Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Exhuma, Film Horor Korea yang Menampar Sineas Horor Lokal Penjual Gimik, Mitos Agama, dan Jumpscare Murahan

Arsyanisa Zelina oleh Arsyanisa Zelina
5 Maret 2024
A A
Exhuma, Film Horor Korea yang Menampar Sineas Horor Lokal Penjual Gimik, Mitos Agama, dan Jumpscare Murahan

Exhuma, Film Horor Korea yang Menampar Sineas Horor Lokal Penjual Gimik, Mitos Agama, dan Jumpscare Murahan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini sebuah film horor Korea lagi-lagi menarik perhatian publik. Di negara asalnya, film tersebut bahkan meraih 5 juta penonton dalam waktu 5 hari saja. Dalam tayangan pertamanya di Indonesia, Exhuma juga sudah meraih banyak penggemar. Di CGV Kediri saja awalnya hampir nggak tayang karena katanya nggak kebagian jatah tayang.

Akan tetapi demi memenuhi keinginan orang-orang, akhirnya Exhuma ditayangkan selama 3 hari mulai dari Jumat hingga Minggu kemarin. Terbukti bioskop full hingga jam tayang malam. Bahkan bioskop XXI yang selama ini belum pernah menayangkan film Korea, akhirnya memenuhi permintaan masyarakat yang di daerahnya nggak ada CGV atau Cinepolis.

Harus diakui, Lee Do Hyun dan Kim Go Eun jadi daya tarik kuat dari Exhuma. Banyak yang ingin nonton film ini berawal dari keinginan melihat aktor dan aktris muda Korea itu menjadi dukun. Boleh dibilang akting keduanya memang sudah nggak diragukan lagi, tapi saya juga nggak berekspektasi jika filmnya ternyata sebagus ini. Bahkan Exhuma jadi film horor terbaik pembuka tahun 2024 ini.

Akting dari aktor dan aktris yang bagus

Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, masalah akting dari para aktor dan aktris dalam Exhuma memang sudah nggak perlu diragukan lagi. Choi Min Sik dan Yoo Hae Jin sudah jelas aktor veteran yang namanya sudah melejit di perfilman Korea. Pencinta film mungkin akan lebih tertarik karena adanya Choi Min Sik dan Yoo Hae Jin.

Sementara itu, Lee Do Hyun dan Kim Go Eun adalah aktor dan aktris muda yang tak kalah apik mengimbangi akting seniornya. Keduanya memang dikenal tak pernah gagal membawakan peran mereka. Ditambah lagi sekarang mereka membawakan peran dukun yang kental dengan ritual okultisme ala Korea.

Keempat aktor ini membawakan peran dan karakter berbeda dalam Exhuma. Cerita dapat tersampaikan dengan baik melalui akting mereka.

Alur cerita Exhuma menarik dengan treatment horor yang apik

Secara premis, film horor Korea satu ini memiliki tipe yang umum sekali dengan film horor lain. Sekelompok orang yang terdiri dari sepasang dukun, ahli fengshui, dan penggali kubur bekerja menangani client, namun terjadi masalah di tengahnya.

Sangat simple, namun penonton mampu digiring jauh menikmati film ini. Bagaimana dukun digambarkan nggak selalu seram karena penampilan mereka yang modis bahkan sempat untuk nge-gym layaknya manusia pada umumnya. Hal ini memberikan kesan bahwa dukun tetap manusia biasa meski punya kekuatan spiritual.

Baca Juga:

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

3 Drama Korea Terbaru yang Sebaiknya Jangan Ditonton demi Kesehatan Mental  

Bagaimana Exhuma menampilkan ritual ala Korea ini juga sangat menarik. Kita jadi diperkenalkan budaya pemanggilan maupun pengusiran setan yang biasa ada di Korea Selatan. Teror yang dihadapi juga makin lama intensitasnya meningkat. Dengan teror dan ancaman yang dihadapi oleh para pemain ini saja sudah membuat bulu kuduk merinding. Bahkan Exhuma bisa menakut-nakuti penonton tanpa jumpscare murahan, yang artinya semua kemerindingan itu didapat dari suasana mencekam film.

Saya yang menonton juga ikut deg-degan apa yang akan dihadapi para pemain. Teror apa lagi yang akan mereka hadapi karena ancamannya yang makin serius. Bahkan saya mampu dibuat tutup mata, padahal hampir nggak ada penampakan seram dalam film ini.

Alih-alih sibuk membuat fisik hantu dan jumpscare seseram mungkin, film horor Korea satu ini lebih berfokus membuat cerita sebaik mungkin. Hantu di sini cuma ada sosok jenderal Jepang penunggu kuburan yang bentuknya mirip monster biasa. Secara look-nya nggak lebih menyeramkan dari hantu mulut sobek, tapi kehadirannya mampu membuat bulu kuduk merinding sebab kekuatannya mampu membunuh manusia.

Saya sendiri sebagai pencinta film horor menilai, horor itu berhasil sampai ketika penonton mampu dibuat takut dengan minimnya hantu dan jumpscare. Jadi rasa takut itu murni bukan dipaksa untuk ditakut-takuti dan dikejutkan terus. Exhuma juga tak banyak menjual gimik murahan seperti berasal dari cerita viral maupun mitos murahan seperti mengada-ada setan yang suka ikut salat saat tahajud hanya untuk menakut-nakuti saja.

Ritual okultisme tradisional yang menarik 

Di Indonesia harusnya memang sudah banyak sekali ritual begini. Malah yang ada lebih kaya karena tiap daerah ataupun kultur juga berbeda. Belum lagi Indonesia masih jadi negara yang memegang adat ketimuran dan percaya akan hal magis.

Sayangnya hal ini entah kenapa tak banyak dieksplorasi jadi film yang harusnya menarik. Sineas Indonesia sering terjebak di alur cerita yang melempem dan hanya mengandalkan jumpscare. Bahkan demi meraih banyak penonton, produser memilih jalur instan menayangkan cerita-cerita viral di media sosial. Template ini lama-lama jadi membosankan. Belum lagi mengemasnya juga biasa saja.

Ritual di Exhuma terbilang masih sangat kental dengan budaya Korea. Mengharuskan ada persembahan, alat-alat tradisional Korea, bahkan pakaian khas Korea. Penonton jadi ikut dibawa untuk mengatahui budaya yang ada di Korea. Padahal ritualnya nggak seseram yang ada di Indonesia, tapi tetap saja bawaannya merinding.

Exhuma layak bersanding dengan The Wailing

The Wailing sendiri juga jadi salah satu film horor Korea terbaik sepanjang masa. Bahkan kesuksesan film ini juga diakui banyak pengamat film. Exhuma jadi mengingatkan saya juga pada The Wailing. Secara garis besar, teror dan ancamannya mirip. Treatment horor dan suasananya juga mirip.

Sama seperti Exhuma, The Wailing juga tak banyak menampilkan sosok setan yang buruk rupa, cuma ada satu entitas yang bisa disebut monster juga yang munculnya pun jarang sekali. Minim jumpscare dan terhitung slowburn dengan aura yang mencekam. Meskipun dibanding Exhuma, The Waling tetap lebih baik karena ceritanya yang lebih rapi, tapi tetap saja nggak mengurangi esensi bagaimana Exhuma menjadi film terbaik tahun ini.

Entah mungkin karena berlabel film Korea yang membuat Exhuma laris manis, ditambah kehadiran Lee Do Hyun dan Kim Go Eun yang memang sedang naik daun membuat film ini ramai. Tapi, harapan saya Indonesia juga bisa buat film horor masuk akal yang bisa eksplore banyak urban legend juga mitos yang umum saja jangan mengada-ada. Mengingat tipe penonton orang Indonesia yang asal dikasih jumpscare saja sudah langsung ngecap “film terseram”, siapa tahu lewat Exhume ini pikiran mereka bisa terbuka dalam menilai film horor.

Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Film Korea dengan Plot Twist Ciamik, Bikin Penonton Melongo.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Maret 2024 oleh

Tags: ExhumaFilm Hororfilm horor KoreaFilm KoreaFilm Korea SelatanjumpscareKorea Selatan
Arsyanisa Zelina

Arsyanisa Zelina

Penulis lepas dari Kediri. Kerjanya di toko kpop dan fans berat NCT. Cinta dengan nulis sejak SMA. Selain buat iseng nguneg, juga iseng berkarya sebagai penulis AU di X dan Karyakarsa.

ArtikelTerkait

Bungeoppang, Jajanan Korea yang Sering Muncul dalam Drama terminal mojok

Bungeoppang, Jajanan Korea yang Sering Muncul dalam Drama

8 Mei 2021
Hompimpa: Film Horor dengan Premis Oke, tapi Eksekusi Nanggung terminal mojok.co

Hompimpa: Film Horor dengan Premis Oke, tapi Eksekusi Nanggung

25 Oktober 2021
Season Greeting, Merchandise KPop Paling Nggak Penting yang Mending Stop Produksi

Season Greeting, Merchandise KPop Paling Nggak Penting yang Mending Stop Produksi

1 Desember 2023
Film Horor Pendakian Gunung Bikin Ilmu Pendakian Gunung Seakan Nggak Ada Gunanya

Film Horor Pendakian Gunung Bikin Ilmu Pendakian Gunung Seakan Nggak Ada Gunanya

21 Februari 2025
3 Komik Korea yang Ceritakan Pengalaman Pahit Korban Bullying di Sekolah Terminal Mojok

3 Komik Korea yang Ceritakan Pengalaman Pahit Korban Bullying di Sekolah

5 Agustus 2022
Chungmuro, Hollywood-nya Korea yang Jadi Kiblat Dunia Perfilman Terminal Mojok

Chungmuro, Hollywood-nya Korea yang Jadi Kiblat Dunia Perfilman

25 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Mohon Maaf Warga Surabaya, Tahu Isi yang Isinya Bihun Itu Kelihatan Nggak Niat

Mohon Maaf Warga Surabaya, Tahu Isi yang Isinya Bihun Itu Kelihatan Nggak Niat

10 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi
  • UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan
  • Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.