Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Hewani

Serangan Antraks dan Potret Seorang Petani yang Ditinggal Hewan Kesayangan

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
30 Januari 2020
A A
Serangan Antraks dan Potret Seorang Petani yang Ditinggal Hewan Kesayangan
Share on FacebookShare on Twitter

Berbicara mengenai petani di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta tentu tidak lepas dari hewan ternak para pemiliknya. Hewan ternak seperti sapi, kambing, seolah telah menjadi bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang petani desa. Hal ini bisa dilihat, apabila berkunjung ke pelosok-pelosok desa di Gunungkidul. Di sana tak jarang akan dijumpai kandang sapi maupun kambing yang masih satu pekarangan dengan bangunan rumah para pemiliknya.

Tak hanya ‘kandang’ dan bangunan rumah pemilik hewan yang berdekatan. Akan tetapi, antara petani dan hewan ternak tersebut juga memiliki kedekatan secara emosional. Maka tidak heran jika hewan-hewan ini sering kali di elus-elus sambil diajak berkomunikasi.

“Nyoh tak pakani, cepet gede yo pi sapi, ben sesok keno nggo modal rabi.”

Kedekatan secara personal seperti itu telah menjadi tradisi bagi warga saat memberi makan-minum hewan ternak miliknya. Keakraban sudah terjalin saat hewan ternak pertama kali masuk kandang. Sehingga wajar, saat penyakit antraks menyerang ratusan hewan ternak di Gunungkidul seperti sekarang ini menimbulkan rasa khawatir bagi sebagian warga. Bagaimana tidak khawatir? Hewan ternak yang digadang-gadang sebagai tabungan masa depan untuk biaya sekolah dan mungkin ‘modal rabi’ anak-anaknya, kini sedang terancam.

Penyakit antraks yang menyerang beberapa warga dan puluhan hewan ternak hingga mati mendadak di Kabupaten Gunungkidul sejak awal bulan Januari lalu, hingga kini masih menimbulkan berbagai macam permasalahan. Selain harga hewan ternak cenderung menurun, Kejadian luar biasa ini juga mempengaruhi warung-warung makan, khususnya yang memakai daging sapi atau kambing, mengalami sepi pembeli. Tak hanya itu, para petani yang kehilangan hewan ternaknya karena terserang penyakit antraks juga masih mengalami duka yang mendalam.

Bayangkan bagaimana para petani itu melakukan aktivitas di ladang, sawah untuk mencari pakan ternak setiap harinya dan mendapati hewan ternaknya mati secara mendadak. Kesedihan ini tentu sangat terasa, di mana tabungan yang selama ini mereka harapkan sebagai bekal masa depan harus hilang. Hal inilah yang kemudian mendesak Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui dinas terkait untuk segera melakukan langkah-langkah konkret.

Tidak bisa dimungkiri bahwa penyakit ini bisa mewabah di tengah masyarakat mungkin karena faktor cuaca, lingkungan, alam, dll. Akan tetapi, melalui kejadian ini, seharusnya dinas terkait bisa belajar bahwa ruang-ruang sosialisasi dan pencegahan berbagai macam kemungkinan penyakit yang bisa menjangkiti hewan ternak atau warga harus diantisipasi. Agar ke depan tidak terkesan telat penaganan seperti sekarang.

Selain itu, sudah seharusnya juga menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan pendampingan secara psikologis serta memberi santunan yang pantas untuk para pemilik hewan ternak yang mati mendadak. Walaupun hal itu tidak bisa mengembalikan hewan ternak kesayangan, setidaknya sebagai wujud rasa kasih sayang seorang pemangku wilayah terhadap warga masyarakat. Sebab bagi para petani Gunungkidul, hewan ternak menjadi salah satu tempat menggantungkan harapan, semata-mata demi mewujudkan cita-cita anaknya, salah satu contoh guna melanjutkan Pendidikan ke Perguruan tinggi. Pasalnya para petani sadar, dunia pendidikan di Indonesia membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Baca Juga:

Kasihan Solo, Selalu Dibandingkan dengan Jogja, padahal Perbandingannya Kerap Tidak Adil!

Drini Park, Tempat Wisata Viral di Gunungkidul yang Cukup Dikunjungi Sekali Saja

BACA JUGA Daging Sapi Kena Antraks tetap Dimakan Warga karena Ogah Rugi atau tulisan Jevi Adhi Nugraha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Juni 2022 oleh

Tags: antraksGunungkidulternak
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

Selamatan Orang Meninggal di Gunungkidul: Tradisi Baik yang Berubah Jadi Ajang Adu Gengsi

Selamatan Orang Meninggal di Gunungkidul: Tradisi Baik yang Berubah Jadi Ajang Adu Gengsi

1 Mei 2024
Surat Terbuka untuk Bupati Gunungkidul yang Lagi Sibuk Bikin Taman Kota

Taman Tobong Gamping Gunungkidul: Taman Kota Mirip Malioboro yang Kurang Cocok buat Nongkrong

25 Juli 2023
Kukusan Bambu, Alat Masak Tradisional yang Kian Terpinggirkan

Kukusan Bambu, Alat Masak Tradisional yang Kian Terpinggirkan

14 April 2022
4 Candi di Gunungkidul yang Perlu Dikunjungi Mahasiswa Sejarah Terminal Mojok semanu

Derita Tinggal di Bawah Kaki Bukit Semanu Gunungkidul: Jalan Gelap, Penuh Lubang, dan Ulat Jati Bergelantungan

11 April 2023
Radio Argososro FM, Tetap Menghibur dan Menjaga Identitas Warga Gunungkidul

Radio Argososro FM, Tetap Menghibur dan Menjaga Identitas Warga Gunungkidul

3 Juli 2023
Teknologi Hasil Ternak: Jurusan Underrated dan Nggak Terkenal bahkan di Kampus Sendiri

Teknologi Hasil Ternak: Jurusan Underrated dan Nggak Terkenal bahkan di Kampus Sendiri

21 Desember 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.