Secara sederhana, mobile banking atau yang biasa disingkat dengan m-Banking adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi. Dengan adanya m-Banking, nasabah nggak perlu repot-repot datang ke bank ataupun ATM untuk sekadar transfer uang. Segala bentuk transaksi lain juga memungkinkan dilakukan menggunakan m-Banking, misalnya top up dompet digital, bayar tagihan, beli pulsa, belanja, dll.
Saya juga menginstall m-Banking di handphone. Dan, yah, keberadaannya ini memang sangat membantu. Hidup jadi terasa lebih sat set dan nggak ribet. Lagi pula, di zaman yang sudah canggih seperti saat ini, memiliki m-Banking bukan lagi sesuatu yang mewah, tapi sudah umum dilakukan sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap perkembangan teknologi.
Namun, tentu saja nggak semua orang memiliki pemikiran yang sama. Banyak pula yang enggan memasang aplikasi ini di handphonenya karena beberapa alasan.
Kalau install m-Banking takut boros
Alasan paling utama kenapa seseorang ogah memiliki m-Banking adalah karena takut lebih boros. Untuk alasan satu ini, sungguh, saya pun mengakuinya. Bagaimana tidak? Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan memang sangat berpotensi membuat seseorang jadi lebih boros. Belum lagi kalau di handphonemu juga terpasang aplikasi belanja online seperti Tokopedia, Shopee, dll. Wah, sungguh duet keduanya adalah ancaman laten bagi stabilitas keuangan.
Bandingkan jika nggak punya m-Banking. Mau sering-sering check-out pasti mikir dua kali. Males juga kan kalau harus bolak-balik ke Indomaret untuk bayar tagihan? Saya jadi ingat dengan salah satu kawan saya yang pada akhirnya meng-uninstall m-banking dan aplikasi belanja online di hpnya. Setan, katanya.
Baca halaman selanjutnya: Lebih ribet…