Jalan alternatif atau jalan tikus di Indonesia sangat banyak. Salah satunya, jalan alternatif Magelang-Boyolali yang berada di antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Kalau orang setempat menyebutnya dengan jalan yang memutari gunung. Biasanya, truk-truk pengangkut pasir yang melewati jalan ini.
Jalan alternatif Magelang-Boyolali in menawarkan pemandangan yang indah. Maklum saja, jalan ini berada di antara Gunung Merapi dan Merbabu. Keindahannya menarik banyak wisatawan berkunjung. Itu mengapa, ada banyak destinasi wisata dan homestay di sekitar sana.
Di daerah Selo misalnya, di sana ada beberapa destinasi wisata seperti Embung Manajar, Bukit Sanjaya, hingga Alun-Alun Selo Simpang Pakubuwono VI yang indah. Tempat-tempat ini bisa jadi refreshing kalau kalian lelah atau jenuh dalam perjalanan. Bukankah jalan alternatif Magelang-Boyolali ini sangat menarik?
“Harga yang harus dibayar” untuk melewati jalan alternatif Magelang-Boyolali
Tahu apa yang lebih menarik daripada pemandangan yang indah di jalan alternatif Magelang-Boyolali? Yaps, jalan ini jauh dari kata macet. Hanya ada beberapa kendaraan pribadi yang lewat jalan ini. Bus antar kabupaten pun nggak melintasi jalan ini. Memang, pengendara harus bersaing dengan truk-truk pengangkut pasir, tapi kondisi jalannya tidak padat atau macet.
Terdengar menyenangkan kan melewati jalan alternatif ini? Namun, tetap saja ada “harga yang harus dibayar”. Harga itu adalah jalan yang naik turun nan curam. Layaknya jalanan di pegunungan, jalan alternatif Magelang-Boyolali berkelok-kelok dan naik turun. Kalian perlu konsentrasi ekstra ketika melewatinya.
Baca halaman selanjutnya: Belum lagi kalau …