Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Jika Program PPG Prajabatan Membuat Semua Jurusan Bisa Menjadi Guru SD Asal Dapat Sertifikat, Masa Depan Jurusan PGSD Terancam Kiamat

Femas Anggit Wahyu Nugroho oleh Femas Anggit Wahyu Nugroho
4 Mei 2024
A A
PPG Prajabatan Membuat Mahasiswa PGSD Jadi Pengangguran (Unsplash)

PPG Prajabatan Membuat Mahasiswa PGSD Jadi Pengangguran (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Mahasiswa keguruan pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan). Sesuai namanya, program ini adalah pendidikan lanjutan bagi lulusan sarjana keguruan, sebelum benar-benar menjadi guru. Intinya untuk menyiapkan profesionalitas seorang calon guru, salah satunua lulusan PGSD.

Program ini katanya jalan paling direkomendasikan saat ini untuk fresh graduate mahasiswa keguruan. Saya sendiri pernah berbincang dengan seorang kepala sekolah maupun guru perihal program ini. Kata mereka, mahasiswa keguruan mending langsung ikut PPG Prajabatan sesudah lulus kuliah. Sertifikat program ini akan membantu guru mendapatkan pengakuan dan katanya diutamakan ketika mendaftar PPPK.

Akan tetapi, bagi mahasiswa PGSD, PPG Prajabatan malah bikin saya sebagai overthinking sendiri akan masa depan. Nggak tahu bagaimana dengan mahasiswa keguruan lain apakah merasakan hal yang sama. Saya hanya ingin berbagi keresahan saya mengenai program ini di sini.

Persaingan untuk mahasiswa PGSD untuk PPG Prajabatan terlalu ketat

Tingkat persaingan bagi mahasiswa PGSD di PPG Prajabatan ini sangat ketat. Mungkin ini memang wajar karena kebutuhan guru SD juga semakin banyak. Nah, persaingan ini menjadi beban pikiran saya. Soalnya, mahasiswa yang bukan PGSD, bisa ikut PPG Prajabatan untuk menjadi guru SD.

Ada sekitar 48 jurusan yang bisa mendaftar PPG Prajabatan untuk menjadi guru SD. Sertifikat yang mereka dapat akan menjadi “jalan pintas” untuk menjadi guru SD. Oleh sebab itu, persaingan bagi mahasiswa PGSD menjadi tidak adil. 

Tidak adil karena aturan yang sama tidak berlaku kebalikannya. Misalnya, sarjana PGSD tidak bisa ikut PPG Prajabatan untuk jurusan lain. Mau mendaftar jadi guru SMA mata pelajaran Fisika? Tidak bisa! Sarjana PGSD dianggap tidak linier jika “banting setir” mengajar ilmu dan jurusan lain.

Kebijakan ini jelas berat sebelah. Seolah-olah menjadi guru di SD dan mengajar anak SD itu gampang. Sehingga, meskipun bukan sarjana PGSD, bisa dengan mudah banting setir ikut PPG Prajabatan. Ya kalau begitu, kenapa nggak ditutup saja jurusan PGSD kalau semua jurusan bisa masuk.

Profesionalitas guru harusnya sudah kelar begitu lulus kuliah

Ini yang menjadi salah satu keresahan terbesar saya. Saya sudah kuliah 4 tahun, tapi untuk mendapatkan pengakuan guru profesional, masih harus ikut pendidikan tambahan melalui PPG Prajabatan. Lah selama kuliah itu terus ngapain? Apa nggak dianggep kompetensi yang sudah didapat selama berkuliah?

Baca Juga:

Cita-cita Membahagiakan Orang Tua Harus Tertunda karena Kewajiban Ikut PPG Prajabatan: Tips dari Peserta yang Berharap Segera Lulus

2 Hal yang Membuat Lulusan PPG Prajabatan Menjadi Tumbal

PPG Prajabatan ini membuat saya semakin merasa aneh dan bingung dengan masa depan dunia pendidikan dan keguruan. Masalah profesionalitas seorang calon guru mestinya sudah kelar begitu dia menyelesaikan kuliahnya. Nggak perlu pendidikan tambahan yang belum tentu juga terjamin apakah lulusan PPG sudah pasti profesional.

Dengan apa memastikan profesionalitas lulusan PPG Prajabatan itu? Apa cuma dengan bukti sertifikat? Belum lagi ada kemungkinan besar praktik perjokian tugas. Jika memang apa yang diajarkan selama PPG itu bermanfaat dan benar-benar membentuk profesionalitas seorang guru, kenapa nggak dimasukkan saja dalam kurikulum proses perkuliahan? Dengan begitu seharusnya bisa lebih hemat waktu, biaya, dan tenaga.

Menurut saya, profesionalitas seorang calon guru akan dengan sendirinya terbentuk ketika mendapat kesempatan lebih banyak berinteraksi dengan peserta didik dan dunia persekolahan. Untuk mewujudkan itu, seharusnya yang dirombak adalah proses perkuliahan, yang selama ini menurut pengalaman saya, terlalu banyak teorinya daripada praktik lapangan. Bahkan proses rekrutmen jurusan keguruan seharusnya diperketat.

Itulah keresahan saya sebagai mahasiswa keguruan umumnya, dan PGSD khususnya, mengenai program PPG Prajabatan. Bukan berarti saya menjelekkan program ini maupun lulusannya. Tujuan programnya baik, tapi tidak adil bagi kami.

Penulis: Femas Anggit Wahyu Nugroho

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Jurusan PGSD Butuh Mata Kuliah Cara Menghadapi Orang Tua Murid. Ini Penting dan Saya Serius!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Mei 2024 oleh

Tags: jurusan PGSDmahasiswa pgsdPendidikan Profesi Guru PrajabatanPGSDPPG Prajabatan
Femas Anggit Wahyu Nugroho

Femas Anggit Wahyu Nugroho

Hamba Allah yang ditetapkan tinggal di bumi sejak 2003 dan suka nasi goreng.

ArtikelTerkait

Mahasiswa PGSD di Kampus Biasa Aja, tapi Idola di Tempat PPL-nya terminal mojok.co

Mahasiswa PGSD di Kampus Biasa Aja, tapi Idola di Tempat PPL-nya

26 November 2021
Mahasiswa PGSD Calon Guru, tapi Banyak Nggak Disiplinnya (Unsplash) jurusan PGSD

Sisi Lain Mahasiswa Jurusan PGSD: Calon Guru tapi Banyak Nggak Disiplinnya

27 Desember 2023
Jurusan PGSD Butuh Mata Kuliah Cara Menghadapi Orang Tua Murid. Ini Penting dan Saya Serius!

Jurusan PGSD Butuh Mata Kuliah Cara Menghadapi Orang Tua Murid. Ini Penting dan Saya Serius!

4 April 2024
Curahan Hati Emak-Emak Jadi Guru di Rumah dan Dituntut Serba Bisa

PGSD, Jurusan Paling Dibutuhkan 5 Tahun ke Depan

29 September 2021
Hal-hal yang Perlu Kamu Ketahui Terkait Jurusan PGSD Terminal Mojok

Hal-hal yang Perlu Kamu Ketahui Terkait Jurusan PGSD

28 Juni 2022
Mahasiswa PGSD Belajar Filsafat dan Dianggap Sesat (Unsplash)

Pengalaman Mahasiswa PGSD yang Mencoba Belajar Filsafat: Menambah Beban Pikiran Sampai Dianggap Sesat

15 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.