bisa.
Itulah keunggulan Beat Karbu yang paling saya banggakan. Sebagai mahasiswa yang kampusnya terletak agak pelosok di Kota Semarang, yang wilayahnya banyak gang sempit, plus lebar jalan utamanya nggak seberapa, Beat Karbu yang saya kendarai tidak pernah menemukan kesulitan berarti.
Meski begitu, setelah lebih dari 3 tahun memakai Beat Karbu, saya rasa tak semua orang cocok dengan motor ini. Berikut beberapa tipe orang yang tidak akan cocok mengendarai motor Honda satu ini.
Daftar Isi
- #1 Orang yang nggak sabaran dan sering skip pom bensin demi menghindari antre
- #2 Orang yang sehari-hari menempuh perjalan jauh nggak cocok pakai Beat Karbu
- #3 Orang yang tingginya di atas 170 sentimeter nggak cocok naik Beat Karbu
- #4 Orang yang sering mengandalkan bagasi
- #5 Kamu yang mengaku sebagai aktivis lingkungan mending pakai motor Honda lainnya
#1 Orang yang nggak sabaran dan sering skip pom bensin demi menghindari antre
Pertama-tama adalah orang yang satu ini. Meski saya banyak berteman dengan orang-orang sabar, tapi ada saja teman yang selalu memilih melewati pom bensin dengan alasan nggak mau antre. Padahal, indikator bensin sudah benar-benar mendekati E.
Nah, orang kayak gini nggak akan cocok mengendarai Beat Karbu. Alasan ada dua. Pertama, tangki bensin Beat Karbu hanya berkapasitas 3,5 liter. Selisihnya lumayan jauh jika membandingkan dengan Honda Beat model terbaru. Apalagi sudah pakai teknologi injeksi, yang rata-rata bisa menampung sampai 4,5 liter.
Kedua, Beat Karbu jauh lebih boros. Sepengalaman saya, konsumsi bahan bakar motor Honda satu ini tak sampai 40km/liter. Sementara itu, salah satu sumber yang saya baca mengatakan bahwa konsumsi bahan bakar Beat Injeksi bisa sampai 60km/liter.
Melihat kedua kondisi di atas, tentu saja pengendara Beat Karbu mesti sering-sering mampir ke pom bensin. Bagi orang-orang yang nggak sabaran antre, motor dengan cc cuma 110 ini jelas tak akan nyaman.
#2 Orang yang sehari-hari menempuh perjalan jauh nggak cocok pakai Beat Karbu
Bukan. Bukan berarti mesin Beat Karbu ini ringkih atau bagaimana. Sebab, selain berharga terjangkau, Beat yang sudah terbilang lawas ini juga terkenal bandel dan aandal. Yang lebih layak dipersoalkan adalah karena jok milik motor ini ini kerasnya minta ampun.
Ya, kalau tiap hari dipakai PP Simpang Lima-Gunungpati seperti ketika saya magang sih masih oke. Akan tetapi, kalau PP-nya Semarang-Kudus sih bakal wassalam. Sensasinya miri-mirip menduduki sebongkah arang yang warnanya masih kemerahan. Bisa dibayangkan sendiri lah, ya.
#3 Orang yang tingginya di atas 170 sentimeter nggak cocok naik Beat Karbu
Punya tubuh tinggi sering menjadi impian banyak orang. Tapi. orang yang mengendarai Beat Karbu dengan tubuh tinggi adalah mimpi buruk. Jadi, motor ini memiliki lebar dan tinggi yang tak seberapa. Ruang tempat pijakan kaki pengendaranya pun juga tak seluas motor matik keluaran Honda generasi sebelumnya atau setelahnya.
Itu membuat orang yang tingginya di atas 170 sentimeter tak akan nyaman mengendarai motor ini. Sebab, dimensi motor yang kecil membuat lutut si pengendara rawan membentur area stang.
Tak hanya bagi orang yang nyetir saja sebenarnya. Beat Karbu ini juga tak cocok untuk membonceng orang yang tingginya kelewatan. Saya sudah merasakannya sendiri. Ketika belok sedikit, pasti sikut saya langsung membentur lutut si penumpang tinggi itu. Jika tetap dan terus-terusan dipaksakan, apalagi di jalanan yang berkelok dengan medan yang sulit, tentu saja ini akan berbahaya.
#4 Orang yang sering mengandalkan bagasi
Jangan samakan Beat Karbu dengan bagasi motor model kekinian yang sampai-sampai bisa memuat satu gelondong helm. Ini memang agak menyedihkan bagi sebagian orang. Motor ini cuma menyediakan space bagasi yang hanya muat untuk mantel plastik dan kanebo.
Jadi kepepet ingin membawa barang, solusinya adalah memasukannya di plastik yang kemudian di taruh di cantolan depan atau mesti repot-repot membawa tas ransel. Begitulah.
#5 Kamu yang mengaku sebagai aktivis lingkungan mending pakai motor Honda lainnya
Alasannya adalah emisi yang dihasilkan Beat Karbu lebih besar ketimbang motor yang sudah menggunakan teknologi injeksi. Ya, namanya saja karbu. Beat jenis ini beroperasi dengan mengandalkan karburator. Makanya, pembakaran bahan bakar bisa tak presisi dan tidak efisien.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan motor Honda lainnya yang sudah menggunakan sistem injeksi. Sebab, sistem tersebut mampu mengontrol pembakaran bahan bakar dengan lebih baik. Dengan begitu, emisi gas, yang dihasilkan seperti karbon monoksida (co) dan hidrokarbon (hc) pun dapat lebih banyak ditekan.
Itulah tipe-tipe orang yang tak cocok mengendarai Beat Karbu berdasarkan pengalaman dan pengamatan penuh selama lebih dari 3 tahun. Semoga informasi ini berguna, terutama bagi kamu yang sedang berancang-ancang membeli Beat Karbu yang harga pasarannya makin tinggi.
Penulis: Adinan Rizfauzi
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Honda Beat Generasi Pertama Bakal Awet Hingga Akhir Zaman dan Bisa Jadi Warisan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.