Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Bantul, Sebuah Kabupaten yang Terasing dari Kemajuan Jogja

Helena Yovita Junijanto oleh Helena Yovita Junijanto
5 Maret 2024
A A
Bantul, Sebuah Kabupaten yang Terasing dari Kemajuan Jogja. (Unsplash)

Bantul, Sebuah Kabupaten yang Terasing dari Kemajuan Jogja. (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa bulan yang lalu, saya melakukan penelitian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu daerah yang menarik minat saya adalah Kabupaten Bantul. Sebuah daerah yang seperti terasing dari kemajuan Jogja dan sekitarnya dan bisa belajar dari perkembangan Kabupaten Kebumen.

Perkembangan Kabupaten Kebumen

Pada 22 April 2022, Trio Mall resmi beroperasi. Dan, hanya dalam waktu singkat, mall di Kebumen itu sudah punya rumah hantu, guardian, dan bioskop. Meski terhitung kabupaten kecil, di sana sudah ada gerai Pizza Hut. Lumayan, lah ya, perkembangannya.

Nah, dulu, Kebumen itu merupakan wilayah yang “sangat terasingkan”. Banyak yang lebih mengenal Gombong. Padahal, Gombong itu sebuah kecamatan yang ada di dalam Kabupaten Kebumen. Oleh sebab itu, banyak yang memandang Kebumen itu daerah primitif dan tidak maju. Namun, kini, cap itu sudah hilang.

Oya, Kebumen itu hanya menjadi daerah lewatan saja antara Jogja dengan Cilacap atau Purwokerto. Namun, berkat inovasi dan keberanian untuk berkembang, Kebumen menjadi lebih maju. Bahkan sudah pernah mengadakan Kebumen International Expo. Inovasi dan keberanian ini, yang saya yakin, bisa menjadi inspirasi untuk Bantul.

Apa yang terjadi dengan Bantul?

Nah, soal Bantul, ada beberapa hal yang membuat saya kepikiran. Pertama, Kabupaten Bantul di berbatasan langsung dengan Jogja. Namun, saya merasa kabupaten ini seperti terasing dari perkembangan yang terjadi di Jogja. 

Apakah karena jumlah kunjungan wisatawan? Kayaknya nggak juga. Apakah karena Bantul nggak punya kawasan khusus kayak Prawirotaman? Prawirotaman adalah sebuah kawasan di Jogja yang menjadi titik kunjungan wisatawan asing. Sekarang, daerah sana menjadi lebih padat dan berkembang.

Ada apakah dengan branding destinasi? Branding destinasi untuk menjadi pembeda dari wilayah yang lain? Atau branding ini hanya menjadi bingkai bahwa masyarakat tidak mau keluar dari zona nyaman seperti masyarakat Kebumen?

Salah tatanan, benarkah?

Selama melakukan penelitian, saya menemukan hal yang menarik. Bahwa identitas sebuah tempat, dalam hal ini Bantul, belum memberi dampak emosional sebesar ketika wisatawan berkunjung ke Jogja. 

Baca Juga:

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

Selain ikatan emosional antara wisatawan dengan tempat, tidak ada juga perasaan positif seperti kesenangan dan kegembiraan. Padahal ini penting supaya wisatawan mau berkunjung kembali dan merekomendasikan pada orang lain.

Selain hal-hal di atas, ada juga responden saya yang bilang kalau Bantul itu salah tatanan. Makanya, kabupaten itu “begitu-begitu saja”. Nggak cuma di bidang pariwisata, tapi terjadi di banyak aspek.

Ada juga wisatawan yang nyeletuk gini: Apakah Bantul butuh mall seperti Sleman? Pertanyaan ini mengingatkan saya akan Kebumen yang, salah satu tanda kemajuan di sana, adalah berdirinya Trio Mall.

Wisatawan yang sama bilang gini: “Mungkin wisatawan sekarang ini banyak yang nggak terlalu mikirin budaya. Mereka lebih senang sama wisata yang ekstrem.”

Ada lagi statement menarik: “Gunung Kidul dan Kulon Progo itu memiliki identitasnya sendiri, Mbak. Ya karena wisatanya berkembang dan tidak dibatasi oleh framing “harus” menjadi kota ini itu. Masyarakatnya juga terlihat mendukung. Mereka mau belajar banyak hal baru.”

Membutuhkan branding ulang?

Memajukan UMKM itu upaya yang bagus. Saya melihatnya langsung di Bantul, kok. Namun, ada baiknya juga ketika UMKM itu ikut perkembangan zaman. Misalnya Gen Z lebih suka belanja di tempat yang bisa pakai pembayaran online. 

Masalahnya, banyak tempat dan pengrajin di daerah Bantul yang seperti “tidak dibantu” untuk bisa memaksimalkan teknologi tersebut. Semua ingin ingin UMKM sejahtera. Namun, kalau nggak ikut perkembangan zaman, cita-cita sejahtera bisa sulit terwujud. 

Selain itu, menurut saya, branding wisata di DIY juga perlu dipikirkan ulang. Misalnya, masing-masing kabupaten di DIY punya identitas sendiri. Di satu sisi ini bagus karena memberi keragaman. Namun, di sisi lain, hal ini tidak selalu sukses membuat wisatawan merasakan ikatan emosi karena tidak berkesan.

Jadi, apakah Bantul perlu rebranding? Atau, Jogja sekalian? Saya, sih, hanya bisa memberi masukan. Mengingat Kebumen sukses melakukannya. Kalau usaha branding destinasi sudah terasa usang, nggak ada salahnya untuk keluar dari zona itu lalu. Usaha branding yang lebih segar mungkin sedang sangat dibutuhkan.

Penulis: Helena Yovita Junijanto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Bantul, Daerah yang Isinya Kejadian Aneh, Hal Aneh, dan Orang Aneh. Semuanya Aneh!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Maret 2024 oleh

Tags: BantuldiyGombongJogjaKebumenprawirotamanSlemanwisata bantul
Helena Yovita Junijanto

Helena Yovita Junijanto

Alumnus UGM 2024, Dosen Universitas Terbuka, Peneliti dan Penulis

ArtikelTerkait

Jalur Luna Maya, Rute Terbaik untuk Bersepeda di Kulon Progo

Jalur Luna Maya, Rute Terbaik untuk Bersepeda di Kulon Progo

16 Desember 2023
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Membandingkan Biaya Hidup di Jogja dengan Malang

11 September 2020
3 Rekomendasi Tempat Makan Ingkung Istimewa di Bantul

3 Rekomendasi Tempat Makan Ingkung Istimewa di Bantul

20 Oktober 2023
Jogja, Surabaya, Malang Bodoh kalau Rebutan Status Kota Pelajar (Unslash)

Debat Kusir Surabaya vs Jember vs Malang Memperebutkan Status Kota Pelajar Jogja Adalah Kebodohan Belaka

10 Maret 2024
Nasib Bandung dan Jogja, Kota Salah Urus yang Bersembunyi di Balik Romantisasi Mojok.co

Nasib Bandung dan Jogja, Kota Salah Urus yang Bersembunyi di Balik Romantisasi

25 November 2023
Ilustrasi Jalan Gejayan Brengsek karena Ulah Pemerintah Jogja Sendiri (Unsplash)

Jalan Gejayan Semakin Brengsek karena Ulah Pemerintah Jogja Sendiri

21 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.