Bahasa daerah di Indonesia sangat beragam. Hampir setiap daerah di Indonesia memilih bahasanya masing-masing. Salah satunya bahasa Jawa. Siapa sangka bahasa yang tuturannya selalu dianggap halus ini memiliki banyak keunikan. Salah satu keunikan bahasa Jawa adalah satu istilah kata memiliki banyak penyebutan.
Misalnya, proses masak nasi saja memiliki urutan bahasa yang cukup kompleks dan ruwet. Selain itu, ada juga kata lain yang memiliki banyak istilah seperti jatuh, makan, dan bahkan duduk. Padahal dalam bahasa Indonesia, bagaimanapun gaya dan posisi duduknya ya tetap saja disebut duduk. Beda kalau dalam bahasa Jawa, duduk saja banyak istilahnya!
Daftar Isi
#1 Lungguh
Lungguh adalah istilah duduk dalam bahasa Jawa yang paling sopan. Ini merupakan posisi manis ketika seseorang duduk dengan tegak. Biasanya berada di situasi formal atau ketika seseorang diharuskan sopan.
#2 Jigang
Jigang adalah salah satu posisi duduk yang nggak sopan dan kalau dipraktikkan di rumah bisa bikin orang tua marah. Sebab, dalam posisi duduk ini, satu kaki ditekuk ke atas, sementara satu kaki ditekuk ke dalam. Kalau kamu lagi sendirian sih boleh dicoba gaya duduk ini, tapi kalau sedang bersama keluarga mending jangan, deh.
#3 Timpuh
Istilah duduk dalam bahasa Jawa selanjutnya adalah timpuh. Posisi duduk satu ini menurut saya agak menyakitkan, sebab kedua kaki menapak di bawah dan dilebarkan. Buat yang nggak terbiasa, saya yakin posisi duduk ini bikin nggak nyaman. Timpuh biasanya dilakukan bayi-bayi yang sedang belajar duduk.
#4 Sila
Posisi duduk satu ini bapak-bapak banget. Sila adalah istilah untuk duduk ketika kedua kaki ditekuk ke dalam dan membentuk siku di masing kanan dan kiri. Duduk sila ini biasanya ditemukan ketika sedang lesehan, misalnya saat makan atau sedang kumpulan.
Istilah duduk dalam bahasa Jawa ini cukup sopan ketika berbincang. Tapi, biasanya sila dilakukan ketika duduk bersama teman sejawat.
#5 Sila tumpang
Istilah duduk dalam bahasa Jawa satu ini mirip dengan sila. Bedanya, salah satu kaki dituumpangkan di atas kaki yang lain.
#6 Ndodok
Ndodok adalah posisi duduk dengan kedua kaki menapak di tanah, tapi badan bertumpu pada kaki. Sehingga posisinya seperti ngegantung dan bertumpu. Duduk ndodok ini biasanya dilakukan ketika berak, khusunya ketika berak pakai kloset jongkok.
#7 Semende
Istilah duduk dalam bahasa Jawa selanjutnya adalah semende. Bisa dibilang, posisi duduk ini paling pewe. Selain kaki yang rileks, kepala juga rileks. Soalnya kepala disandarkan pada benda di samping tempat kita duduk. Bahasa Indonesianya sih bersandar mungkin, ya.
#8 Slonjor
Posisi slonjor adalah ketika duduk dengan kedua kaki disejajarkan tanpa ditekuk. Ibaratnya duduk seperti ini adalah duduk tanpa hambatan dan bisa bikin rileks.
#9 Ndeprok
Ndeprok adalah posisi di mana kedua kaki direntangkan dan berada di bawah, bukan di atas kursi. Posisi ini biasanya dilakukan ketika sedang bersantai. Posisi ini nggak direkomendasikan ketika sedang bersama-sama, soalnya nggak sopan.
#10 Ngangkang
Istilah duduk dalam bahasa Jawa selanjutnya adalah ngangkang. Posisi kaki saat ngangkang biasanya direntangkan. Duduk jenis ini termasuk duduk yang bisa dilakukan kalau sedang bersantai.
#11 Sluku
Sluku adalah posisi duduk di mana kaki disejajarkan tanpa ditekuk, tapi kedua kaki dihimpit atau nggak berjarak. Posisi duduk ini digunakan ketika seseorang sedang kecapekan atau sekadar ingin meregangkan tubuh.
#12 Ongkang-ongkang
Istilah duduk dalam bahasa Jawa selanjutnya adalah ongkang-ongkang. Duduk ongkang-ongkang berarti duduk bersantai dengan posisi kaki menjutai ke bawah. Biasanya ketika seseorang sedang duduk di atas, dan posisi kaki hampir menjejak tanah. Duh, gimana ya jelasinnya. Intinya posisi ini ketika kaki sedang santai dan kedua kaki sejajar. Hehehe.
#13 Ndlosor
Bisa dibilang posisi ndlosor adalah posisi duduk paling enak. Posisi di mana kaki dibebaskan dan direntangkan tanpa ditekuk. Posisi duduk ini biasanya menyentuh lantai.
Itulah beberapa istilah duduk dalam bahasa Jawa yang cukup banyak sekaligus membingungkan cara membedakannya. Gerak sedikit saja sudah beda lagi istilahnya. Hehehe.
Meski bahasa Jawa cukup kompleks dan sulit dibedakan, bahasa ini tetap lestari hingga sekarang. Buktinya, banyak orang yang makin suka dengan lagu-lagu berbahasa Jawa.
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 17 Istilah Jatuh dalam Bahasa Jawa, Mulai dari Kesrimpet sampai Ngglundung.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.