Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Suzuki APV Memang Nggak Nyaman, kalau Memang Cari Nyaman, Beli Innova!

Muhammad Mujib oleh Muhammad Mujib
1 Maret 2024
A A
mobil Suzuki APV Itu Bukan Mobil, tapi Gerobak Dikasih Mesin, Nggak Ada Nyaman-nyamannya Sama Sekali!

Suzuki APV Itu Bukan Mobil, tapi Gerobak Dikasih Mesin, Nggak Ada Nyaman-nyamannya Sama Sekali! (Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Saat membaca tulisan “Suzuki APV Itu Bukan Mobil, tapi Gerobak Dikasih Mesin, Nggak Ada Nyaman-nyamannya Sama Sekali!”, saya merasa ingin tertawa. Namun, rasa ingin tertawa itu berubah menjadi rasa gusar dan menggelitik. Yang mana kedua perasaan itu kembali membuat saya ingin tertawa. Kan menjadi sebuah paradoks yang bajingan. 

Dalam tulisan itu mobil Suzuki APV “dihajar” habis-habisan. Seolah-olah, gerobak Jepang satu itu nggak punya keunggulan sama sekali. Wah, parah sih. Ini parah. 

Padahal, Suzuki APV punya keunggulan yang nggak dimiliki mobil lain termasuk rival sesama mobil box(y)nya yaitu Gran Max bersaudara, termasuk Luxio tipe X sekalipun! 

Perkara APV disebut-sebut kaki-kakinya berisik dan acnya gampang bocor, saya kira itu hanya masalah umur pakai dan perawatan. Semua mobil akan mengalami hal serupa jika perawatannya kurang bagus dan kurang maksimal. Karet-karet pada kaki-kaki mobil semakin lama akan getas dan daya redamnya sudah pasti berkurang dan menyebabkan bunyi-bunyian. Demikian juga ac mobil yang jarang atau hampir tidak pernah dilakukan perawatan pasti akan panas dan bisa jadi bocor. 

Namun, yang membuat saya sedikit geregetan ialah saat mobil Suzuki APV disebut “suspensinya keras” dan “jangan dibawa ngebut”. 

Jadi, sebenarnya apa yang mau diharapkan dari sebuah Suzuki APV saat pertama kali memutuskan meminang mobil (seken) itu, kebutuhan dan fungsinya, atau kenyamanannya?

Suzuki APV kok disamain sama Innova, sehat lik?

Ketika membandingkan kerasnya suspensi APV dengan Gran Max dan Calya, buat saya ini masih masuk akal dan sah-sah saja. Tapi ketika membandingkannya dengan suspensinya Innova, ya ndak imbang to bosskuuuu. Kelasnya beda! Nggak apple to apple kalau kata netijen. 

Pada 2011-2014 saya punya pengalaman dengan mobil Suzuki APV Arena generasi kedua facelift dengan lampu depan yang besar. Kalau nggak salah itu APV arena tipe GL. Tipe ini sudah menggunakan suspensi coil spring. Meski begitu, karakter suspensi mobil ini memang stiff, kaku, cenderung keras. Kenapa seperti itu? Untuk mencegah body roll saat bermanuver dan menikung karena body mobil yang tinggi dan center of gravity yang kurang baik. Bayangkan saja mobil setinggi itu menggunakan suspensi yang empuk, mau seperti apa body roll-nya? 

Baca Juga:

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Perkara mobil ini goyang pada kecepatan tinggi di atas 100 km per jam, atau sesuai yang dituturkan, 140 km per jam, yang membuktikan bahwa ternyata mobil Suzuki APV bisa juga diajak ngebut. Sepertinya perlu dicek kondisi spoor pada roda depan dan belakang, juga balancing keempat rodanya bagaimana. Kondisi jalan terbuka seperti jalan tol, faktor angin dan mobil yang tinggi juga berpengaruh terhadap goyangnya mobil. 

Kalau yang dikeluhkan penulis tersebut suspensinya keras seperti batu kali, apakah yang dipakai adalah mobil Suzuki APV generasi pertama dengan lampu kotak sipit yang masih menggunakan per daun? Kalau iya, masih wajar jika dibandingkan dengan Gran Max. Namun tidak wajar jika dibandingkan dengan Calya, dan sedikit kurang ajar jika dibandingkan dengan Innova. Kalau dibandingkan dengan L300 Wagon, APV sepertinya perlu sungkem. 

Soal suspensi, APV memang kalah dibanding rivalnya Gran Max. Kalah jauh. 

Mobil manusia qanaah

Sesama sopir, pernah nggak saudara perhatikan bahwa di mobil Suzuki APV ada hal sederhana yang membuat sopir dan pemiliknya bahagia? Saya sendiri, jujur saja, ingin hal yang ada di APV, diterapkan di Luxio yang biasa saya kendarai. 

Pertama; stir yang bisa tilt. Ini fitur penting yang APV punya, tapi Gran Max bahkan Luxio X tipe tertinggi nggak punya. Percayalah saudara, sekeras-kerasnya suspensi APV, lebih keras posisi mengemudi Gran Max atau Luxio. Bukan stir yang ikut badan, tapi badan yang dipaksa ikut posisi stir. 

Kedua; toolkit dan dongkrak yang tersimpan rapih di bonet depan. Saudara pernah tahu di mana letak dongkrak Gran Max dan Luxio? Ada di bag tools dan diikat di bawah jok baris ketiga! Menurut saya, ini sesuatu hal yang agak kurang praktis dan kurang enak dilihat. 

Ketiga; jok mobil Suzuki APV lebih tebal. Kalau mau membandingkan dengan Gran Max/Luxio, jok APV lebih nyaman dan lebih tebal. Ditambah posisi mengemudi yang bisa dibuat nyaman, ketahanan sopir dalam mengemudi bisa lebih lama. 

Namun, lagi-lagi, semua kembali kepada fungsi, kebutuhan, dan kemampuan finansial yang kita punya dalam memilih kendaraan. 

Kalau fungsi dan kebutuhannya cuma buat antar jemput dan angkut-angkut, qanaah saja pada APV. Selama fungsi utamanya terpenuhi, perkara nggak nyaman, limbung, dan suspensinya keras itu hanya efek samping yang harus diterima. Kalau mau nyaman, pakai saja Innova, kui yo nek koe ndue duit nggo tuku Innova!

Penulis: Muhammad Mujib
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Suzuki APV, Mobil Serbaguna yang Siap Diajak Rekasa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Maret 2024 oleh

Tags: InnovaMobil SuzukisuzukiSuzuki APV
Muhammad Mujib

Muhammad Mujib

Setengah Sopir.

ArtikelTerkait

Innova Reborn Berada di Pinggir Jurang Gara-gara Innova Zenix (Unsplash)

Innova Reborn Berada di Pinggir Jurang, Setelah Innova Zenix Terjual Lebih Dari 5.700 Unit di Awal 2023

21 Juli 2023
pemuda kasmaran spare parts motor jadul lubang jalanan mojok

7 Motor Jadul yang Tetap Eksis Hingga Kini

14 Juli 2020
Suzuki Skywave 125: Dulu Dibenci, tapi Sekarang Banyak Dicari

Suzuki Skywave 125: Dulu Dibenci, tapi Sekarang Banyak Dicari

16 Januari 2024
Kasta Motor Paling Irit Bensin di Indonesia, Ada yang Tembus 100 KM per Liter!

Kasta Motor Paling Irit Bensin di Indonesia, Ada yang Tembus 100 KM per Liter!

5 Agustus 2024
Innova Hybrid Bakal Singkirkan Innova Diesel yang Kamu Cintai Itu (Unsplash)

Innova Hybrid Bakal Singkirkan Innova Diesel yang Kamu Cintai Itu

26 Desember 2022
Mobil Toyota Innova Tak Tertandingi karena Ia Bukan Mobil, tapi Ormas (Unsplash)

Toyota Innova Tidak Tertandingi karena Ia Semacam Ormas, Bukan Mobil

9 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.