Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalan Nasional Jombang yang Nggak Keurus Jadi Mimpi Buruk Pengendara

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
15 Februari 2024
A A
Jalan Nasional Jombang yang Nggak Keurus Jadi Mimpi Buruk Pengendara Mojok.co

Jalan Nasional Jombang yang Nggak Keurus Jadi Mimpi Buruk Pengendara (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya punya semacam toxic relationship dengan jalan nasional di Jombang. Saya jengkel bukan main dengan jalan nasional di sana, tapi tetap membutuhkannya dan nggak bisa lepas begitu saja. Ketika harus ke Kediri dari Mojokerto atau sebaliknya, saya tetap melewati jalan tersebut karena akses paling mudah.

Padahal, jalan nasional Jombang sangat menyebalkan karena nggak rata dan gelap. Ditambah, di jalan itu saya pernah melihat cekcok antar pengendara hingga kecelakaan kendaraan. Benar-benar pengalaman yang seram. 

Ruas jalan nasional yang saya maksud adalah jalan setelah Pasar Peterongan Jombang sampai Tugu Bambu Runcing. Tidak perlu bolak-balik melewati ruas jalan nasional itu untuk memahami betapa buruk kondisinya. Cukup lewat satu atau dua kali saja, kalian akan langsung tahu betapa jalan sepanjang kurang lebih 8 km itu begitu mengancam keselamatan pengendara. 

Jalan nasional yang minim penerangan dan nggak mulus

Ruas jalan setelah Pasar Peterongan Jombang sampai Tugu Bambu Runcing memang berstatus jalan nasional, tapi kondisi jalan alakadarnya. Bayangkan, ruas yang cukup panjang itu minim penerangan. Saya amati, jarak satu lampu dengan lampu lain kurang lebih 30 meter. Saya rasa jarak antar lampu terlalu jauh sehingga kondisi jalan jadi remang-remang. 

Kondisinya sama saja sejak bertahun-tahun lalu, tidak ada perbaikan ataupun penambahan penerangan. Memang sih, lampu dari kendaraan bisa mengusir kondisi yang remang-remang tadi. Namun, saya rasa tetap diperlukan penambahan lampu mengingat jalan ini adalah jalan nasional dan menjadi akses antar kabupaten.

Tidak hanya penerangan yang minim, pengendara yang melintas harus waspada terhadap jalan yang tidak rata. Di beberapa titik saya temui jalan berlubang hingga tambalan aspal yang nggak rata. Kondisi jalan ini kerap memicu sumpah serapah dari mulut pengendara yang melintasinya. Termasuk saya.  

Selain mengesalkan, jalan yang tidak rata itu bisa menimbulkan bahaya. Sangat mungkin pengendara terpeleset atau kaget ketika menemui lubang jalan. Apa iya harus memakan korban dahulu baru kekurangan-kekurangan itu diperbaiki? 

Pengguna jalan yang ugal-ugalan

Jalan nasional di Jombang tambah menjengkelkan karena pengguna jalan yang ugal-ugalan. Mulai dari pengendara motor hingga supir truk semuanya sama saja, nggak jelas! Tapi, pengendara yang paling sering membuat saya naik pitam tetap pengendara motor. 

Baca Juga:

Jalan Pantura Rembang Adalah Jalan Nasional Terburuk, Tidak Pernah Benar-benar Layak Dilewati

Jombang dan Lamongan, Saudara Senasib Sependeritaan: Sama-sama Dihimpit Tetangga yang Maju, Sama-sama Punya Infrastruktur Remuk

Bayangkan saja, mereka kerap menyalip tanpa lampu sein. Selain itu banyak juga pengendara motor yang berkendara zig-zag di waktu yang tidak terduga. Iya, mereka serandom itu mengendarai motornya meliuk-liuk ke kiri dan ke kanan. Entah apa motivasinya.  

Kurang mimpi buruk apa coba? Sudah penerangannya remang-remang, jalannya tidak rata, ditambah pengendara ugal-ugalan. Kalau ada alternatif jalan lain yang lebih baik dan apik, jelas akan saya pilih jalan lain tersebut.  

Jalan nasional di Jombang kurang perhatian

Sebenarnya harapan saya sebagai pengguna jalan nggak muluk-muluk lho. Saya hanya ingin melintasi jalan nasional di Jombang dengan rasa aman. Rambu lalu lintas yang memperingatkan rawan kecelakaan saja tidak cukup. Perlu pengawasan dan tindakan tegas terhadap pengguna jalan yang tidak menaati peraturan. 

Lebih dari itu, jalan nasional di Jombang perlu segera diperbaiki. Tambahkan lampu penerangan dan muluskan jalannya. Sudah terlalu lama jalan nasional ini terabaikan. Bertahun-tahun saya langganan lewat sini kondisinya masih sama saja. 

Kalau diingat-ingat, sebenarnya jalan nasional Jombang pernah diperbaiki. Pada saat itu Presiden Joko Widodo memang tengah ramai-ramai melakukan pemeriksaan jalan. Seingat saya, setelah itu ruas jalan yang ada di Kecamatan Peterongan ini nggak pernah diperhatikan lagi. 

Saya berharap pihak yang bertanggung jawab atas jalan nasional di Jombang segera melakukan perbaikan. Khususnya, ruas jalan setelah Pasar Peterongan sampai Tugu Bambu Runcing. Sudah terlalu lama jalan ini terabaikan.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Jalan Jawa Jember, Jalan Paling Ruwet Se-Jember yang Menyiksa Pejalan Kaki

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Februari 2024 oleh

Tags: jalan berlubangjalan gelapjalan nasionaljalan nasional di jombangjalan nasional JombangJombang
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda setengah matang asal Mojokerto, yang selalu ekstase ingin menulis ketika insomnia. Pemerhati isu kemahasiswaan, lokalitas, dan hal-hal yang berbau cacat logika.

ArtikelTerkait

Mengenang Kedung Cinet, Satu-Satunya Wisata Alam Tersohor di Jombang Utara yang Kini Tutup Permanen

Mengenang Kedung Cinet, Satu-satunya Wisata Alam Tersohor di Jombang Utara yang Ditutup karena Kerap Memakan Korban

2 Januari 2025
Depok dan Jombang, Dua Daerah Terpisah Jarak, tapi Disatukan oleh Keanehan  

Depok dan Jombang, Dua Daerah Terpisah Jarak, tapi Disatukan oleh Keanehan  

5 Oktober 2025
Jalan Pucuk-Blimbing Lamongan, "Raja Terakhir" Jalur Berbahaya di Lamongan

Jalan Pucuk-Blimbing Lamongan, “Raja Terakhir” Jalur Berbahaya di Lamongan

18 Februari 2024
Kecamatan Pagu Kediri, Jalur Penghubung Kediri-Jombang yang Bikin Pengendara Mengingat Kematian

Kecamatan Pagu Kediri, Jalur Penghubung Kediri-Jombang yang Bikin Pengendara Mengingat Kematian

2 Februari 2024
Gerakan Warga Menambal Jalan Lamongan Cerminan Betapa Muak Warga terhadap Pemerintah Mojok.co

Gerakan Warga Menambal Jalan di Lamongan Cerminan Betapa Muak Warga terhadap Pemerintah

18 Februari 2025
Dusun Memek Jombang Dusun Aneh dengan Potensi Besar (Pexels)

Dusun Memek Jombang: Ada Potensi Besar di Balik Nama Dusun yang Sering Viral Ini

5 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.